📌 MAROKO133 Update gadget: Sennheiser Rayakan 80 Tahun True Sound, Soroti Peran In
Jakarta, Gizmologi – Sennheiser merayakan ulang tahun ke-80 dalam perkembangan di teknologi audio. Merayakan tema 80 Years of True Sound, Sennheiser bukan hanya menoleh ke belakang, tetapi juga menatap masa depan dengan menegaskan komitmen mendukung kreator, musisi, dan pekerja media di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Perayaan ini diwujudkan melalui acara khusus yang mempertemukan musisi, kreator konten, dan jurnalis dalam satu forum. Lebih dari sekadar selebrasi merek, momen ini dirancang untuk menggali peran suara dalam membentuk emosi, cerita, dan pengalaman. Kehadiran figur seperti musisi Bernadya Ribka, kreator teknologi Fernanda Gunsan, dan jurnalis Danang Arradian menunjukkan bahwa Sennheiser ingin membangun dialog lintas disiplin, bukan sekadar memamerkan produk.
Namun, memasuki era di mana visual mendominasi, tantangan Sennheiser tidak kecil. Pertanyaannya kini adalah bagaimana sebuah merek audio mempertahankan relevansi di tengah budaya konsumsi cepat dan tren konten video pendek. Di sinilah Sennheiser mencoba mengambil posisi: bukan bersaing dalam visual, melainkan memperkuat fondasi emosi melalui kejernihan suara dan keautentikan pengalaman yang tidak dapat diberikan oleh gambar semata.
Baca Juga: vivo X300 Series Debut dengan Kamera ZEISS 200MP, Ada Versi Pro dan “Mini”!
Warisan True Sound dan Filosofi yang Dibangun Selama Delapan Dekade
Sejak berdiri pada 1945, Sennheiser telah membangun identitas kuat melalui filosofi True Sound, keyakinan bahwa suara murni mampu membangkitkan emosi tanpa filter. Bagi Sennheiser, kualitas audio bukan sekadar angka spesifikasi, tetapi tentang menghadirkan momen yang terasa nyata. Selama delapan dekade, filosofi ini diterjemahkan dalam berbagai inovasi, mulai dari mikrofon profesional hingga headphone referensi yang digunakan di studio rekaman dunia.
Dalam forum perayaan di Jakarta, Bernadya Ribka menggambarkan peran suara dalam proses kreatifnya. “Setiap nada dan lirik bisa dirasakan sebagaimana mestinya dengan teknologi audio yang tepat,” katanya. Pandangan ini memperlihatkan bahwa bagi musisi, kejernihan audio bukan hanya aspek teknis, melainkan medium komunikasi emosional..
Fernanda Gunsan, sebagai kreator konten, menambahkan perspektif berbeda. Menurutnya, visual memang menarik perhatian, tetapi suara lah yang meninggalkan kesan mendalam. Di era podcast, live streaming, dan produksi independen, kredibilitas audio menjadi nilai tambah. Namun, ini juga menjadi tantangan: ekspektasi kreator terhadap kualitas kini jauh lebih tinggi dibanding satu dekade sebelumnya. Merek audio tak lagi hanya dituntut soal fidelity, tetapi juga aksesibilitas dan adaptasi terhadap gaya produksi modern.
Mendukung Industri Kreatif dan Masa Depan Audio di Indonesia
Perayaan ulang tahun ke-80 ini tidak hanya menjadi refleksi sejarah, tetapi juga komitmen untuk mendukung ekosistem kreatif di masa depan. Roland Lim, Sales Director Professional Audio Sennheiser Asia, menegaskan bahwa komunitas kreatif musisi, streamer, hingga jurnalis adalah bagian penting dari perjalanan Sennheiser. Dalam konteks Indonesia, di mana pertumbuhan podcast, musik digital, dan konten independen sedang meningkat, dukungan seperti ini bisa menjadi katalis pengembangan bakat lokal.
Selain memperkuat produk, Sennheiser ikut terlibat dalam edukasi industri, termasuk membuka akses teknologi untuk generasi muda. Melalui solusi audio profesional, merek ini mendorong kreator menghadirkan cerita yang autentik. Tanpa strategi inklusif, risiko eksklusivitas tetap ada Sennheiser harus menyeimbangkan antara prestise global dan realitas pasar lokal.
Meski demikian, langkah Sennheiser merayakan hari jadi di Jakarta menunjukkan keseriusan mereka dalam membaca dinamika industri kreatif Nusantara. Dengan hadir langsung dan berdialog, mereka mengirim pesan bahwa masa depan audio bukan hanya soal produk, tetapi kolaborasi. Di tengah dominasi visual dan algoritma, Sennheiser memilih untuk tetap berdiri di jalur suara medium tertua umat manusia, namun yang paling mampu menyentuh batin.
Artikel berjudul Sennheiser Rayakan 80 Tahun True Sound, Soroti Peran Industri Kreatif Indonesia yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id
🔗 Sumber: www.gizmologi.com
📌 MAROKO133 Update gadget: Paper di Gelaran Paper UNFOLD 2025, Kenalkan Wajah Baru
Jakarta, Gizmologi – Dalam gelaran Paper UNFOLD 2025, Paper, solusi invoicing dan pembayaran B2B, memperkenalkan wajah baru perusahaan dalam mendukung pertumbuhan bisnis di Indonesia, Rabu (15/10). Paper UNFOLD 2025 merupakan forum bisnis perdana berskala nasional yang diselenggarakan oleh Paper.
“Sejak Paper berdiri delapan tahun lalu, kami belajar dari ratusan ribu pelaku usaha di berbagai sektor bahwa bisnis yang bertahan bukanlah yang tumbuh paling cepat, melainkan yang paling adaptif terhadap perubahan,” ujar Yosia Sugialam, Co-Founder dan CEO Paper.
Paper UNFOLD 2025 hadir dengan tema “Rooted in Legacy, Rising with Technology” yang dipilih sebagai penanda era baru perusahaan dalam menuju pertumbuhan pesat. Acara ini pun dihadiri oleh 1.000 pelaku usaha, profesional, investor hingga pemangku kepentingan lintas industri.
Baca Juga: Seiring Perkembangan Bisnis yang Pesat, Paper.id Bergabung dengan Digital Hub
Wajah Baru Paper Diumumkan di Paper UNFOLD 2025
Dalam pemaparannya, Yosia melanjutkan bahwa Paper UNFOLD 2025 hadir untuk membantu pelaku usaha beradaptasi dengan berbagai perubahan dan mengambil keputusan berbasis data. Wajah baru Paper yang diumumkan dalam forum juga bukan sekadar evolusi bisnis dan operasional paper tetapi juga wujud komitmen perusahaan untuk memberikan dampak bagi pelaku usaha.
”Transformasi yang kami jalani bukan hanya tentang evolusi bisnis dan operasional Paper, tetapi juga wujud komitmen kami untuk meningkatkan dampak nyata bagi pelaku usaha berbagai sektor dan skala agar mereka dapat tumbuh dengan lebih efisien, berdaya saing dan siap ekspansi,” jelas Yosia.
Saat ini perusahaan juga mendapat kepercayaan 700 ribu pelaku usaha di seluruh Indonesia. Selain itu, Paper juga telah memproses lebih dari 14 juta invoice dan mencatat transaksi lebih dari USD 3,7 miliar atau sekitar Rp57 triliun.
Nadya Prasetyo, Head of Brand & Marketing Paper, menambahkan bahwa kebutuhan pasar yang terus berkembang, transformasi ini sejalan dengan semangat ekonomi digital Indonesia yang tengah tumbuh pesat. Menurutnya, rebranding buan sekadar perubahan visual melainkan refleksi diri.
“Rebranding ini bukan sekadar perubahan visual, melainkan refleksi dari semangat agility dan adaptasi yang menjadi DNA Paper. Identitas baru ini terinspirasi dari semangat pengguna kami: modern, adaptif, dan relevan. Fokus tetap sama yaitu menghadirkan solusi nyata yang membantu bisnis lebih efisien, berdaya saing, dan siap ekspansi,” ungkap Nadya.
Paper UNFOLD 2025 dirancang sebagai peta navigasi bagi pelaku usaha di tengah perubahan ekonomi global. Selama satu hari penuh, delapan panel diskusi akan mengupas isu-isu penting.
Isu tersebut mulai dari smart payment, transformasi digital lintas industri, keberlanjutan bisnis keluarga lintas generasi, kepemimpinan perempuan, hingga strategi pendanaan untuk scale-up. Paper juga mengundang tokoh atau nama besar dalam mengisi isu tersebut.
Panggung Paper UNFOLD menghadirkan nama-nama besar yang mewakili beragam perspektif. Antara lain Cinta Laura Kiehl (Entertainer & Sociopreneur), Edward Tirtanata (Co-Founder & CEO Kopi Kenangan), Andrew Susanto (Owner Pusatemas.id), Hendra Tanumihardja (Direktur Bank BCA) serta pimpinan dari Mastercard, Mandiri, Grab, hingga Microsoft Indonesia.
Artikel berjudul Paper di Gelaran Paper UNFOLD 2025, Kenalkan Wajah Baru dan Pencapaian yang ditulis oleh Zihan Fajrin pertama kali tampil di Gizmologi.id
🔗 Sumber: www.gizmologi.com
🤖 Catatan MAROKO133
Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.
✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!