MAROKO133 Breaking gadget: Sega Berhati-hati Gunakan Teknologi AI, Sementara Electronic Ar

📌 MAROKO133 Breaking gadget: Sega Berhati-hati Gunakan Teknologi AI, Sementara Ele

Jakarta, Gizmologi – Sega belum akan menjadikan teknologi AI sebagai komponen utama dalam pengembangan game saat ini. Walaupun demikian, perusahaan game dengan ikon Sonic the Hedgehog ini tetap melihat potensi generative AI untuk membantu efisiensi anggaran, terutama dalam pengembangan game.

Dalam sesi wawancara di kegiatan laporan finansial Q2 (3/12) lalu, perwakilan perusahaan Sega Sammy Holding Inc., Haruki Satomi (Presiden dan Group CEO) dan Koichi Fukazawa (Senior Executive Vice President dan Group CFO) menyinggung soal pemanfaatan AI.

“Alih-alih mengikuti tren pengembangan skala besar, kami mengejar efisiensi, seperti memanfaatkan AI. Namun, karena adopsi AI menghadapi resistensi kuat dalam area kreatif seperti pembuatan karakter, kami akan memprosesnya dengan cermat melalui perampingan proses pengembangan,” ujar mereka.

Isu mengenai karakter yang dikembangkan perangkat AI memang cukup mengganggu. Bukan saja dalam industri game, bidang kreatif lain pun perlu menaruh perhatian dalam perkara ini. Sebab banyak model karkater yang mulai beredar, mudah diidentifikasi sebagai karya AI. Yang biasanya punya bentuk dan ciri hasil dari generatif ragam karakter lain yang eksis lebih dulu.

Baca juga: PS5 Slim Dapat Pembaruan Internal Diam-Diam, Sony Atasi Masalah Liquid Metal Bocor

Langkah Sega Berbeda dengan Perusahaan Lain

Arc Riders jadi salah satu game yang sudah memanfaatkan generative AI.

Kehati-hatian Sega sebagai perusahaan sekaligus pengembang game menunjukkan dinamika yang terjadi di industri game saat ini. Ketika sudah ada perusahaan besar lain, seperti Electronic Arts (EA) dan Ubisoft, yang terang-terangan menjadikan teknologi AI sebagai perangkat pendukung utama dalam pengembangan game mereka saat ini dan di masa depan.

Melalui situs resmi perusahaan, EA mengumumkan kerja sama dengan Stability AI, untuk membantu pengembangan AI dalam model, perangkat, dan alur kerja perusahaan. Keputusan tersebut diambil dalam rangka mendorong dan memperkuat performa para artis, desainer, dan tim pengembang dalam membangun konten.

EA tetap menjadikan manusia sebagai inti dari sebuah alur kerja. Sehingga pengembangan yang dilakukan pun dapat terasa humanis meski memanfaatkan perangkat AI. “Kreativitas selalu menjadi inti dari segala yang tim lakukan. Bersama Stability AI, kami mendorong kreativitas itu sendiri. Memberi artis, desainer, dan pengembang kekuatan untuk membangun dan berkreasi lebih besar,” ujar Kallol Mitra, VP of Creative Innovation EA.

Sementara Ubisoft sudah mulai menyertakan AI dalam pengembangan game seperti ARC Riders, The Finals, dan Call of Duty: Black Ops. Bagi mereka, AI dapat membantu pengembangan game jadi lebih hidup, salah satunya lewat kreasi NPC. Dengan teknologi tersebut, NPC menjadi lebih responsif dan unik. Pada akhirnya membangun lingkungan dalam game jadi lebih dinamis dan menarik bagi gamer.

 

Artikel berjudul Sega Berhati-hati Gunakan Teknologi AI, Sementara Electronic Arts Sudah Yakin dan Siap Tancap Gas! yang ditulis oleh Ronggo pertama kali tampil di Gizmologi.id

🔗 Sumber: www.gizmologi.com


📌 MAROKO133 Eksklusif gadget: Sega Berhati-hati Gunakan Teknologi AI, Sementara El

Jakarta, Gizmologi – Sega belum akan menjadikan teknologi AI sebagai komponen utama dalam pengembangan game saat ini. Walaupun demikian, perusahaan game dengan ikon Sonic the Hedgehog ini tetap melihat potensi generative AI untuk membantu efisiensi anggaran, terutama dalam pengembangan game.

Dalam sesi wawancara di kegiatan laporan finansial Q2 (3/12) lalu, perwakilan perusahaan Sega Sammy Holding Inc., Haruki Satomi (Presiden dan Group CEO) dan Koichi Fukazawa (Senior Executive Vice President dan Group CFO) menyinggung soal pemanfaatan AI.

“Alih-alih mengikuti tren pengembangan skala besar, kami mengejar efisiensi, seperti memanfaatkan AI. Namun, karena adopsi AI menghadapi resistensi kuat dalam area kreatif seperti pembuatan karakter, kami akan memprosesnya dengan cermat melalui perampingan proses pengembangan,” ujar mereka.

Isu mengenai karakter yang dikembangkan perangkat AI memang cukup mengganggu. Bukan saja dalam industri game, bidang kreatif lain pun perlu menaruh perhatian dalam perkara ini. Sebab banyak model karkater yang mulai beredar, mudah diidentifikasi sebagai karya AI. Yang biasanya punya bentuk dan ciri hasil dari generatif ragam karakter lain yang eksis lebih dulu.

Baca juga: PS5 Slim Dapat Pembaruan Internal Diam-Diam, Sony Atasi Masalah Liquid Metal Bocor

Langkah Sega Berbeda dengan Perusahaan Lain

Arc Riders jadi salah satu game yang sudah memanfaatkan generative AI.

Kehati-hatian Sega sebagai perusahaan sekaligus pengembang game menunjukkan dinamika yang terjadi di industri game saat ini. Ketika sudah ada perusahaan besar lain, seperti Electronic Arts (EA) dan Ubisoft, yang terang-terangan menjadikan teknologi AI sebagai perangkat pendukung utama dalam pengembangan game mereka saat ini dan di masa depan.

Melalui situs resmi perusahaan, EA mengumumkan kerja sama dengan Stability AI, untuk membantu pengembangan AI dalam model, perangkat, dan alur kerja perusahaan. Keputusan tersebut diambil dalam rangka mendorong dan memperkuat performa para artis, desainer, dan tim pengembang dalam membangun konten.

EA tetap menjadikan manusia sebagai inti dari sebuah alur kerja. Sehingga pengembangan yang dilakukan pun dapat terasa humanis meski memanfaatkan perangkat AI. “Kreativitas selalu menjadi inti dari segala yang tim lakukan. Bersama Stability AI, kami mendorong kreativitas itu sendiri. Memberi artis, desainer, dan pengembang kekuatan untuk membangun dan berkreasi lebih besar,” ujar Kallol Mitra, VP of Creative Innovation EA.

Sementara Ubisoft sudah mulai menyertakan AI dalam pengembangan game seperti ARC Riders, The Finals, dan Call of Duty: Black Ops. Bagi mereka, AI dapat membantu pengembangan game jadi lebih hidup, salah satunya lewat kreasi NPC. Dengan teknologi tersebut, NPC menjadi lebih responsif dan unik. Pada akhirnya membangun lingkungan dalam game jadi lebih dinamis dan menarik bagi gamer.

 

Artikel berjudul Sega Berhati-hati Gunakan Teknologi AI, Sementara Electronic Arts Sudah Yakin dan Siap Tancap Gas! yang ditulis oleh Ronggo pertama kali tampil di Gizmologi.id

🔗 Sumber: www.gizmologi.com


🤖 Catatan MAROKO133

Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.

✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!

Author: timuna