📌 MAROKO133 Hot gadget: ROG Pelta White Resmi Dikenalkan, Siap Jadi Headset Gaming
Jakarta, Gizmologi – ROG kembali memperluas lini periferalnya lewat peluncuran ROG Pelta White, headset gaming nirkabel dengan konsep tri-mode connection yang menyasar gamer di berbagai platform. Produk ini bukan hanya menawarkan fleksibilitas koneksi, tapi juga menonjol lewat desain ergonomis yang diklaim nyaman untuk sesi bermain panjang. Dengan bobot hanya 309 gram, ROG tampak ingin menyeimbangkan antara performa suara, daya tahan baterai, dan kenyamanan fisik pengguna.
Sebagai brand yang identik dengan produk berorientasi performa tinggi, ROG Pelta White di segmen “premium tapi tetap accessible.” Headset ini hadir dengan driver 50 mm berlapis titanium, mikrofon super-wideband 10 mm yang bisa dilepas, serta daya tahan baterai hingga 60 jam dalam mode 2.4 GHz. Sekilas, angka-angka ini memang menggoda.
Sebagai perangkat dengan harga ritel sekitar EUR 149,90 (sekitar Rp2,6 juta, dan ini belum harga resmi di Indonesia), ROG Pelta White berada di tengah persaingan ketat. Ia harus bersaing langsung dengan Logitech G Pro X Wireless, SteelSeries Arctis Nova 7, dan HyperX Cloud Alpha Wireless yang sudah lebih dulu dikenal karena kualitas suara dan kenyamanannya. Dengan reputasi ROG di dunia gaming, ROG Pelta White tentu membawa ekspektasi tinggi. Tapi di sisi lain, gamer kini juga semakin kritis terhadap nilai sebenarnya dari produk baru yang diklaim “inovatif”.
Baca Juga:Â Sony Dikabarkan Uji Fitur Cross-Buy untuk Sinkronisasi Game PS5 dan PC
Desain Ergonomis dan Fleksibilitas Tiga Mode
Salah satu keunggulan utama ROG Pelta White adalah fleksibilitas koneksinya. Headset ini mendukung Bluetooth, 2.4 GHz RF dengan teknologi ROG SpeedNova (yang menjanjikan latensi sangat rendah), serta kabel USB-C untuk koneksi kabel langsung. Fleksibilitas ini memungkinkan headset digunakan lintas platform dari PC dan Mac, hingga PlayStation, Nintendo Switch, dan perangkat mobile. Bagi gamer yang sering berpindah perangkat, fitur ini jelas menjadi nilai tambah yang signifikan.
Dari sisi desain, ROG Pelta memang sudah melakukan sejumlah pembaruan yang layak diapresiasi. Bentuk ear cup kini lebih oval dan lebih besar, dilapisi material kain bernapas untuk mengurangi tekanan di kepala saat digunakan dalam waktu lama. Headband-nya sendiri menggunakan sistem tiga tahap elastis yang bisa disesuaikan, mirip pendekatan pada headset profesional seperti Arctis atau Sony InZone. Secara ergonomis, bobot 309 gram membuat Pelta White tergolong ringan untuk kelas headset nirkabel ideal bagi gamer yang sering bermain dalam sesi panjang.
Meski demikian, desain “all-white” yang diusung juga punya konsekuensi: warna putih cenderung mudah kotor dan bisa menampilkan noda dari tangan atau rambut setelah pemakaian intensif. Belum lagi, meskipun ROG menekankan pada kenyamanan, penggunaan bahan kain juga bisa menjadi tantangan untuk perawatan jangka panjang, terutama bagi pengguna di iklim lembap seperti Indonesia. Jadi, meskipun tampil elegan, perawatan ekstra jelas diperlukan agar headset ini tetap terlihat prima.
Kualitas Suara, Mikrofon, dan Daya Tahan
ROG melengkapi Pelta White dengan driver 50 mm berlapis titanium yang diklaim menghasilkan suara seimbang di rentang frekuensi 20 Hz – 20 kHz. Dari sisi teknis, ini seharusnya mampu menghadirkan detail bass dan treble yang jelas tanpa distorsi. ROG menyebut bahwa headset ini mengusung “balanced sound signature” yang artinya, tidak menonjolkan bass berlebihan seperti pada headset gaming mainstream. Pendekatan ini cukup menarik, karena bisa membuat Pelta White lebih fleksibel untuk berbagai kebutuhan, termasuk mendengarkan musik atau menonton film.
Untuk komunikasi, headset ini dilengkapi mikrofon boom 10 mm super-wideband yang dapat dilepas, dengan indikator lampu untuk status aktif. Dari sisi spesifikasi, mikrofon ini menjanjikan kejernihan suara tinggi untuk komunikasi dalam game kompetitif atau streaming. Namun, tanpa adanya fitur active noise cancellation (ANC) atau peredam bising berbasis AI seperti yang ditawarkan beberapa kompetitor, performanya masih perlu dibuktikan lewat pengujian langsung terutama dalam kondisi lingkungan ramai.
Soal baterai, ROG Pelta White menjanjikan hingga 60 jam penggunaan (tanpa RGB aktif) dan dukungan pengisian cepat 15 menit untuk 3 jam pemakaian. Angka ini jelas impresif untuk headset nirkabel. Namun, seperti kebanyakan perangkat gaming, klaim daya tahan baterai ini biasanya didasarkan pada pengujian ideal yang bisa jauh berkurang dalam pemakaian sebenarnya, apalagi jika gamer sering berpindah koneksi antara mode Bluetooth dan 2.4 GHz.
ROG Pelta White hadir sebagai headset gaming serbaguna yang menyeimbangkan performa, kenyamanan, dan fleksibilitas koneksi. Desainnya ringan, daya tahan baterainya impresif, dan dukungan lintas platform membuatnya relevan bagi gamer modern. Namun, di tengah persaingan ketat di kelas harga dua jutaan, tantangannya ada pada pembuktian kualitas suara dan mikrofon di dunia nyata.
Tanpa fitur ANC atau dukungan audio spatial eksklusif, ROG perlu memastikan bahwa pengalaman pengguna benar-benar sesuai dengan reputasi “Republic of Gamers” yang sudah terlanjur tinggi. Jika bisa membuktikan hal itu, Pelta White berpotensi jadi alternatif menarik di pasar headset gaming premium yang mulai terasa jenuh.
Artikel berjudul ROG Pelta White Resmi Dikenalkan, Siap Jadi Headset Gaming Serbaguna dengan Desain Ringan yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id
đź”— Sumber: www.gizmologi.com
📌 MAROKO133 Eksklusif gadget: Rumor: Apple Menunda Pengembangan iPhone Air 2, Foku
Jakarta, Gizmologi – Meski Apple telah merilis iPhone 17 Series secara resmi dan komplit, rumor yang bermunculan terkait perusahaan yang bermarkas di Cupertino, AS ini sedang banyak diperbincangkan di media sosial. Mulai dari pengembangan Siri yang dikabarkan siap integrasikan data milik Google, kehadiran seri MacBook entry-level, hingga perkembangan iPhone Air 2 sebagai smartphone paling tipis generasi berikutnya—yang kabarnya bakal mundur atau ditunda.
Ya, tak dapat dipungkiri, desain iPhone Air memang terbilang revolusioner, di mana bodinya bisa dibuat lebih tipis dan ringan dibandingkan kompetitor seperti Galaxy S25 Edge. Apple pun berani mengklaim masa pakai baterai sepanjang hari, meski ada sejumlah batasan hardware seperti kamera belakang yang hanya ada satu, hingga setup speaker mono pada bagian earpiece saja.
Maka wajar saja bila rumor terkait iPhone Air 2, sebutkan Apple nantinya siap menambahkan sensor kamera baru di sisi belakang, agar konsumennya kembali dapat menangkap gambar dengan sudut pandang lebar (ultra-wide). Namun dari rumor terbaru yang kami kutip dari 9to5Mac, laporan dari situs The Information menyebutkan bila pengembangan iPhone Air 2 ditunda.
Baca juga:Â iPhone 18 Pro Rumornya akan Usung Kamera Selfie 24MP, Apple Siapkan Lompatan Teknologi Layar
iPhone Air 2 Dikabarkan Siap Bawa Dua Kamera Belakang
Dari laporan yang didapat oleh The Information, disebutkan bila Apple telah memberitahukan kepada sejumlah insinyur dan pemasok, bila mereka sedang menghapus iPhone Air 2 dari jadwal, tanpa memberikan tanggal rilis pengganti yang jelas. Setidaknya ada tiga orang utama yang terlibat dalam proyek tersebut, dan disebutkan pula bila iPhone Air 2 bakal dirancang lebih ringan dibandingkan generasi sebelumnya.
Sebagai informasi, bobot iPhone Air hanya 165 gram—lebih berat 2 gram dibandingkan Galaxy S25 Edge, namun masih lebih ringan bila dibandingkan dengan iPhone X yang notabene punya dimensi layar serta kapasitas baterai jauh lebih kecil. Terkait daya, iPhone Air 2 juga dirumorkan siap mengusung kapasitas baterai yang lebih lega dibandingkan yang sudah beredar saat ini.
Namun begitu, pada waktu yang sama, sejumlah laporan lain sebutkan bila Apple belum membatalkan produksi atau pengembangan iPhone Air 2 sepenuhnya. Bahkan, masih ada sejumlah teknisi dan produsen yang masih mengerjakannya. The Information menambahkan, salah satu penyebab keputusan penundaan ini, tidak lain karena penjualan iPhone Air yang lebih rendah dari perkiraan.
Dalam laporannya, disebutkan bila Foxconn sebagai perusahaan manufaktur, telah menyederhakan lini produksi iPhone Air, bahkan siap menghentikan semua lini produksi pada akhir bulan ini. Hal ini tidak sepenuhnya berarti bahwa iPhone Air bakal menghilang di pasar—bisa jadi stok perangkat memang sudah banyak, sehingga cukup untuk dijual dalam beberapa fase berikutnya.
Fokus Kembangkan Foldable Pertama?
Tentunya, rumor seperti ini masih bisa dapat berubah-ubah, serupa dengan rumor Samsung yang juga disebut menunda bahkan tidak jadi merilis penerus dari Galaxy S25 Edge—dengan alasan serupa, yakni angka penjualan yang tidak sesuai perkiraan. Jauh di bawah semua varian lainnya, terutama Galaxy S Ultra yang cukup konsisten menduduki sejumlah peringkat teratas dalam chart pengapalan smartphone setiap periode waktunya.
Meski rumor terkait iPhone Air 2 ditunda bermunculan, hal ini juga seolah menandakan bila Apple bakal lebih fokus untuk hadirkan iPhone Fold, yang dikabarkan bakal mengisi lini iPhone terbaru tahun depan, bersama dengan iPhone 18 & 18 Pro. Apple siap hadirkan sejumlah inovasi menarik, termasuk rumor yang sebutkan bila mereka siap implementasikan kamera selfie under-display, seperti yang Samsung terapkan pada sejumlah seri Galaxy Z Fold sebelumnya.
Sementara itu, di tahun berikutnya alias 2027, merupakan momen di mana Apple siap merayakan 20 tahun eksistensi iPhone. Dan disebutkan tengah menyiapkan iPhone varian khusus dengan sisi depan yang dirancang sepenuhnya hanya layar, tanpa “halangan” seperti lubang earpiece atau kamera selfie. Ini merupakan tujuan jangka panjang Apple sejak Jony Ive masih menjabat, di mana mereka bermimpi untuk rilis sebuah smartphone dengan permukaan depan yang sepenuhnya kaca.
Artikel berjudul Rumor: Apple Menunda Pengembangan iPhone Air 2, Fokus Bikin iPhone Fold? yang ditulis oleh Prasetyo Herfianto pertama kali tampil di Gizmologi.id
đź”— Sumber: www.gizmologi.com
🤖 Catatan MAROKO133
Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.
✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!
