MAROKO133 Breaking gadget: Kaspersky Peringatkan Wabah Penipuan di Momen Belanja 11.11 Tah

📌 MAROKO133 Update gadget: Kaspersky Peringatkan Wabah Penipuan di Momen Belanja 1

Jakarta, Gizmologi – Fenomena belanja besar-besaran pada tanggal 11 November, atau yang dikenal sebagai “11.11” atau Singles’ Day, kini telah menjadi agenda global yang dinanti para pemburu diskon. Namun di balik euforia tersebut, muncul ancaman baru yang semakin marak: penipuan daring berkedok promo besar. Tahun 2025, Kaspersky kembali memperingatkan bahwa para pelaku kejahatan siber kian agresif memanfaatkan momen ini untuk melancarkan aksi phishing, mencuri data pribadi, dan menipu pembeli online dengan situs e-commerce palsu.

Laporan terbaru Kaspersky mengungkap bahwa modus yang digunakan masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, dan pelaku membuat situs tiruan dari platform populer seperti Amazon, Lazada, dan berbagai marketplace besar lainnya. Pengguna yang tergiur harga murah diarahkan ke laman pembayaran palsu, diminta memasukkan detail kartu, lalu kehilangan dana tanpa pernah menerima barang. Taktik ini sering dimulai dari tautan mencurigakan yang disebarkan lewat email promo, iklan media sosial, atau pesan singkat berisi “diskon eksklusif 11.11”.

Meski praktik ini bukan hal baru, peningkatan skalanya cukup mengkhawatirkan. Masyarakat kini lebih sering berbelanja online daripada sebelumnya, dan dengan hadirnya berbagai penawaran kilat yang berakhir dalam hitungan jam, banyak pengguna tergoda untuk bertindak cepat tanpa sempat memverifikasi sumber. Inilah yang dimaksud Kaspersky sebagai “penipuan oportunistik” yang memanfaatkan rasa takut kehilangan kesempatan (fear of missing out) untuk menjebak pengguna dalam waktu singkat.

Baca Juga: AiDEA Weeks 2025 Jadi Wadah Kolaborasi Menuju Pemahaman Baru tentang AI

Modus Lama, Korban Baru

Menurut Olga Altukhova, Analis Konten Web Senior di Kaspersky, penipuan jenis ini meningkat signifikan selama periode diskon besar seperti 11.11 atau Black Friday. Ia menjelaskan bahwa pelaku memanfaatkan kombinasi rekayasa sosial dan urgensi waktu untuk membuat korban mengabaikan tanda-tanda mencurigakan. “Pastikan Anda berada di situs e-commerce yang sah sebelum memasukkan informasi pembayaran,” ujar Olga. “Hindari tautan dari email atau iklan yang tidak diminta, dan gunakan kartu bank terpisah untuk pembelian online.”

Salah satu alasan mengapa kasus semacam ini sulit diberantas adalah kemiripan tampilan situs palsu dengan situs resmi. Dalam banyak kasus, tampilan halaman tiruan dibuat dengan desain identik, termasuk logo, warna, dan tata letak. Satu-satunya pembeda biasanya terletak pada URL situs yang memiliki kesalahan kecil, seperti huruf tambahan, simbol aneh, atau ekstensi domain yang tidak biasa. Sayangnya, sebagian besar pengguna jarang memperhatikan hal ini ketika tergesa-gesa melakukan transaksi.

Selain pencurian data pembayaran, ada pula modus lain berupa pesanan palsu. Setelah pengguna menyelesaikan pembayaran, situs akan menampilkan halaman “konfirmasi pesanan berhasil”. Namun, barang tidak pernah dikirim, dan nomor pelacakan yang diberikan tidak valid. Dalam skenario terburuk, data kartu yang sudah dimasukkan akan dijual di forum gelap dan digunakan untuk transaksi ilegal berikutnya.

Cara Aman Belanja Online di Musim Diskon

Kaspersky menyarankan pengguna untuk tetap waspada dan menerapkan langkah dasar keamanan digital sebelum bertransaksi. Pertama, periksa kembali keaslian pengirim email atau sumber iklan. Jangan pernah mengklik tautan dari pesan yang tidak diminta, terutama jika menjanjikan potongan harga luar biasa. Kedua, pastikan alamat situs tidak mengandung kesalahan ketik, menggunakan koneksi yang aman (dengan awalan “https”). Jika tampilan halaman terasa janggal atau logo terlihat buram, lebih baik hentikan transaksi.

Selain itu, penting bagi pengguna untuk melengkapi perangkat dengan perangkat lunak keamanan yang kredibel. Produk seperti Kaspersky Premium disebut memiliki fitur khusus untuk mendeteksi situs belanja palsu, yang telah diakui oleh lembaga sertifikasi independen seperti AV-Comparatives. Pengguna juga disarankan menggunakan kartu bank terpisah dengan limit kecil untuk transaksi online, sehingga jika terjadi kebocoran data, dampaknya bisa diminimalisir.

Langkah terakhir yang sering diabaikan adalah memantau laporan transaksi secara rutin. Jangan menunggu tagihan bulanan datang periksa secara berkala aplikasi perbankan untuk memastikan tidak ada transaksi mencurigakan. Jika menemukan aktivitas tidak sah, segera hubungi pihak bank untuk melakukan pemblokiran. Praktik sederhana seperti ini bisa menjadi garis pertahanan terakhir melawan dampak besar dari penipuan online.

Artikel berjudul Kaspersky Peringatkan Wabah Penipuan di Momen Belanja 11.11 Tahun Ini yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id

🔗 Sumber: www.gizmologi.com


📌 MAROKO133 Breaking gadget: Kaspersky Peringatkan Wabah Penipuan di Momen Belanja

Jakarta, Gizmologi – Fenomena belanja besar-besaran pada tanggal 11 November, atau yang dikenal sebagai “11.11” atau Singles’ Day, kini telah menjadi agenda global yang dinanti para pemburu diskon. Namun di balik euforia tersebut, muncul ancaman baru yang semakin marak: penipuan daring berkedok promo besar. Tahun 2025, Kaspersky kembali memperingatkan bahwa para pelaku kejahatan siber kian agresif memanfaatkan momen ini untuk melancarkan aksi phishing, mencuri data pribadi, dan menipu pembeli online dengan situs e-commerce palsu.

Laporan terbaru Kaspersky mengungkap bahwa modus yang digunakan masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, dan pelaku membuat situs tiruan dari platform populer seperti Amazon, Lazada, dan berbagai marketplace besar lainnya. Pengguna yang tergiur harga murah diarahkan ke laman pembayaran palsu, diminta memasukkan detail kartu, lalu kehilangan dana tanpa pernah menerima barang. Taktik ini sering dimulai dari tautan mencurigakan yang disebarkan lewat email promo, iklan media sosial, atau pesan singkat berisi “diskon eksklusif 11.11”.

Meski praktik ini bukan hal baru, peningkatan skalanya cukup mengkhawatirkan. Masyarakat kini lebih sering berbelanja online daripada sebelumnya, dan dengan hadirnya berbagai penawaran kilat yang berakhir dalam hitungan jam, banyak pengguna tergoda untuk bertindak cepat tanpa sempat memverifikasi sumber. Inilah yang dimaksud Kaspersky sebagai “penipuan oportunistik” yang memanfaatkan rasa takut kehilangan kesempatan (fear of missing out) untuk menjebak pengguna dalam waktu singkat.

Baca Juga: AiDEA Weeks 2025 Jadi Wadah Kolaborasi Menuju Pemahaman Baru tentang AI

Modus Lama, Korban Baru

Menurut Olga Altukhova, Analis Konten Web Senior di Kaspersky, penipuan jenis ini meningkat signifikan selama periode diskon besar seperti 11.11 atau Black Friday. Ia menjelaskan bahwa pelaku memanfaatkan kombinasi rekayasa sosial dan urgensi waktu untuk membuat korban mengabaikan tanda-tanda mencurigakan. “Pastikan Anda berada di situs e-commerce yang sah sebelum memasukkan informasi pembayaran,” ujar Olga. “Hindari tautan dari email atau iklan yang tidak diminta, dan gunakan kartu bank terpisah untuk pembelian online.”

Salah satu alasan mengapa kasus semacam ini sulit diberantas adalah kemiripan tampilan situs palsu dengan situs resmi. Dalam banyak kasus, tampilan halaman tiruan dibuat dengan desain identik, termasuk logo, warna, dan tata letak. Satu-satunya pembeda biasanya terletak pada URL situs yang memiliki kesalahan kecil, seperti huruf tambahan, simbol aneh, atau ekstensi domain yang tidak biasa. Sayangnya, sebagian besar pengguna jarang memperhatikan hal ini ketika tergesa-gesa melakukan transaksi.

Selain pencurian data pembayaran, ada pula modus lain berupa pesanan palsu. Setelah pengguna menyelesaikan pembayaran, situs akan menampilkan halaman “konfirmasi pesanan berhasil”. Namun, barang tidak pernah dikirim, dan nomor pelacakan yang diberikan tidak valid. Dalam skenario terburuk, data kartu yang sudah dimasukkan akan dijual di forum gelap dan digunakan untuk transaksi ilegal berikutnya.

Cara Aman Belanja Online di Musim Diskon

Kaspersky menyarankan pengguna untuk tetap waspada dan menerapkan langkah dasar keamanan digital sebelum bertransaksi. Pertama, periksa kembali keaslian pengirim email atau sumber iklan. Jangan pernah mengklik tautan dari pesan yang tidak diminta, terutama jika menjanjikan potongan harga luar biasa. Kedua, pastikan alamat situs tidak mengandung kesalahan ketik, menggunakan koneksi yang aman (dengan awalan “https”). Jika tampilan halaman terasa janggal atau logo terlihat buram, lebih baik hentikan transaksi.

Selain itu, penting bagi pengguna untuk melengkapi perangkat dengan perangkat lunak keamanan yang kredibel. Produk seperti Kaspersky Premium disebut memiliki fitur khusus untuk mendeteksi situs belanja palsu, yang telah diakui oleh lembaga sertifikasi independen seperti AV-Comparatives. Pengguna juga disarankan menggunakan kartu bank terpisah dengan limit kecil untuk transaksi online, sehingga jika terjadi kebocoran data, dampaknya bisa diminimalisir.

Langkah terakhir yang sering diabaikan adalah memantau laporan transaksi secara rutin. Jangan menunggu tagihan bulanan datang periksa secara berkala aplikasi perbankan untuk memastikan tidak ada transaksi mencurigakan. Jika menemukan aktivitas tidak sah, segera hubungi pihak bank untuk melakukan pemblokiran. Praktik sederhana seperti ini bisa menjadi garis pertahanan terakhir melawan dampak besar dari penipuan online.

Artikel berjudul Kaspersky Peringatkan Wabah Penipuan di Momen Belanja 11.11 Tahun Ini yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id

🔗 Sumber: www.gizmologi.com


🤖 Catatan MAROKO133

Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.

✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!

Author: timuna