📌 MAROKO133 Hot gadget: Resmi di Indonesia, Berikut Harga Xiaomi 15T Series yang K
Jakarta, Gizmologi – Setelah diberikan kesempatan untuk menguji kemampuan kameranya lebih dulu, akhirnya Xiaomi Indonesia secara resmi hadirkan Xiaomi 15T Series di Indonesia. Andalkan kemampuan kamera superior hasil kolaborasi bersama Leica, harga Xiaomi 15T Series untuk semua varian, serentak alami kenaikan. Demi bisa hadirkan fitur-fitur yang lebih komplit atau ditingkatkan.
Kembali tersedia dalam varian standar hingga Pro, Xiaomi 15T Series bakal hadir untuk konsumen yang inginkan pengalaman menggunakan smartphone berkamera flagship, namun dalam banderol harga sedikit lebih terjangkau. Gandeng Leica, pengguna bakal menemukan tone warna hingga filter eksklusif. Serta kemampuan zoom yang semakin jauh, berkat hadirnya sensor 5x zoom pada varian Xiaomi 15T Pro.
Masing-masing hadir dalam desain dan opsi warna yang bisa dibilang mirip—sebagai pembeda, Xiaomi 15T memiliki lampu LED yang berada di dalam modul kamera. Sementara untuk Xiaomi 15T Pro, jajaran lampu kilatnya berada di sebelah modul kamera. Selebihnya, sama-sama mengusung desain kamera lebih segar, dengan permukaan yang dirancang flat pada seluruh sisi perangkat.
Baca juga: Xiaomi 17 Meluncur, Usung Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Baterai 7.000mAh
Harga Xiaomi 15T Series di Indonesia, Naik dari Generasi Sebelumnya
Berkat opsi penyimpanan yang juga dibuat lebih lega, tergolong wajar bila Xiaomi Indonesia harus menaikkan harga Xiaomi T Series generasi terbaru. Di Indonesia, Harga Xiaomi 15T dijual mulai Rp6,499 juta untuk varian 256GB. Sementara untuk opsi 512GB, dibanderol Rp7,499 juta. Dan untuk gizmo friends yang ingin merasakan peningkatan performa dan kemampuan zoom signifikan, bisa melirik varian Pro yang juga lebih mahal tentunya.
Untuk varian 512GB, harga Xiaomi 15T Pro dibanderol Rp9,999 juta. Dan kali ini, Xiaomi turut hadirkan opsi penyimpanan 1TB, dengan selisih Rp1 juta lebih mahal alias mencapai Rp10,999 juta. Semua harga Xiaomi 15T Series yang tertera, memiliki kapasitas RAM yang sama besar, mencapai 12GB. Dan dalam periode penjualan perdana, tentu konsumen diberikan sejumlah benefit menarik.
Beberapa di antaranya seperti layanan purna jual premium yang mencakup masa garansi produk hingga 24 bulan, garansi perlindungan layar tambahan selama 12 bulan pertama, hingga layanan pelanggan VIP. Selain itu, juga ada bonus berlangganan sejumlah layanan Google seperti Google AI Pro, YouTube Premium, hingga Spotify Premium.
Harga Xiaomi 15T Pro yang semakin mahal, membuatnya secara langsung bersaing dengan mid-range premium lainnya yang juga sudah tersedia di pasaran. Sebut saja Galaxy S25 FE yang mengandalkan kemampuan Galaxy AI, sampai OPPO Reno14 Pro 5G dengan kualitas kamera yang juga unggulan. Sementara varian standar juga siap bersaing dengan penawaran setara dari vivo, OPPO, hingga realme.
Perbedaan Utama Varian Xiaomi 15T Series
Kedua varian Xiaomi 15T sama-sama mengusung layar seluas 6,83 inci, di mana versi standar gunakan panel AMOLED 120Hz dengan tingkat kecerahan maksimum 3200 nits, sementara versi Pro sedikit lebih halus sampai 144Hz. Begitu pula pada sektor chipset—walaupun sama-sama pakai cip rilisan MediaTek, serinya tentu berbeda. Xiaomi 15T dengan Dimensity 8400-Ultra, dan Xiaomi 15T Pro dengan Dimensity 9400+ yang notabene cip terbaik MediaTek rilisan akhir 2024.
Keduanya juga sama-sama mengusung kapasitas baterai 5,500 mAh. Kalau Xiaomi 15T mendukung pengisian daya 67W, versi Pro bisa lebih cepat, sampai 90W dan 50W secara nirkabel. Lalu untuk sektor kamera, secara angka di atas kertas sekilas setara; kamera selfie 32MP yang bisa rekam video 4K 30fps, sensor utama 50MP, telefoto 50MP, dan ultra-wide 12MP. Namun jenis sensor utama dan telefoto dibuat berbeda.
Untuk Xiaomi 15T Pro, pakai sensor utama setara Xiaomi 15, demi menangkap detail dan warna terbaik. Sementara untuk sensor telefotonya, berbeda dengan versi standar yang membawa 2x optical zoom, pakai jenis periskop dengan 5x optical zoom. Memberikan keleluasaan lebih jauh untuk menangkap obyek yang beragam, sekaligus menjadi justifikasi kenaikan harganya, selain kapasitas penyimpanan yang memang dua kali lebih lega.
Artikel berjudul Resmi di Indonesia, Berikut Harga Xiaomi 15T Series yang Kini Menyentuh Rp10 Jutaan yang ditulis oleh Prasetyo Herfianto pertama kali tampil di Gizmologi.id
🔗 Sumber: www.gizmologi.com
📌 MAROKO133 Update gadget: OpenAI Resmikan Generator Video AI Sora 2 & Aplikas
Jakarta, Gizmologi – Ketika mulai banyak video yang dibuat sepenuhnya menggunakan AI, “kompetisi” berikutnya antar penyedia platform adalah kemampuan untuk membuat video yang dihasilkan lebih mendekati asli. OpenAI, melalui hasil pengembangan model AI terbarunya, meresmikan Sora 2 sebagai generator video berbasis AI terbaru. Sekaligus hadirkan aplikasi khusus untuk membagikan video AI bersama teman.
Lewat sebuah rilis resmi Selasa (30/9) kemarin, disebutkan bila keunggulan dari Sora 2 adalah mampu hasilkan video dengan akurasi gerakan lebih tinggi, sehingga terlihat lebih realistis, sekaligus membawa efek suara dan dialog dalam video yang tersinkronisasi. Kemampuan tersebut, dihadirkan juga sebagai metode untuk berinteraksi bersama teman lewat jenis konten video AI pendek, yang saat ini baru diuji coba untuk pengguna tertentu saja.
Kehadiran Sora 2 dan aplikasi berbagi video AI baru dari OpenAI, memang sudah sempat diprediksi oleh Wired sebelumnya, menyebutkan bila perusahaan yang berbasis di San Francisco satu ini siap hadirkan “AI social video app” baru. Lalu apa saja yang benar-benar baru dari model generator video kedua kali ini?
Baca juga: OpenAI dan NVIDIA Jalin Kemitraan Strategis Senilai $100 Miliar untuk Infrastruktur AI
Sora 2 Bisa Hasilkan Video Jauh Lebih Realistis
OpenAI sebutkan bila Sora 2 menjadi hasil pengembangan revolusioner setelah generasi pertamanya debut Februari 2024 lalu—dengan gap sejau antara GPT-1 ke GPT-3.5. Saat pertama kali Sora diluncurkan, kemampuannya disebut jauh lebih simpel. Yakni untuk mengubah letak atau gerakan sebuah obyek dalam gambar, namun akurasinya masih terhitung hit-and-miss.
Setelah meluncur, tim OpenAI terus mengembangkan kemampuan Sora agar bisa hasilkan konten video lebih realistis, dengan terus melatih model AI yang bisa memahami bagaimana cara kerja fisik. Memanfaatkan data video berskala besar, Sora 2 mampu menembus batasan yang sebelumnya menjadi tantangan. Untuk jenis video yang terbilang lebih sulit untuk di-generate menggunakan AI.
OpenAI pun mengunggah sejumlah video yang memperlihatkan kemampuan Sora 2 dalam hasilkan video lebih realistis. Mulai dari peserta olahraga gimnastik yang melakukan gerakan kompleks, orang yang sedang bermain paddleboard, pertandingan voli pantai antar dua grup, sampai gerakan backflip. Jenis gerakan kompleks tersebut dikatakan belum bisa dibuat secara akurat pada model generator video sebelumnya.
“Misalnya, jika seorang pemain basket gagal melempar bola, bola dapat secara spontan berpindah ke ring. Dalam Sora 2, jika seorang pemain basket gagal melempar, bola akan memantul dari papan. “Kesalahan” yang dibuat model ini, meskipun masih belum sempurna, lebih baik dalam mematuhi hukum fisika dibandingkan sistem sebelumnya,” tulis pernyataan resmi dari OpenAI.
Sora 2 mampu membuat video yang realistis, termasuk visual video dalam gaya sinematik hingga gaya anime, lengkap dengan suara latar yang pas, hingga efek-efek suara tambahan. Plus, pengguna akan dapat mengunggah video pribadi ke Sora 2, dan mengubah narasi cerita. Seperti membuat obyek dalam video terbang, atau menentukan kalah/menangnya dalam sebuah pertandingan.
Bakal Diimplementasikan ke Aplikasi Media Sosial Baru OpenAI
Meski punya kapabilitas yang sudah jauh ditingkatkan, OpenAI tetap menyebutkan bila Sora 2 masih menggunakan model yang jauh dari sempurna dan bisa membuat sejumlah kesalahan tertentu. Sembari terus dikembangkan, mereka juga memutuskan untuk rilis aplikasi media sosial yang disebut “Sora”. Memanfaatkan Sora 2, baru tersedia untuk iOS bagi pengguna di Amerika Serikat & Kanada, serta memerlukan kode undangan khusus.
Aplikasi Sora bakal hadir mirip TikTok, namun dengan hasil video AI yang sudah di-generate sebelumnya. Nantinya, pengguna bisa saling menemukan video menarik, termasuk memasukkan wajah sendiri atau teman sebagai “cameos” pada video yang sudah tersedia di dalam platform media sosial tersebut. OpenAI juga menerapkan sejumlah fitur keamanan khusus, di mana pengguna perlu merekam video dengan audio setidaknya satu kali di dalam aplikasi untuk proses verifikasi, agar bisa menjadi cameos.
Plus, menerapkan batasan khusus untuk pengguna remaja, seperti limit t…
Konten dipersingkat otomatis.
🔗 Sumber: www.gizmologi.com
🤖 Catatan MAROKO133
Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.
✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!