📌 MAROKO133 Update gadget: Tablet Moto Pad 60 Series Debut di Indonesia, Harganya
Jakarta, Gizmologi – Motorola memboyong tablet Moto Pad 60 Series ke Indonesia, debut yang ditunggu-tunggu oleh penggemar dan tech enthusiast. Moto Pad 60 Series terdiri dari Moto Pad 60 Pro dan Pad 60 Lite.
Kedua perangkat di seri tablet ini memiliki target pasar yang berbeda. Selain itu, harga yang ditawarkan juga berbeda menyesuaikan spesifikasi tablet tersebut.
“Kehadiran Moto Pad 60 Series mendorong pengguna untuk berani mengeksplorasi berbagai inspirasi dan ruang untuk berkembang, sejalan dengan kampanye kami, #IniRuangMu,” ujar Bagus Prasetyo, Country Head Motorola Indonesia.
Baca Juga: Gizmo of The Month: Motorola Edge 60 Pro, Smartphone dengan Fitur AI Premium
Harga Moto Pad 60 Series Mulai dari Sejutaan
Populernya tablet di kalangan konsumen Indonesia untuk memenuhi tugas multifungsi mereka, membuat Motorola memboyong perangkat tablet mereka. Moto Pad 60 Series akan tersedia di Indonesia 17 September 2025.
Moto Pad 60 Pro hadir sebagai perangkat all-in-one untuk bekerja, menikmati hiburan dan juga memperkuat pengalaman belajar. Tablet ini memiliki layar berukuran 12,7 inci dengan resolusi 3K dan refresh rate 144Hz.
Tablet Motorola ini dibekali performa MediaTek Dimensity 8300 yang menghasilkan skor AnTuTu sekitar 1,3 juta. Chipset ini didampingi dengan RAM 8GB dan ruang penyimpanan 256GB.
Terdapat fitur AI Tools with Google untuk pembelajaran lebih adaptif, dan Moto Pen Pro yang dihadirkan bundling dengan Moto Pad 60 Pro. Motorola juga memberikan fitur lain yang mendukung produktivitas pengguna seperti Smart Connect. Fitur tersebut membuat Pad 60 Pro bisa tersambung dengan PC berbasis Windows tau ke smartphone Android.
Tablet dari Moto Pad 60 Series ini membawa quad speaker dengan teknologi Dolby Atmos tuned by JBL. Spesifikasi lainnya dari tablet ini ialah kapasitas baterainya yang 10.200mAh dengan dukungan fast charging 45W. Lalu soal kamera utama 13MP dan kamera selfie 8MP.
Berlanjut ke Moto Pad 60 Lite yang dihadirkan sebagai tablet all-rounder. Pad 60 Lite memiliki layar 10,1 inci dan terdapat kamera selfie 5MP. Tablet ini ditenagai oleh MediaTek Helio G85 dengan RAM 4GB dan ruang penyimpanan 128GB.
Pada kamera utama, tablet ini memiliki lensa 8MP. Sayangnya, tablet ini hadir dengan kapasitas baterai hanya 5.100mAh + fast charging 15W.
Moto Pad 60 Lite sudah beroperasi dengan Android 15 dan dual speaker yang didukung oleh Dolby Atmos. Kedua perangkat Moto Pad 60 Series mendukung jaringan WiFi saja.
Moto Pad 60 Pro ditawarkan dengan harga Rp6.099.000 dan Pad 60 Lite 1.839.000. Setiap pembelian Pad 60 Lite kamu akan mendapatkan stand case bening.
Kedua perangkat bisa kamu beli mulai 17 September di toko official Motorola Indonesia di e-commerce. Kedua Moto Pad 60 Series dilengkapi dengan garansi 1 tahun, konsumen dapat mengunjungi layanan service center Lenovo Indonesia jika terjadi kerusakan pada tablet tersebut.
Artikel berjudul Tablet Moto Pad 60 Series Debut di Indonesia, Harganya Sejutaan yang ditulis oleh Zihan Fajrin pertama kali tampil di Gizmologi.id
🔗 Sumber: www.gizmologi.com
📌 MAROKO133 Eksklusif gadget: Nintendo Hidupkan Kembali Virtual Boy dengan Aksesor
Jakarta, Gizmologi – Nintendo memutuskan untuk menghidupkan kembali salah satu perangkat paling ikonik sekaligus kontroversial dalam sejarah mereka, yakni Virtual Boy. Dalam ajang Nintendo Direct 2025, perusahaan asal Jepang itu memperkenalkan sebuah adapter baru yang memungkinkan efek stereoskopis Virtual Boy bisa dinikmati di layar konsol modern seperti Switch dan Switch 2.
Langkah ini cukup menarik, mengingat Virtual Boy awalnya dianggap gagal secara komersial ketika diluncurkan pada 1995. Dengan pendekatan baru berupa adapter, Nintendo tampaknya ingin memberi kesempatan bagi generasi baru untuk mencoba pengalaman visual tiga dimensi yang dulu sempat dianggap terlalu eksperimental. Bagi sebagian gamer, ini bisa menjadi momen nostalgia; bagi sebagian lainnya, justru kesempatan pertama untuk merasakan teknologi lawas yang dibalut dengan perangkat modern.
Namun, tentu muncul pertanyaan apakah kebangkitan ini murni didorong oleh semangat melestarikan sejarah, atau lebih sebagai strategi Nintendo untuk memanfaatkan tren retro gaming yang terus berkembang. Dalam beberapa tahun terakhir, konsol klasik memang kembali dilirik, tetapi hasilnya tidak selalu konsisten dalam hal penerimaan pasar.
Baca Juga: Nintendo Rilis Super Mario Galaxy Bundle, Tak Ketinggalan Storybook Milik Rosalina
Dua Versi Aksesori, Harga Bervariasi
Nintendo mengonfirmasi akan merilis dua varian adapter Virtual Boy. Pertama, versi plastik replika yang menyerupai headset asli dengan cradle untuk menaruh Switch. Model ini dibanderol $99,99. Kedua, versi karton yang lebih sederhana dengan harga $24,99, ditujukan untuk pembeli dengan budget terbatas atau sekadar ingin mencoba pengalaman dasar.
Kedua versi sama-sama memungkinkan pemain untuk memasukkan konsol Switch atau Switch 2 ke dalam cradle sehingga layar dapat disejajarkan dengan lensa adapter. Sistem ini tidak menghadirkan layar baru, melainkan memanfaatkan layar bawaan Switch yang diperbesar dengan efek stereoskopis.
Pre-order sudah dibuka menjelang rilis resmi pada 17 Februari 2026, khusus untuk wilayah Amerika Serikat dan Kanada melalui toko online Nintendo. Untuk mengakses koleksi game Virtual Boy, pemain harus berlangganan Nintendo Switch Online Expansion Pack, skema yang sudah lama digunakan untuk konten klasik Nintendo.
Koleksi Game Virtual Boy Kembali Hadir
Sebagai bagian dari peluncuran, Nintendo menyiapkan Nintendo Classics Collection dengan 14 judul Virtual Boy. Daftar game mencakup Virtual Boxing, V-Tetris, Teleroboxer, Mario Clash, Mario’s Tennis, hingga Classic Pinball. Semua game dipertahankan dengan tampilan monokrom khas Virtual Boy, tetapi telah diperbarui agar bisa berjalan lancar di perangkat Switch.
Nintendo tampaknya ingin menghadirkan pengalaman sedekat mungkin dengan versi orisinal. Namun, bagi sebagian gamer modern, tampilan monokrom ini bisa terasa ketinggalan zaman. Di sisi lain, justru keaslian visual tersebut yang menjadi daya tarik bagi penggemar retro.
Selain itu, kehadiran koleksi ini membuka peluang baru di industri. Dengan fondasi stereoskopis yang kini bisa berjalan di perangkat mainstream, ada kemungkinan pengembang indie maupun studio besar menggarap game baru dengan desain khusus tiga dimensi. Nintendo sendiri memberi sinyal bahwa aksesori ini bisa jadi eksperimen untuk mengukur minat pasar terhadap format stereoskopis di masa depan.
Antara Nostalgia dan Eksperimen Baru
Kebangkitan Virtual Boy lewat adapter ini bisa dilihat dari dua sisi. Dari perspektif positif, Nintendo berhasil mengemas ulang warisan produknya dan memberikan akses mudah bagi gamer lama maupun baru. Harga yang ditawarkan juga cukup bervariasi, sehingga tidak menutup pintu bagi pemain kasual.
Namun, ada juga tantangan yang patut dicatat. Virtual Boy dikenal memiliki keterbatasan kenyamanan, terutama karena efek visualnya bisa membuat sebagian pengguna merasa lelah atau pusing. Meskipun kini hadir dalam bentuk baru, belum jelas apakah pengalaman stereoskopis di layar Switch akan lebih nyaman ketimbang perangkat aslinya.
Selain itu, keberhasilan produk ini sangat bergantung pada strategi distribusi Nintendo. Saat ini, peluncuran hanya diumumkan untuk AS dan Kanada. Jika minat tinggi, tentu ada peluang ekspansi ke pasar lain, termasuk Asia. Tetapi jika penjualan mengecewakan, aksesori ini bisa berakhir sebagai produk niche yang hanya diminati segelintir kolektor dan penggemar hardcore.
Dengan menghadirkan kembali Virtual Boy melalui adapter modern, Nintendo sekali lagi menunjukkan kemampuannya dalam menggali nostalgia sekaligus menguji potensi ide lama di era baru. Koleksi game klasik yang disediakan bisa menjadi jembatan bagi gamer muda untuk mengenal sejarah, sembari tetap menawarkan sesuatu yang unik bagi penggemar lama.
Namun, apakah langkah ini akan sukses atau hanya sekadar eksperimen yang cepat dilupakan, masih harus dibuktikan pada saat rilis nanti. Yang jelas, Virtual Boy 2026 menjadi salah satu upaya paling menarik Nintendo dalam menghadirkan kembali masa lalu untuk diuji di masa depan.
Artikel berjudul Nintendo Hidupkan Kembali Virtual Boy dengan Aksesori untuk Switch yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id
🔗 Sumber: www.gizmologi.com
🤖 Catatan MAROKO133
Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.
✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!