MAROKO133 Hot startup: GoTo hits first profit 💰, TikTok expands its reach 📱, AI powers Ind

📌 MAROKO133 Breaking startup: GoTo hits first profit 💰, TikTok expands its reach 📱

Dear subscriber,

Indonesia’s digital economy is entering a new era of maturity and innovation. Local champions like Blibli and GoTo are proving that profitability and sustainable growth are achievable, while FORE Coffee sustained steady growth and Bukalapak continued its path toward operational maturity in 9M 2024. The government and private sector work hand in hand to restore trust in the startup ecosystem through initiatives like ReSTART. Momentum is also building around digital transformation—from the upcoming launch of the Digital Rupiah to TikTok’s expanding influence and the global rise of AI leaders like Nvidia and OpenAI. As Indonesia strengthens its digital infrastructure and develops homegrown AI talent, the focus is shifting toward long-term resilience, transparency, and impact.

Thanks for reading RISE by DailySocial! Subscribe for free to receive new posts and support my work.

🚀 ReSTART: Reviving Indonesia’s Digital Economy is coming to Medan! Join DailySocial, Komdigi, and Garuda Spark Innovation Hub for an inspiring session on how to rebuild a stronger, ethical, and impact-driven startup ecosystem for Indonesia’s digital future. 
🔗 Register now at s.id/gsihmedan

Best regards,
The DailySocial Team


What’s New

Blibli’s Strong Q3 Momentum

PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) recorded a 32% year-on-year increase in consolidated revenue in Q3 2025, reaching Rp 5.64 trillion, while the nine-month total grew 26% to Rp 15.24 trillion. This growth was largely driven by higher sales of smartphones and consumer electronics, two key segments of Indonesia’s e-commerce market. Blibli’s take rate rose from 6.7% to 8.4%, showing stronger profitability, while operating expenses as a share of total transactions dropped to 7.2%, reflecting better efficiency. The company also expanded its offline presence by adding 13 new electronics stores and enhancing its omnichannel loyalty integration. For Indonesia’s digital economy, Blibli’s progress demonstrates how homegrown e-commerce platforms can scale sustainably and move closer toward long-term profitability.

GoTo Reports First Pre-Tax Profit and 21% Revenue Growth

GoTo Group reported its first adjusted pre-tax profit of Rp 62 billion in Q3 2025, with net revenue rising 21% year-on-year to Rp 4.7 trillion. Total gross transaction value (GTV) surged 43% to Rp 102.8 trillion, while annual transacting users in Indonesia reached 61 million. The company also raised its full-year adjusted EBITDA guidance to Rp 1.8–1.9 trillion, underscoring progress toward sustainable profitability. This milestone highlights the continued maturation of Indonesia’s leading tech ecosystem—not only in user scale but also in financial performance. For investors and the startup community, GoTo’s achievement strengthens confidence in Indonesia’s capacity to build profitable, scalable digital enterprises.

FORE Coffee (PT Fore Kopi Indonesia Tbk) – 9M 2025 Summary

During the nine-month period ending September 30, 2025, PT Fore Kopi Indonesia Tbk demonstrated stable operational growth supported by prudent financial management and store expansion. The company maintained healthy liquidity while fulfilling all loan covenants with Maybank Indonesia, including a musyarakah financing facility of up to Rp 30 billion for store development. Interest expenses totaled approximately Rp 1.6 billion, reflecting ongoing financing activities to support outlet expansion and operational efficiency. The company’s capital structure remains solid, with Fore Holdings Pte. Ltd. retaining a majority ownership of around 78.9%, underscoring investor confidence in Fore’s business model. Overall, Fore continues to strengthen its retail network and brand position in Indonesia’s competitive coffee market while maintaining sound financial discipline.

Bukalapak (PT Bukalapak.com Tbk) – 9M 2024 Summary

Based on Bukalapak’s Q3 2024 interim financial report, the company recorded a net loss of Rp 593.2 billion — a notable improvement from Rp 784.1 billion in the same period of 2023. Revenue grew modestly by 1.8% year-on-year, from Rp 3.34 trillion to Rp 3.40 trillion. Despite the slow topline growth, the sharp reduction in losses indicates that Bukalapak’s path to profitability is accelerating, supported by tighter cost control and higher financial income (up from Rp 569 billion to Rp 784 billion). These results suggest that Bukalapak’s focus on efficiency and asset optimization is delivering measurable progress, moving the company closer to breakeven and strengthening its operational resilience in Indonesia’s competitive e-commerce market.


What’s Exciting

ReSTART: Rebuilding Indonesia’s Digital Trust and Entrepreneurship

DailySocial, in collaboration with the Ministry of Communication and Digital Affairs (Komdigi) and Garuda Spark Innovation Hub, launched the ReSTART initiative on October 28, 2025, in Bandung as a movement to revive confidence and entrepreneurship in Indonesia’s digital ecosystem. The program aims to rebuild the industry around strong business fundamentals rather than valuation hype. The first event, themed “Building a Strong & Mature Startup Team,” gathered over 100 foun…

Konten dipersingkat otomatis.

🔗 Sumber: dailysocial.id


📌 MAROKO133 Eksklusif startup: Working Mom di Kursi CMO: Jovita Widjaja Menggambar

CMO Nanovest, Jovita Widjaja / Doc. Nanovest

Sebagai penggerak utama di balik strategi pemasaran Nanovest, Jovita Widjaja, Chief Marketing Officer Nanovest memiliki pendekatan yang terbukti efektif dalam meraih kepercayaan investor High Net-Worth Individual (HNWI). Berbekal pengalaman lebih dari lima tahun di pasar modal serta latar belakang di dunia wealth management/private wealth, Jovita memahami secara mendalam karakteristik dan kebutuhan segmen investor ini.

Lulusan Mathematical Science dari Bentley University ini percaya bahwa trust adalah fondasi utama dalam membangun relasi dengan HNWI. Karena itu, ia menerapkan pendekatan yang lebih personal mengutamakan hubungan jangka panjang yang dibangun atas dasar kepercayaan dan nilai bersama. Hal ini sejalan dengan visinya di Nanovest: membangun koneksi emosional yang kuat antara brand dan investor, di tengah dunia finansial yang semakin digital dan transaksional.

Namun, lebih dari sekadar profesional di dunia keuangan, Jovita juga menjalani peran penting sebagai seorang ibu. Di tengah ritme industri teknologi finansial yang serba cepat, ia tidak melihat peran ibu dan profesional sebagai dua hal yang bertentangan. Justru, pengalaman pribadinya sebagai ibu memberinya empati dan perspektif nyata terhadap kebutuhan banyak orang akan rasa aman, waktu berkualitas bersama keluarga, dan kebebasan untuk mengelola hidup sesuai nilai pribadi.

Perpaduan antara kepekaan sebagai ibu dan ketajaman strategis sebagai eksekutif menjadikan Jovita sosok yang tidak hanya memahami angka, tetapi juga manusia di baliknya. Inilah yang membuat pendekatannya dalam membangun kepercayaan investor, khususnya HNWI, menjadi lebih bermakna dan berkelanjutan.

Dari Peran Ibu ke Strategi Relatable: Literasi Keuangan yang Lebih Personal dan Empatik

Pengalaman pribadi Jovita sebagai seorang ibu menjadi fondasi kuat dalam merancang strategi marketing Nanovest yang lebih empatik dan relevan. Ia memahami bahwa banyak pengguna terutama perempuan, orang tua muda, hingga profesional tidak selalu punya waktu atau kepercayaan diri untuk mendalami dunia investasi yang kompleks. Karena itu, pendekatannya dimulai dari hal paling dasar: membuat investasi terasa dekat, manusiawi, dan bisa dipercaya.

“Tantangan terbesar justru bukan soal akses, tapi rasa percaya,” jelas Jovita.

Di tengah derasnya arus informasi, ia melihat pentingnya membangun literasi keuangan yang personal, bukan transaksional. Hal inilah yang mendorongnya untuk menghadirkan Nanovest sebagai platform yang tidak hanya transparan dan teregulasi oleh OJK, tetapi juga bisa menjadi teman yang mendampingi perjalanan finansial penggunanya.

Kampanye yang Mengubah Persepsi tentang “Kaya”

Salah satu inisiatif paling berkesan dari Nanovest di bawah arahan Jovita adalah kampanye “This is My Wealth”. Kampanye ini mengajak anak muda untuk mendefinisikan ulang arti kekayaan — bukan hanya dalam bentuk nominal, tapi dalam bentuk kesehatan, kebebasan waktu, dan kualitas hidup.

“Kami ingin orang melihat bahwa wealth bisa berarti punya waktu untuk olahraga pagi, atau bisa pulang lebih cepat untuk makan malam bersama keluarga. Itu juga bentuk investasi,” ungkap Jovita.

Untuk memperkuat pesan ini, Nanovest berkolaborasi dengan berbagai studio olahraga mulai dari Padel, Yoga, hingga Fitness Bootcamp dan membagikan 1000 starter kit olahraga serta hadiah bitcoin hingga 50 juta Rupiah untuk mengapresiasi para member yang telah ikut serta dalam campaign tersebut.

Strategi CMO: Relevansi, Edukasi, dan Aksesibilitas

Dengan pengalaman lebih dari satu dekade di industri digital dan keuangan, Jovita membangun strategi marketing Nanovest di atas tiga pilar: edukasi yang relatable, komunitas yang aktif, dan pengalaman pengguna tanpa hambatan.

“Investasi adalah soal kepercayaan. Kalau orang merasa ribet di awal, mereka akan mundur. Karena itu, tampilan aplikasi Nanovest harus sesederhana mungkin, tanpa menghilangkan kedalaman informasi,” ujar Jovita.

Selain itu, Jovita menekankan pentingnya storytelling dalam edukasi keuangan. Bukan data atau angka yang menggerakkan orang, tapi cerita yang dekat dengan keseharian mereka.

Menatap Strategi Berkelanjutan: Mudah untuk Pemula, Relevan untuk HNWI

Tak hanya fokus pada edukasi dan inklusi di tahap awal, Jovita juga mempersiapkan strategi jangka panjang untuk memperluas cakupan pasar Nanovest ke segmen High Net-Worth Individuals (HNWI) kelompok dengan ekspektasi tinggi terhadap personalisasi layanan, diversifikasi portofolio, serta efisiensi dalam pengelolaan aset. Tahun ini, Nanovest akan meluncurkan serangkaian produk dan fitur baru sebagai bagian dari strategi perluasan pasar. Di sisi lain, Nanovest juga telah menghadirkan program IDDR VIP yang ditujukan untuk investor High Net-Worth Individuals (HNWI), menawarkan imbal hasil kompetitif untuk nominal investasi di atas Rp500 juta, sebuah langkah nyata dalam menjawab kebutuhan akan stabilitas, transparansi, dan eksklusivitas dalam berinvestasi.

“Segmen ini punya cara pandang berbeda terhadap investasi. Mereka mencari platform yang bisa jadi mitra strategis, bukan sekadar tempat transaksi. Kami ingin menjawab itu dengan pendekatan yang tetap human, tapi lebih eksklusif,” ujar Jovita.

Jovita Widjaja di acara Bulan Literasi Kripto 2024 / Doc. Nanovest

Seluruh inisiatif ini menjadi bagian dari strategi berkelanjutan yang ia bangun sebagai CMO, untuk memastikan bahwa Nanovest mampu menjangkau berbagai lapisan investor secara relevan dan progresif.

🔗 Sumber: dailysocial.id


🤖 Catatan MAROKO133

Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.

✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!

Author: timuna