📌 MAROKO133 Breaking gadget: Samsung Hadirkan Galaxy XR, Pesaing Vision Pro yang K
Jakarta, Gizmologi – Setelah sempat ditampilkan sebagai teaser dalam Galaxy Unpacked beberapa bulan lalu, Samsung akhirnya hadirkan sebuah produk dalam kategori baru yang sebelumnya sudah diisi oleh Apple. Dinamakan Galaxy XR, perangkat ini merupakan yang pertama dalam ekosistem Android XR. Menjadi langkah pertama Samsung dalam dunia XR (extended reality).
Diperkenalkan dalam sebuah acara peluncuran khusus, Samsung Galaxy XR menjadi sebuah gadget hasil kolaborasi mendalam antara Samsung, Google, sekaligus Qualcomm. Ketiganya bekerja sama dalam memaksimalkan potensi perangkat, membuat Galaxy XR terintegrasi dengan AI Google sekaligus menggunakan cip khusus terbaru dari Qualcomm. Dirancang untuk era computing berikutnya.
Woo-Joon Choi, COO untuk Mobile Experience Business, Samsung Electronics mengatakan bila Galaxy XR hadir sebagai cara perusahaan untuk memperkenalkan ekosistem perangkat mobile yang benar-benar baru. “Dibangun di atas platform Android XR, Galaxy XR memperluas visi mobile AI ke ranah baru yang penuh dengan potensi lebih imersif dan bermakna, memungkinkan XR bertransformasi dari sebuah konsep menjadi kenyataan sehari-hari, baik untuk industri hingga pengguna.”
Baca juga: Target 400 Juta Pengguna Galaxy AI, Samsung Kebut Lewat Galaxy S25 FE
Skenario Penggunaan Dipastikan Bakal Meluas
Secara umum, desain Samsung Galaxy XR memang terbilang mirip Apple Vision Pro beserta semua perangkat AR/VR sebelumnya. Selain bagian depan alias goggles, Samsung tampilkan strap utama yang hanya mengelilingi bagian samping dan belakang kepala—tak seperti Apple yang kemudian melakukan revisi dengan memberikan opsi strap ganda. Bobot perangkat sendiri mulai 545 gram.
Bingkai Galaxy XR dirancang agar tidak memberikan tekanan terlalu besar ke bagian wajah, membagikannya ke bagian belakang, agar pengguna bisa memakainya lebih nyaman lebih lama. Baterainya pun dibuat terpisah dan tersambung dengan kabel, seperti Apple Vision Pro. Sayangnya, daya tahannya masih inferior. Di mana baterai Galaxy XR capai 2 jam penggunaan normal atau 2,5 jam memutar video, sementara Vision Pro M5 bisa tawarkan durasi 30 menit lebih lama pada masing-masing skenario.
Namun dibandingkan saat pertama kali Apple hadirkan Vision Pro, Galaxy XR terasa lebih menggugah—tidak lain karena kerja samanya dengan Google yang memungkinkan pengguna untuk jalankan semua aplikasi Android yang sudah ada. Dan Samsung tetap mencoba untuk sempurnakan sejumlah aplikasi agar pengalamannya lebih maksimal menggunakan platform AR/VR.
Seperti akses Google Maps dalam peta 3D yang lebih imersif, akses YouTube sembari ditemani Gemini untuk akses info lebih komplit, main game dengan Gemini yang bisa berikan tips atau saran secara real-time, hingga Circle to Search secara langsung—dalam mode pass-through, pengguna Galaxy XR cukup lingkari obyek asli yang ada di sekitarnya, dan informasi lengkap bakal langsung ditampilkan.
Mirip seperti Vision Pro, Galaxy XR juga bisa ubah foto 2D menjadi 3D untuk pengalaman lebih imersif saat melihatnya. Para penggemar acara olahraga bakal bisa menonton lebih dari satu tayangan sekaligus seolah berada di tengah-tengah stadium. Samsung juga menggandeng Adobe untuk hadirkan kemampuan edit video sinematik dengan menambahkan efek kedalaman 3D sampai caption maupun ikon tertentu.
Ke depannya, Samsung berkomitmen untuk menambah skenario penggunaan Galaxy XR, salah satunya termasuk untuk mengakomodir kebutuhan enterprise, seperti virtual training untuk industri berat hingga konstruksi. Dalam rilisnya, Samsung juga sebutkan bila siap implementasikan jenis perangkat XR lainnya, dan sedang mengembangkan sebuah kacamata AI.
Harga Samsung Galaxy XR Jauh Lebih Murah dari Apple Vision Pro
Penasaran dengan spesifikasi Galaxy XR? Perangkat ini jalankan cip Snapdragon XR2+ Gen 2 dari Qualcomm, dipasangkan dengan RAM 16GB dan penyimpanan internal 256GB. Masing-masing layar gunakan panel Micro-OLED yang bila dikombinasikan bisa setara layar 8K, dengan refresh rate 72Hz secara default yang bisa meningkat sampai 90Hz. Terdapat dua kamera 6,5MP 18mm f/2.0 yang bisa menangkap foto dan video 3D, enam kamera lain di luar, empat kamera di dalam untuk melacak gerakan tangan, hingga pemindai iris untuk metode kunci layar otomatis nan instan.
Ya, Samsung Galaxy XR mampu dikendalikan hanya dengan gestur tangan serta arah pandangan mata saja, namun Samsung tetap sediakan kontroler tambahan secara terpisah. Perangkat ini juga dilengkapi dengan dua speaker, enam mikrofon noise-cancelling, hingga flicker sensor khusus agar layar tetap nyaman dilihat dari berbagai kondisi pencahayaan. Sementara pada aspek konektivitas, Galaxy XR sudah membawa standar Wi-Fi 7 dan Bluetooth 5.4.
Samsung Galaxy XR dijual lebih dulu untuk wilayah Amerika Serikat maupun Korea, dibanderol USD1799 atau sekitar Rp29,9 jutaan. Ya, sekitar setengah harga Apple Vision Pro. Masih belum ada informasi apakah akan ikut tersedia di Indonesia atau tidak. Bila iya, apakah Gizmo friends berminat menjajalnya?
Artikel berjudul Samsung Hadirkan Galaxy XR, Pesaing Vision Pro yang Kompatibel dengan Semua Aplikasi Android yang ditulis oleh Prasetyo Herfianto pertama kali tampil di Gizmologi.id
🔗 Sumber: www.gizmologi.com
📌 MAROKO133 Update gadget: Review vivo V60: Tetap Andalkan Tiga Kamera ZEISS, Maki
Setidaknya dalam beberapa bulan terakhir, ada cukup banyak festival atau konser musik yang digelar di sejumlah kota besar di Indonesia. Tentu, tidak sedikit yang ingin mengabadikannya lewat kamera smartphone, apa pun alasannya. Dan untuk mengakomodir tren tersebut, vivo hadirkan opsi smartphone kelas menengah yang pas, lewat kehadiran vivo V60 dengan tiga kamera ZEISS 50MP unggulannya.
“Sebelumnya kan juga sudah tiga kamera ZEISS 50MP?” Ya, betul. Bedanya, kalau yang kemarin membawa ultra-wide 50MP tanpa telefoto, kali ini vivo V60 hadir dengan sensor periskop 50MP yang bisa berikan zoom berkualitas di segmennya—bahkan menggunakan sensor yang sama persis seperti pada vivo X200, alias sudah kelas flagship. Nggak cuma untuk foto konser, juga bisa bikin foto potret lebih dramatis dari jarak jauh.
Tak hanya pada sektor kamera, chipset-nya juga (akhirnya) mendapatkan peningkatan, jadi yang pertama implementasikan seri-7 terbaru dari Qualcomm di Indonesia. Plus, baterai yang juga lebih besar membuatnya semakin pas untuk kreator. Tapi tentu saja, datang dengan beberapa kekurangan. Apa saja? Berikut review vivo V60 selengkapnya.
Desain
Mirip, namun juga begitu berbeda. Bila dilihat dari sisi depan, belakang dan samping, masih mudah dikenali sebagai vivo V Series. Namun ada penyegaran pada desain vivo V60 terutama bagian modul kameranya—tidak dapat dipungkiri, mengingatkan kepada bentuk kamera iPhone 16. Meski ada beberapa perbedaan seperti adanya lensa dan lampu tambahan di sebelahnya, serta logo ZEISS (yang tidak pas di tengah).
Secara dimensi, kurang lebih masih sama seperti V50 sebelumnya, termasuk ketebalan sekitar 7,8mm dan bobot kisaran 200 gram. Keempat sisi lengkung baik di sisi depan maupun belakang, memberikan impresi seolah lebih tipis baik saat dilihat maupun digenggam. Menariknya, walaupun dimensi masih serupa, kapasitas baterai vivo V60 naik 500 mAh, berkat teknologi silikon karbon terbaru.
vivo V60 Festive Purple menjadi hero color dengan warna merah yang, cukup mencolok, namun tidak begitu merona. Dibuat sedikit gelap supaya tetap terlihat elegan, dengan permukaan matte yang bisa sedikit menyamarkan bekas sidik jari. Masih sedikit licin sih kalau tangan sedang berkeringat, tetapi masih nyaman saat digunakan tanpa case.
Untuk aspek durabilitas, selain dirancang tahan jatuh (walaupun tanpa mengusung standar militer tertentu), juga tahan air dengan sertifikasi hingga IP69—lengkap dengan mode fotografi bawah air sampai opsi untuk mengeluarkan air dari dalam lubang speaker. Membuatnya tidak hanya stylish, namun juga rasa aman ketika dibawa beraktivitas sepanjang hari tanpa pelindung bodi tambahan sekalipun.
Layar
Dalam dimensinya yang cukup lebar, vivo V60 mengusung layar yang cukup besar, berukuran 6,77 inci dengan panel AMOLED 120Hz. Layar tersebut dipasangkan dengan keempat sisinya dibuat sedikit melengkung (micro quad-curved), membuatnya terlihat lebih premium, dan pada saat yang bersamaan juga tidak mengganggu pemakaian (seperti salah sentuh atau warna yang sedikit berubah). Bisa menyala cerah dengan klaim sampai 5000 nits, plus responsif terhadap sentuhan.
Keempat sisi bezel-nya bisa dibilang seragam ketebalannya. Dan untuk resolusi layar yang “hanya” full HD+ alias tidak sampai 1.5K, tak menjadi masalah bagi saya. Masih terlihat relatif tajam, dan sepertinya justru membuat lebih hemat daya dan tak mudah panas—karena ketika digunakan di luar ruangan secara intensif, layar vivo V60 bisa berikan tingkat kecerahan konsisten. Masih lebih baik dari generasi iPhone 16 yang lebih cepat meredup setelah sekian menit.
Profil warna dari pabrikan juga sudah tergolong pas, vibrant namun tidak berlebihan, dengan keseimbangan putih yang terlihat berada hampir tepat di tengah-tengah. Tentunya kamu bisa lakukan kustomisasi pada bagian ini. Proteksi ekstra dari SGS juga hadir untuk cegah mata lelah, sementara proteksi hardware juga hadir dari Schott Xensation. Dan menjadi smartphone vivo, kamu bisa ganti pelindung layar (& soft case) vivo V60 secara gratis lewat pusat perbaikan resmi.
Kustomisasi always-on display juga tentunya hadir. Sementara in-display fingerprint sensor pada vivo V60 tergolong instan dan akurat membaca sidik jari pengguna. Hanya saja, menurut saya peletakkannya agak sedikit terlalu ke bawah. Selebihnya, pada bagian ini, tergolong positif dan bisa mengimbangi desain smartphone yang sudah dirancang stylish meski mengusung baterai besar.
Kamera
Semakin “pro” tanpa menyandang embel-embel Pro pada penamaannya. Sejak pertama kali hadir, kamera vivo V Series memang selalu mengandalkan kemampuan portrait, dan konsumen Indonesia sudah lama tak kebagian versi Pro sejak terakhir kehadiran vivo V30 Pro. Kabar baiknya, setup kamera vivo V60 kini semakin komplit, berkat hadirnya sensor telephoto periskop yang membuatnya makin pas sebagai salah satu opsi “hape konser” terkini.
Ya, vivo V60 kini punya sensor telephoto 50MP Sony IMX882—sama seperti pada vivo X200, dengan OIS, 3x optical zoom, dan klaim 10x lossless zoom. Sensor ini melengkapi sensor utama IMX766 50MP OIS yang akhirnya menggantikan sensor OmniVision pada generasi sebelumnya. Apakah ada yang disederhanakan? Ada, yakni dengan sensor ultra-wide 8MP yang kini juga tanpa autofokus.
Saya pribadi sangat bisa menerima penyesuaian tersebut, karena digantikan dengan hadirnya sensor telefoto yang tergolong powerful di segmennya. Plus, walaupun resolusi jauh menurun, kamera ultra-wide vivo V60 masih bisa hasilkan foto berkualitas kok. Ingin group selfie? Bisa pakai kamera selfie 50MP JN1 yang punya sudut lebar 21mm plus mendukung autofokus.
Foto portrait kini semakin jago, dengan opsi hingga lima focal length berbeda sampai maksimum 100mm. Focal length pada mode foto standar juga semakin banyak—sesuatu yang bahkan tidak dimiliki oleh banyak flagship, memudahkan framing dari berbagai jarak. Setelah melalui sejumlah pembaruan software, kualitas foto vivo V60 semakin baik, terutama pada zoom lebih dari 3x. Jadi pastikan Gizmo friends lakukan update bila memang belum.
Overall, kamera vivo V60 bisa hasilkan foto yang tajam baik dari sensor utama, telefoto, hingga kamera selfie-nya, dengan reproduksi warna yang relatif mendekati asli, alias tak begitu saturated. Ada profil warna lain yang bisa Gizmo friends pilih, dan tentunya opsi Aura Light juga masih ada, pas untuk dikombinasikan dengan sensor telefotonya karena bisa menyala cukup cerah.
Sedikit kendala yang saya rasakan, terkadang ketika sudah intens mengambil foto portrait atau foto standar, ada beberapa foto yang gagal diproses, sehingga terlihat buram. Tergolong jarang, dan sepertinya hanya terjadi ketika smartphone sedang panas—skenario yang bisa dialami ketika, misalnya, memotret performans pada suatu festival musik saat siang hari sembari mengaktifkan hotspot. Juga ada beberapa hasil foto yang terlihat over-sharpened/over-processed.
Hasil foto lengkap dari …
Konten dipersingkat otomatis.
🔗 Sumber: www.gizmologi.com
🤖 Catatan MAROKO133
Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.
✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!