MAROKO133 Hot gadget: XLSMART Klaim 95% Jaringan di Aceh Sudah Pulih, Seberapa Siap Infras

📌 MAROKO133 Breaking gadget: XLSMART Klaim 95% Jaringan di Aceh Sudah Pulih, Seber

Jakarta, Gizmologi XLSMART bersama Kementerian Komunikasi dan Digital mengklaim telah memulihkan sebagian besar infrastruktur, dengan Aceh mencapai sekitar 95 persen, Sumatera Utara hampir 100 persen, dan Sumatera Barat disebut sudah pulih sepenuhnya.

Bagi masyarakat di daerah terdampak, kembalinya sinyal bukan sekadar soal internet cepat. Jaringan telekomunikasi menjadi tulang punggung koordinasi bantuan, akses informasi darurat, hingga pemulihan aktivitas ekonomi dan pendidikan. Mengingat, selama masa bencana memang masyarakat terbilang sangat sulit untuk mendapatkan jaringan internet, sehingga pulihnya jaringan menjadi titik balik pemulihan jaringan di daerah yang terdampak bencana.

Namun, klaim pemulihan cepat juga menimbulkan pertanyaan lanjutan. Apakah jaringan yang kembali aktif benar-benar stabil, atau sekadar berfungsi secara minimal agar komunikasi dasar bisa berjalan.

Baca Juga: Jenius Edukasi Pekerja Lepas Kelola Keuangan, Agar Capai Tabungan yang Maksimal

Pemulihan Jaringan dan Sinergi dengan Pemerintah

XLSMART menyebut percepatan ini terjadi berkat koordinasi intensif dengan KOMDIGI. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Viada Hafid, bahkan turun langsung meninjau BTS di Aceh Tamiang untuk memastikan kesiapan infrastruktur di lapangan.

Dari sisi operator, pendekatan ini dinilai efektif karena menggabungkan kewenangan pemerintah dengan kapabilitas teknis perusahaan. Selain perbaikan jaringan, XLSMART juga menyalurkan bantuan air bersih, membangun sumur bor, dan mendistribusikan logistik untuk warga terdampak.

Tantangan Ketahanan Infrastruktur di Masa Depan

Meski angka pemulihan terlihat impresif, bencana yang terjadi hampir setiap tahun di wilayah rawan banjir menyisakan catatan penting. Ketergantungan pada pemulihan darurat menandakan bahwa desain infrastruktur belum sepenuhnya siap menghadapi kondisi ekstrem.

Di sisi lain, keterbukaan informasi soal kualitas jaringan pascapemulihan masih minim. Tidak ada data detail soal stabilitas throughput, latensi, atau kapasitas jaringan saat beban tinggi, yang sebenarnya krusial bagi layanan publik dan sistem peringatan dini.

Pemulihan jaringan memang patut diapresiasi, tetapi tantangan sesungguhnya ada pada pencegahan. Tanpa investasi serius pada infrastruktur tahan bencana dan transparansi kinerja jaringan, proses perbaikan cepat berpotensi hanya menjadi solusi jangka pendek.

Artikel berjudul XLSMART Klaim 95% Jaringan di Aceh Sudah Pulih, Seberapa Siap Infrastruktur Hadapi Bencana Berikutnya? yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id

🔗 Sumber: www.gizmologi.com


📌 MAROKO133 Hot gadget: Kelangkaan RAM Ancam Jadwal Konsol Next-Gen, Gamer Harus B

Jakarta, Gizmologi – Industri game kembali dihadapkan pada masalah klasik, yakni RAM. Hal ini sendiri bisa terjadi karena kebutuhan AI atau AI Demand yang semakin meningkat, sehingga pemasok RAM terbesar salah satunya adalah Micron Technology ingin mengubah strategi bisnis mereka untuk hanya menghadirkan RAM Enterprise saja.

Melansir dari Insider Gaming, selama ini dampak paling terasa memang di pasar PC, mulai dari harga memori yang melonjak hingga tertundanya rilis perangkat keras baru. Namun laporan terbaru menyebut bahwa efek domino itu kini mulai merambah ke dunia konsol.

Memang produsen konsol besar seperti Microsoft dan Sony disebut tengah berdiskusi soal kemungkinan menunda peluncuran generasi konsol berikutnya. Padahal sebelumnya, Xbox dan PlayStation generasi baru diperkirakan hadir sekitar 2027 atau 2028.

Baca Juga: Call of Duty Siap Masuk Ke Nintendo Switch 2? Begini Penjelasannya

Produsen Konsol Mulai Hitung Ulang Strategi

Alasan utama yang disebut adalah belum stabilnya harga dan ketersediaan Random Access Memory. Permintaan dari industri AI membuat produsen memori seperti Samsung bahkan mulai mengalihkan sebagian produksi NAND ke DRAM. Masalahnya, proses penyesuaian rantai pasok ini tidak instan dan butuh waktu cukup lama.

Bagi produsen konsol, kondisi ini jelas menyulitkan. Kenaikan harga DRAM dan NAND bukan hanya menekan margin keuntungan, tapi juga memaksa mereka mempertimbangkan kenaikan harga jual. Dalam konteks pasar konsol yang sensitif terhadap harga, keputusan seperti ini berisiko menghambat adopsi sejak hari pertama rilis.

Antara Menunda Rilis dan Menekan Harga

Di satu sisi, menunda peluncuran bisa memberi ruang bagi pasar untuk menormalkan pasokan RAM. Namun di sisi lain, siklus hidup konsol yang makin panjang berpotensi membuat pemain merasa stagnan, terutama ketika PC terus melaju dengan teknologi baru.

Selain itu, belum ada kejelasan soal seberapa besar pengaruh kelangkaan RAM terhadap spesifikasi final konsol next-gen. Jika produsen memilih bertahan dengan jadwal awal, bukan tidak mungkin mereka akan menekan kapasitas memori atau melakukan efisiensi di area lain, yang tentu berdampak ke performa jangka panjang.

Bagi gamer, ini berarti pilihan yang kurang ideal. Menunggu lebih lama dengan harapan konsol hadir lebih matang, atau menerima perangkat lebih cepat dengan risiko harga mahal dan spesifikasi yang mungkin tidak optimal. Kelangkaan RAM yang dipicu oleh AI akhirnya bukan cuma jadi masalah industri teknologi, tapi juga mengubah peta persaingan di dunia konsol.

Artikel berjudul Kelangkaan RAM Ancam Jadwal Konsol Next-Gen, Gamer Harus Bersiap Menunggu Lebih Lama yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id

🔗 Sumber: www.gizmologi.com


🤖 Catatan MAROKO133

Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.

✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!

Author: timuna