📌 MAROKO133 Update gadget: Kontroversi Pemecatan Karyawan Rockstar Mencapai Parlem
Jakarta, Gizmologi – Industri game global kembali diguncang isu serius, kali ini melibatkan Rockstar Games. Setelah laporan mengenai pemecatan sejumlah karyawan, gelombang kritik dan tuduhan union busting kembali mencuat. Situasi ini menambah panjang daftar gejolak industri yang sepanjang 2025 telah mencatat lebih dari 3.500 PHK menurut tracker independen. Kasus Rockstar pun kini tak hanya menjadi diskusi internal perusahaan, tetapi juga masuk ke ranah politik Inggris.
Kasus ini pertama kali mencuat ketika karyawan yang terdampak, bersama Independent Workers Union of Great Britain (IWGB), menuding bahwa keputusan pemecatan merupakan upaya membungkam serikat pekerja. Kemudian, lebih dari 200 karyawan Rockstar North menandatangani surat terbuka yang menuntut agar rekan-rekan mereka dipekerjakan kembali. Di sisi lain, Rockstar tetap bersikeras bahwa pemecatan terjadi akibat “gross employee misconduct”.
Kini, kontroversi tersebut berkembang setelah Parlemen Inggris ikut menyinggung kasus ini. Dalam sebuah sesi, Perdana Menteri Keir Starmer menegaskan bahwa pemerintah akan “melihat lebih jauh kasus ini”, khususnya terkait dugaan union busting yang disebut banyak pihak mencederai kebebasan pekerja. Namun langkah konkret pemerintah masih belum jelas, mengingat investigasi seperti ini memerlukan bukti kuat dan proses panjang yang sering kali tidak menghasilkan keputusan signifikan.
Baca Juga: Trump Izinkan Nvidia H200 Dijual ke Tiongkok, Apa Syaratnya?
Tuduhan Serius dan Tanggapan Rockstar
Serikat pekerja IWGB mengungkap bahwa PHK dilakukan setelah Rockstar menuding beberapa karyawan membocorkan informasi rahasia melalui Discord. Tuduhan ini dibantah oleh pihak pekerja, dan mereka menyebut bahwa tidak ada pelanggaran kerahasiaan yang terjadi. IWGB bahkan telah melayangkan gugatan resmi terhadap Rockstar atas dugaan pemecatan tidak sah. Namun Rockstar menolak untuk menghadiri pertemuan yang diusulkan IWGB, menambah ketegangan antara kedua pihak.
Bagi Rockstar, mempertahankan integritas informasi internal adalah prioritas. Namun dari sisi karyawan, tuduhan pembocoran informasi dianggap tidak transparan dan berpotensi menjadi alasan untuk menyingkirkan anggota serikat. Situasi ini memperburuk citra industri game yang dalam dua tahun terakhir memang dirundung gelombang PHK besar-besaran dan isu kesejahteraan pekerja yang kian rentan.
PHK Massal Jadi Tren Mengkhawatirkan di Industri Game
Yang membuat kasus Rockstar semakin mencolok adalah konteksnya: PHK besar di industri game bukan lagi pengecualian, melainkan pola. Dengan lebih dari 3.500 pekerja kehilangan pekerjaan pada 2025 saja, banyak analis menilai bahwa industri ini tengah berada di fase krisis struktural. Kombinasi biaya produksi game yang kian besar, tekanan investor, dan reorganisasi internal di banyak studio membuat posisi pekerja semakin tidak aman.
Jika gugatan IWGB berlanjut dan menghasilkan keputusan hukum, dampaknya bisa meluas ke seluruh industri, memaksa perusahaan besar lebih berhati-hati dalam memecat karyawan, dan mungkin membuka jalan bagi perlindungan tenaga kerja yang lebih kuat di sektor gaming.
Artikel berjudul Kontroversi Pemecatan Karyawan Rockstar Mencapai Parlemen Inggris, Industri Game Kembali Sorotan yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id
đź”— Sumber: www.gizmologi.com
📌 MAROKO133 Update gadget: Kontroversi Pemecatan Karyawan Rockstar Mencapai Parlem
Jakarta, Gizmologi – Industri game global kembali diguncang isu serius, kali ini melibatkan Rockstar Games. Setelah laporan mengenai pemecatan sejumlah karyawan, gelombang kritik dan tuduhan union busting kembali mencuat. Situasi ini menambah panjang daftar gejolak industri yang sepanjang 2025 telah mencatat lebih dari 3.500 PHK menurut tracker independen. Kasus Rockstar pun kini tak hanya menjadi diskusi internal perusahaan, tetapi juga masuk ke ranah politik Inggris.
Kasus ini pertama kali mencuat ketika karyawan yang terdampak, bersama Independent Workers Union of Great Britain (IWGB), menuding bahwa keputusan pemecatan merupakan upaya membungkam serikat pekerja. Kemudian, lebih dari 200 karyawan Rockstar North menandatangani surat terbuka yang menuntut agar rekan-rekan mereka dipekerjakan kembali. Di sisi lain, Rockstar tetap bersikeras bahwa pemecatan terjadi akibat “gross employee misconduct”.
Kini, kontroversi tersebut berkembang setelah Parlemen Inggris ikut menyinggung kasus ini. Dalam sebuah sesi, Perdana Menteri Keir Starmer menegaskan bahwa pemerintah akan “melihat lebih jauh kasus ini”, khususnya terkait dugaan union busting yang disebut banyak pihak mencederai kebebasan pekerja. Namun langkah konkret pemerintah masih belum jelas, mengingat investigasi seperti ini memerlukan bukti kuat dan proses panjang yang sering kali tidak menghasilkan keputusan signifikan.
Baca Juga: Trump Izinkan Nvidia H200 Dijual ke Tiongkok, Apa Syaratnya?
Tuduhan Serius dan Tanggapan Rockstar
Serikat pekerja IWGB mengungkap bahwa PHK dilakukan setelah Rockstar menuding beberapa karyawan membocorkan informasi rahasia melalui Discord. Tuduhan ini dibantah oleh pihak pekerja, dan mereka menyebut bahwa tidak ada pelanggaran kerahasiaan yang terjadi. IWGB bahkan telah melayangkan gugatan resmi terhadap Rockstar atas dugaan pemecatan tidak sah. Namun Rockstar menolak untuk menghadiri pertemuan yang diusulkan IWGB, menambah ketegangan antara kedua pihak.
Bagi Rockstar, mempertahankan integritas informasi internal adalah prioritas. Namun dari sisi karyawan, tuduhan pembocoran informasi dianggap tidak transparan dan berpotensi menjadi alasan untuk menyingkirkan anggota serikat. Situasi ini memperburuk citra industri game yang dalam dua tahun terakhir memang dirundung gelombang PHK besar-besaran dan isu kesejahteraan pekerja yang kian rentan.
PHK Massal Jadi Tren Mengkhawatirkan di Industri Game
Yang membuat kasus Rockstar semakin mencolok adalah konteksnya: PHK besar di industri game bukan lagi pengecualian, melainkan pola. Dengan lebih dari 3.500 pekerja kehilangan pekerjaan pada 2025 saja, banyak analis menilai bahwa industri ini tengah berada di fase krisis struktural. Kombinasi biaya produksi game yang kian besar, tekanan investor, dan reorganisasi internal di banyak studio membuat posisi pekerja semakin tidak aman.
Jika gugatan IWGB berlanjut dan menghasilkan keputusan hukum, dampaknya bisa meluas ke seluruh industri, memaksa perusahaan besar lebih berhati-hati dalam memecat karyawan, dan mungkin membuka jalan bagi perlindungan tenaga kerja yang lebih kuat di sektor gaming.
Artikel berjudul Kontroversi Pemecatan Karyawan Rockstar Mencapai Parlemen Inggris, Industri Game Kembali Sorotan yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id
đź”— Sumber: www.gizmologi.com
🤖 Catatan MAROKO133
Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.
✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!
