MAROKO133 Breaking gadget: Laporan Strava 2025: Olahraga Gantikan Doomscrolling Para Gen Z

📌 MAROKO133 Breaking gadget: Laporan Strava 2025: Olahraga Gantikan Doomscrolling

Jakarta, Gizmologi – Strava merilis laporan tahunan yang memetakan aktivitas populer di kalangan Gen Z. Dalam laporan ‘Strava Year in Sport Trend‘ disebutkan bahwa olahraga kini menjelma jadi aktivitas pilihan menggantikan doomscrolling bagi generasi muda. Simpulan tersebut didapat dari hasil survei terhadap 30.000 responden, baik penggunan maupun non-pengguna Strava di seluruh dunia.

Gen Z disebut mulai meninggalkan aktivititas pasif menuju kegiatan yang lebih aktif dan positif. Sepanjang 2025, mereka sudah mulai banyak bergerak, berlari, dan berlomba di berbagai tingkat kompetisi. Adanya fitur pertemanan di Strava juga membantu pengguna bisa membangun kebersamaan dan konektivitas.

“Sebagai kelompok dengan pertumbuhan tercepat di Strava, kami melihat Gen Z mencari pengalaman nyata, bukan waktu layar yang lebih panjang. Mereka sedang membentuk ulang tatanan hidup, dan kami berkomitmen membangun platform untuk menjaga para pengguna tetap terhubung dan bergerak bersama di masa mendatang,” ujar Michael Martin, CEO Strava.

Konektivitas di layanan menunjukkan peningkatan dengan adanya 14 miliar kudos dibagikan. Interaksi semacam itu turut membantu setiap orang yang terhubung untuk terus meningkatkan catatan performa dan membagikannya dengan mutual mereka.

Baca juga: Strava Gugat Garmin Terkait Paten, Menuntut Stop Penjualan Hampir Semua Perangkat

Laporan Strava Year in Sport Trend 

 

Dari sepatu lari hingga perangkat wearable, setiap kategori perlengkapan olahraga memiliki produk yang menonjol di 2025. Tahun ini, lebih banyak pengguna merekam latihan mereka melalui smartphone, sementara sepatu lari yang berbeda merebut posisi nomor satu untuk pertama kalinya.

Teknologi juga membantu atlet berlatih lebih cerdas di seluruh penjuru dunia, dengan Strava dan Runna memanfaatkan AI untuk meningkatkan performa. Fitur Routesberbasis komunitas Strava, yang menganalisis data rute populer untuk memberikan rekomendasi terpersonalisasi, terbukti sangat diminati, dengan rute baru muncul setiap 19 detik sepanjang tahun.

Meski ada banyak variasi data olahraga, namun lari masih menjadi yang paling populer, terutama di kalangan Gen Z. Data partisipasi race meningkat, dan sekitar 75% Gen Z menjadikan race atau event resmi sebagai motivasi kuat berolahraga.

Laporan ini juga mencatat tren positif dari level pemula yang membagikan data olahraganya hingga 26%, disusul level menengah 34%.  Di antara para pelari, ada 86% yang mencatatkan rekor personal terbaik.

Kondisi tersebut membuat layanan ini optimis di tahun 2026 akan terjadi peningkatan “Lebih dari setengah Gen Z berencana untuk lebih sering menggunakan layanan ini pada 2026, sementara sebagian besar dari mereka menyatakan bahwa penggunaan Instagram dan TikTok akan tetap sama atau justru berkurang,” tambah Michael.

Aktivitas angkat beban juga mendapatkan peningkatan tren di tahun ini. Khususnya Gen Z yang mendapatkan persentase mencapai 61% dalam kegiatan angkat beban untuk membentuk tubuh. Sementara ragam aktivitas pun turut meningkat hingga mencapai 54% pengguna aktif yang mencatatkan lebih dari satu jenis olahraga.

Fakta Pengguna Strava

  • Lari tetap menjadi olahraga paling populer di Strava, dengan partisipasi race yang meningkat. Dibanding Gen X, Gen Z 75% lebih sering menjadikan race atau event sebagai motivasi utama berolahraga.
  • Pemula ikut bergabung dan mencatat rekor pribadi mereka. Data Runna menunjukkan mayoritas pengguna masih berada di level pelari pemula (26%) dan menengah (34%). Tahun ini, 86% dari mereka berhasil mencetak rekor personal terbaik.
  • Latihan beban makin digemari Gen Z dan perempuan. Gen Z tercatat dua kali lebih mungkin daripada Gen X untuk menjadikan latihan beban sebagai olahraga utama. Tercatat, jumlah Gen Z yang berlatih angkat beban untuk membentuk tubuh 61% lebih banyak dibanding Gen X. Perempuan juga menunjukkan tren serupa. Dibanding laki-laki, para perempuan 21% lebih mungkin untuk merekam aktivitas Latihan Beban di Strava pada 2025.
  • Ragam aktivitas semakin meluas. Lebih dari 54% pengguna Strava kini mencatat lebih dari satu jenis olahraga, termasuk berjalan kaki yang menempati posisi kedua sebagai aktivitas yang paling banyak direkam. Namun, memulai olahraga baru tetap menjadi tantangan tersendiri. Gen Z dua kali lebih berpeluang dibandingkan Gen X untuk merasa canggung saat mencoba olahraga baru, seperti, ski dan snowboarding.
  • 30% Gen Z berencana meningkatkan pengeluaran untuk menjaga kebugaran pada 2026. Selain itu, 63% lebih tinggi Gen Z dibandingkan Gen X yang mengatakan bahwa perangkat wearable adalah investasi kebugaran terbesar di 2025.
  • Prioritas Gen Z soal kencan (dan pengeluaran) sangat jelas. Sebanyak 64% lebih memilih mengalokasikan uang untuk membeli perlengkapan olahraga dibanding untuk berkencan, dan 39% lebih tinggi Gen Z dibandingkan Gen X yang melakukannya untuk bertemu orang dengan minat serupa. Saat ditanya mengenai aktivitas olahraga untuk  kencan pertama, 46% responden menjawab “boleh banget”, sementara 31% memilih “tidak sama sekali”.
  • Jumlah Klub baru di Strava hampir naik empat kali lipat pada 2025, sehingga totalnya mencapai 1 juta klub. Klub hiking tumbuh paling pesat (5,8x), disusul klub lari (3,5x). Aktivitas yang diorganisir klub juga naik 1,5x dari tahun sebelumnya, memperkuat peralihan komunitas daring ke pertemuan langsung.
  • Bagi Gen Z, olahraga saat liburan bukanlah pilihan, melainkan bagian dari perjalanan. Sebanyak 23% lebih tinggi Gen Z dibandingkan Gen X yang menganggap aktivitas fisik saat liburan adalah hal yang wajib. Saat ditanya mengenai filosofi olahraga liburan yang paling populer, 30% responden menjawab “lari, berjemur dan ngemil”.
  • Mereka yang aktif cenderung memilih destinasi liburan di dekat rumah. Para responden 22% lebih mungkin memilih liburan domestik dibanding internasional pada 2025, kecuali wisatawan Inggris dan Jerman yang tetap mengejar petualangan di luar negeri.
  • Alasan utama bepergian adalah mengejar salju dan puncak gunung. Para responden paling sering melakukan perjalanan untuk olahraga musim dingin (65%), disusul hiking (58%) dan olahraga air (48%).

 

Artikel berjudul Laporan Strava 2025: Olahraga Gantikan Doomscrolling Para Gen Z, Lari Paling Populer yang ditulis oleh Ronggo pertama kali tampil di Gizmologi.id

🔗 Sumber: www.gizmologi.com


📌 MAROKO133 Hot gadget: Clair Obscur: Expedition 33 Sabet Gelar Game of The Year 2

Jakarta, Gizmologi – Game Garapan Sandfall Interactive, Clair Obscur: Expedition 33 berhasil menangkan Game of The Year 2025 yang diselenggarakan oleh Game Awards. Singkatnya, gelar ini merupakan gelar yang cukup bergengsi untuk industri game, karena hanya game-game terbaik dan terpilih aja yang bisa masuk ke nominasi, atau memenangkan penghargaan ini.

Tidak hanya itu, Sandfall Interactive lewat Clair Obscur: Expedition 33 juga memenangkan 8 nominasi lainnya. Mulai dari, Best Independent Game, BVest Debut Indie Game, Best Performance (Jenifer English), Best Score and Music, Best RPG, Best Narrative, Best Game Direction, dan Best Art Direction. Maka dari itu, game ini menjadi game yang berhasil memecahkan rekor dengan memenangkan nominasi terbanyak dalam sejarah Game Awards.

Nah, yang membuat ini semakin istimewa adalah Sandfall Interactive juga tidak menyangkan bahwa Clair Obscur: Expedition 33 bisa sebagus dan mendapatkan feedback positive dari para gamer. Mengingat, ini adalah kali pertama Sandfall Interactive membuat game seperti Clair Obscur. Lantas, banyak gamer dan kritikus memberikan apresiasi kepada tim pengembang karena dianggap sangat layak memenangkan banyak penghargaan dalam acara Game Awards.

Baca Juga: Xbox Wireless Controller Fallout Pip-Boy Edition, Hadirkan Nuansa Wasteland

Apa yang Membuat Clair Obscur: Expedition 33 sangat mendominasi?

Banyak orang yang memang tidak begitu gemar bermain turned base RPG. Namun, yang membuat Clair Obscur berbeda adalah Sandfall Interactive tidak membuat dunia dalam game itu kosong, dan Ketika melakukan pertarungan, Clair Obscur tidak hanya menghadirkan elemen turned base yang sering kita jumpai dari game-game serupa.

Dalam Clair Obscur: Expedition 33 ini para pemain juga bisa melakukan parry dan juga dashing/dodging ketika bertarung. Maka dari itu, elemen bertarung bisa lebih variatif, dan ini yang membuat Clair Obscur: Expedition 33 berbeda. Bisa dikatakan, game ini menjadi kawin silang sempurna antara turned base game dan soulslike game.

Selain dari segi pertarungan, game ini juga bisa memberikan warna dalam ceritanya itu sendiri. Inilah salah satu aspek yang membuat game ini memenangkan nominasi Best Narrative. Singkatnya, game Clair Obscur: Expedition 33 ini menceritakan tentang sebuah entitas yang diberi nama “The Paintress”.

Tugas dari entitas ini biasanya akan menggambar dan menulis sebuah angka di langit. Dunia dalam game ini disebut Lumiere yang hidup di bawah ancama entitas tersebut. Nah, angka yang dimaksud adalah batass usia kematian tahunan (Gommage). Siapa saja yang mencapai usia tersebut, tubuhnya akan lenyap dan menjadi debu.

Maka dari itu, dibentuklah sebuah tim ekspedisi yang dinamakan Expedition 33. Tim tersebut diisi oleh para jagoan tim seperti, Gustave, Maelle, dan Lune. Kemudian, Expedition 33 juga bertemu dengan para tim-tim ekspedisi sebelumnya yang terjebak pada duna fantasi.

Artikel berjudul Clair Obscur: Expedition 33 Sabet Gelar Game of The Year 2025, Sekaligus Pecahkan Rekor Baru yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id

🔗 Sumber: www.gizmologi.com


🤖 Catatan MAROKO133

Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.

✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!

Author: timuna