📌 MAROKO133 Eksklusif gadget: MediaTek dan TSMC Kembangkan Chip N2P 2 nm, Produksi
Jakarta, Gizmologi – MediaTek baru saja mengumumkan kemitraan dengan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) dalam pengembangan chip berbasis proses N2P. Chip ini diklaim membawa peningkatan kinerja dan efisiensi daya dibanding generasi sebelumnya, dengan target produksi massal pada akhir 2026.
Langkah ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi erat antara perusahaan fabless seperti MediaTek dengan pabrikan semikonduktor terbesar dunia, TSMC. Persaingan ketat di ranah chipset, baik untuk smartphone flagship, komputasi, otomotif, hingga data center, dan menuntut inovasi yang tidak hanya soal performa, tetapi juga efisiensi daya dan kepadatan logika. Dengan konsumsi energi yang semakin menjadi perhatian global, fokus pada chip hemat daya dinilai relevan.
Namun, transisi ke proses 2 nm tidak lepas dari tantangan. Biaya riset, kompleksitas desain, hingga kesiapan manufaktur menjadi faktor besar yang menentukan keberhasilan. Meski demikian, MediaTek dan TSMC menilai pencapaian ini sebagai tonggak baru dalam menjaga daya saing mereka di tengah kompetisi dengan nama besar lain seperti Qualcomm, Apple, dan Samsung.
Baca Juga: Telkom Umumkan Perubahan Susunan Pengurus dalam RUPSLB 2025
N2P Jadi Evolusi Penting di Era Nanosheet
TSMC menegaskan bahwa proses N2P merupakan langkah lanjutan dari teknologi 2 nm yang sudah lebih dulu diperkenalkan. Dengan memanfaatkan arsitektur nanosheet transistor, N2P diklaim memberi peningkatan performa hingga 18% pada daya yang sama, efisiensi energi 36% lebih baik pada kecepatan yang sama, serta peningkatan kepadatan logika hingga 1,2 kali dibanding proses N3E yang saat ini digunakan di banyak chip modern.
Dalam pernyataannya, Joe Chen, Presiden MediaTek, menyebut inovasi ini sebagai bukti kepemimpinan industri. “Kolaborasi panjang kami dengan TSMC memungkinkan terciptanya solusi yang menghadirkan performa dan efisiensi daya terbaik, dari perangkat edge hingga cloud,” ujarnya. MediaTek berambisi menjadikan SoC flagship berbasis N2P sebagai salah satu pilar penting dalam portofolio produknya.
Dari sisi TSMC, optimisme serupa juga muncul. Kevin Zhang, Senior Vice President Business Development sekaligus Deputy Co-COO, menilai N2P menandai era baru dalam efisiensi komputasi. “Teknologi ini dirancang untuk menjawab kebutuhan pelanggan akan performa tinggi sekaligus efisiensi daya,” katanya. Pernyataan ini sejalan dengan tren global menuju komputasi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Implikasi untuk Pasar Global dan Konsumen
Bagi konsumen, pertanyaan utama adalah bagaimana teknologi ini akan diimplementasikan dalam produk nyata. Chip berbasis N2P kemungkinan besar akan hadir pertama kali di smartphone kelas atas pada 2027, sebelum merambah ke perangkat lain seperti laptop, otomotif, hingga server data center. Dengan kebutuhan pemrosesan AI dan grafis yang semakin tinggi, efisiensi daya menjadi faktor krusial untuk menjaga performa tanpa mengorbankan suhu maupun daya tahan baterai.
Di sisi lain, pengumuman ini juga menegaskan dominasi TSMC dalam rantai pasok semikonduktor global. Dengan klien besar seperti Apple, NVIDIA, dan AMD yang juga menunggu giliran memanfaatkan proses 2 nm, kapasitas produksi bisa menjadi isu strategis. MediaTek, dengan posisinya sebagai salah satu pembeli besar, berupaya mengamankan tempat lebih awal agar tidak kalah dalam perebutan slot produksi.
Namun, tidak sedikit analis yang mengingatkan soal risiko. Harga chip berbasis 2 nm hampir pasti lebih mahal dibanding generasi sebelumnya, yang bisa berdampak pada harga jual perangkat konsumen. Selain itu, tantangan manufaktur berlapis dapat menimbulkan potensi keterlambatan. Dengan demikian, meski peluang besar menanti, industri tetap menunggu bukti nyata bagaimana performa dan efisiensi N2P saat benar-benar diimplementasikan dalam perangkat komersial.
Kemitraan MediaTek dan TSMC dalam mengembangkan chip N2P 2 nm menjadi langkah penting di tengah kompetisi ketat industri semikonduktor. Teknologi ini menjanjikan peningkatan performa dan efisiensi daya yang signifikan, dengan target produksi massal pada 2026. Meski demikian, tantangan soal biaya, kapasitas, hingga implementasi di produk nyata masih membayangi.
Bagi industri, keberhasilan ini bisa menjadi tolok ukur arah teknologi komputasi masa depan. Namun bagi konsumen, pertanyaan yang lebih sederhana mungkin muncul: apakah peningkatan ini benar-benar akan terasa dalam pengalaman sehari-hari, atau justru hanya menjadi nilai tambah teknis di atas kertas? Bagaimana menurut Gizmo Friends, apakah chip 2 nm bakal jadi lompatan besar, atau sekadar evolusi kecil dari generasi sebelumnya?
Artikel berjudul MediaTek dan TSMC Kembangkan Chip N2P 2 nm, Produksi Massal Dimulai 2026 yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id
đź”— Sumber: www.gizmologi.com
📌 MAROKO133 Breaking gadget: Harga Huawei Pura80 Series Resmi Indonesia, Mulai Rp1
Jakarta, Gizmologi – Setelah merilis teaser dan mengajak tim Gizmologi untuk menjajal langsung kebolehan kameranya, akhirnya Huawei Indonesia secara resmi memperkenalkan andalan flagship kameranya untuk konsumen Tanah Air. Tersedia dalam dua varian berbeda, harga Huawei Pura80 Series dibanderol mulai Rp15 jutaan untuk varian Pro. Sementara varian Ultra, signifikan lebih mahal, berkat sistem telefoto lensa ganda eksklusifnya.
Huawei Pura80 Series sendiri memang sudah diluncurkan di negara asalnya sejak beberapa bulan lalu, namun terhitung masih baru untuk pasar global. Dengan adanya sejumlah keterbatasan seperti tanpa layanan Google maupun dukungan jaringan 5G, Huawei mencoba untuk berinovasi pada sejumlah aspek lain. Terutama aspek kamera yang memang andal sejak pertama kali mereka pernah menggandeng Leica.
Tentunya kehadiran Pura80 Series melengkapi opsi ekosistem perangkat Huawei, yang di Indonesia sudah tergolong lengkap. Tidak hanya wearables saja, termasuk tablet yang juga tersedia dalam harga terjangkau sampai premium, hingga smartphone lipat tiga sekalipun.
Baca juga: Menjajal Kamera Huawei Pura80 Ultra, Langsung dari Gedung Tertinggi di Indonesia
Ada Dua Pilihan, Harga Huawei Pura80 Series Lebih Menarik dengan Banyak Bonus
Hadir sebagai opsi terbaru flagship yang mengusung setup kamera terbaik, Huawei Pura80 tersedia dalam dua varian berbeda. Harga Huawei Pura80 Pro, dibanderol Rp14,999 juta. Tersedia dalam tiga opsi warna berbeda, termasuk opsi warna merah yang sangat menggoda. Sementara untuk harga Huawei Pura80 Ultra, dibanderol Rp22,999 juta.
Untuk periode penjualan perdananya, Huawei Indonesia memberikan sejumlah bonus menarik, dengan total benefit yang diklaim mencapai Rp10 juta—membuat harga Huawei Pura80 Series terasa semakin mantap. Konsumen diberikan bonus salah satu wearables terbaru, Huawei Watch GT 5 senilai Rp2,6 juta.
Selain itu, tersedia trade-in cashback senilai hingga Rp2,5 juta, cashback bank hingga Rp2 juta, dan tambahan proteksi perangkat Huawei Care+ senilai Rp2,4 juta. Plus, cashback tambahan dari tiket.com senilai hingga Rp500 ribu. Bonus menarik ini tersedia untuk periode pembelian 17 September – 17 Oktober 2025.
Ya, selisih harga Huawei Pura80 Pro dengan varian Ultra, terbilang cukup jauh berbeda. Meski sejatinya, kedua varian memiliki banyak kesamaan, mulai dari aspek desain, layar, chipset, sampai sensor utamanya yang punya spesifikasi setara—setidaknya dari yang tertera di atas kertas.
Juara Baru Flagship dengan Zoom Berkualitas
Jadi opsi yang paling mutakhir, harga Huawei Pura80 Ultra yang dibanderol Rp20 jutaan, menjadi “pembenaran” atas teknologi dua lensa telefoto pertamanya di industri. Ya, tak seperti solusi dari Samsung atau OPPO yang sematkan dua sensor telefoto terpisah, kamera Huawei Pura80 Ultra mengusung satu sensor telefoto berdimensi sangat besar, mencapai 1/1,28 inci, setara dengan sensor utama smartphone kebanyakan.
Sensor tersebut, dipasangkan dengan dua lensa berbeda; lensa 3,7x optical zoom, dan 9,4x optical zoom. Keduanya bisa berpindah otomatis menyesuaikan rentang zoom secara seamless, dan Huawei sebutkan bila setidaknya ada 140 komponen khusus untuk hadirkan sistem eksklusif satu ini. Juga diklaim bisa berikan zoom digital sampai 100x secara lebih berkualitas.
Sementara untuk sensor utama kamera Huawei Pura80 Pro maupun Ultra, sama-sama beresolusi 50MP dengan dimensi sensor 1 inci, dan diklaim bisa tangkap warna sangat kaya, termasuk malam hari. Keduanya juga membawa sensor ultra-wide 40MP f/2.2 yang mendukung autofokus—menemani sensor telefotonya yang juga bisa difungsikan untuk kamera telemakro, berkat dukungan fokus jarak dekatnya.
Keduanya sama-sama hadir dengan desain stylish, bawa sertifikasi hingga IP69, serta proteksi Kunlun Glass generasi kedua untuk melindungi layar 6,8 inci pada sisi depannya. Baterai 5,170mAh di dalamnya, mendukung 100W SuperCharge, maupun 80W secara nirkabel. Tak disebutkan jenis chipset secara gamblang, dan sama seperti smartphone Huawei lainnya, belum mendukung jaringan 5G maupun layanan Google sejak awal.
Artikel berjudul Harga Huawei Pura80 Series Resmi Indonesia, Mulai Rp15 Jutaan dengan Bonus Menarik yang ditulis oleh Prasetyo Herfianto pertama kali tampil di Gizmologi.id
đź”— Sumber: www.gizmologi.com
🤖 Catatan MAROKO133
Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.
✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!