📌 MAROKO133 Hot gadget: Ayaneo Pocket Play, Reinkarnasi Xperia Play? Hari Ini
Jakarta, Gizmologi – Pasar smartphone gaming kembali kedatangan pemain baru dari Ayaneo Pocket Play sebuah ponsel gaming yang langsung mencuri perhatian karena membawa konsep desain yang berbeda dari tren mainstream saat ini. Banyak yang mengatakan ini bisa menjadi pesain baru dalam pasar smartphone gaming yang kian semakin luas.
Alih-alih mengandalkan trigger magnetik atau panel sentuh tambahan, Ayaneo Pocket Play hadir dengan kontroler slide-out, mengingatkan pada Sony Ericsson Xperia Play yang rilis lebih dari satu dekade lalu. Langkah ini terasa berani mengingat desain mekanis seperti ini sudah lama ditinggalkan industri smartphone. Namun, bagi gamer yang menginginkan sensasi kontrol fisik tanpa aksesori tambahan, konsep ini bisa jadi solusi yang terasa lebih praktis.
Meski begitu, Ayaneo belum membagikan spesifikasi inti maupun harga perangkatnya. Di sinilah sisi skeptis mulai bermunculan: tanpa informasi chipset, baterai, dimensi layar, hingga optimisasi software, sulit menilai apakah Pocket Play akan mampu bersaing dengan ponsel gaming modern yang sudah matang ekosistemnya.
Baca Juga: vivo X300 Ultra Siap Meluncur, Resmi dengan 100W Charging & Kamera 200MP
Desain Premium dengan Kontroler Fisik Penuh
Dari sisi desain, Ayaneo Pocket Play terlihat cukup premium. Kontroler slide-out-nya menampilkan D-pad, tombol ABXY, serta dua touchpad yang berfungsi sebagai joystick virtual. Kehadiran touchpad ini menarik, karena memberikan fleksibilitas dalam game yang tidak mendukung input analog tradisional. Selain itu, Pocket Play dilengkapi tombol bahu L1/L2 dan R1/R2, menjadikannya mendekati layout handheld gaming konvensional seperti Steam Deck atau Ayaneo sendiri.
Bagian eksterior juga memperlihatkan dua kamera belakang, speaker stereo, dan port USB-C. Pilihan warna yang disediakan adalah hitam dan putih, yang keduanya terlihat minimalis dan bersih. Pocket Play diperkirakan berjalan di sistem operasi Android, membuka akses ke game mobile dan emulator, dua kategori yang sangat populer di komunitas Ayaneo.
Pendekatan Unik untuk Device yang Tergolong “Niche”
Pendekatan Ayaneo Pocket Play ini menunjukkan keberanian menawarkan sesuatu yang berbeda di pasar ponsel gaming, yang selama ini didominasi spesifikasi mentah dan estetika RGB. Namun, inovasi tidak selalu menjamin kesuksesan. Desain mekanis slide-out membawa tantangan durability, ketebalan perangkat, hingga isu pendinginan yang akan menentukan pengalaman pengguna jangka panjang.
Ayaneo Pocket Play saat ini terdaftar di Kickstarter sebagai “coming soon”, menandakan bahwa Ayaneo kemungkinan masih menyiapkan kampanye pendanaan. Artinya, meskipun konsepnya menarik, konsumen harus tetap berhati-hati mengingat produk Kickstarter sering memiliki risiko keterlambatan hingga perubahan spesifikasi.
Apakah Pocket Play akan menjadi nostalgia modern yang sukses, atau justru mengulang kegagalan Xperia Play? Jawabannya baru akan terlihat setelah Ayaneo berani membuka lebih banyak detail teknis dan harga resmi perilisannya.
Artikel berjudul Ayaneo Pocket Play, Reinkarnasi Xperia Play? yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id
đź”— Sumber: www.gizmologi.com
📌 MAROKO133 Update gadget: Tomb Raider: Catalyst Siap Hadir 2027, Cerita Terbaru L
Jakarta, Gizmologi – Crystal Dynamics akhirnya membawa kabar besar bagi para penggemar Lara Croft. Tomb Raider terbaru, yang dibangun menggunakan Unreal Engine 5, kini resmi berjudul Tomb Raider: Catalyst dan dijadwalkan rilis pada 2027 untuk PC, PS5, dan Xbox Series X|S. Pengumuman ini disertai trailer perdana yang tayang di panggung The Game Awards 2025, memberikan gambaran awal tentang arah baru petualangan sang arkeolog ikonik.
Dalam trailer tersebut, Lara tampil dengan gaya yang lebih modern namun tetap mempertahankan ciri khasnya, mulai dari sikap tegas hingga kembalinya dual pistols yang selama ini dirindukan fans. Crystal Dynamics juga memperkenalkan alat baru berupa wrist-mounted grappling hook, yang tampaknya akan memainkan peran penting dalam navigasi dan pertarungan. Perubahan ini memberi kesan bahwa Catalyst akan mendorong gameplay yang lebih dinamis, meski belum jelas seberapa besar porsi aksi dibanding eksplorasi klasik.
Walau hype Catalyst terasa besar, selalu ada kekhawatiran apakah Crystal Dynamics mampu menjaga identitas franchise yang telah berjalan hampir tiga dekade. Unreal Engine 5 jelas menawarkan fondasi visual kuat.
Baca Juga: Xbox Wireless Controller Fallout Pip-Boy Edition, Hadirkan Nuansa Wasteland
Kisah Baru dan Ancaman Mitologis
Crystal Dynamics memaparkan sedikit premis Catalyst, yang berlatar setelah sebuah bencana mitologis memicu bangkitnya kekuatan kuno. Dunia di sekitar Lara mengalami keretakan, dan para pemburu harta dari penjuru dunia datang berebut rahasia yang tersembunyi. Lara harus bergerak cepat mengungkap kebenaran sambil menentukan siapa yang bisa dipercaya, karena rahasia tersebut diyakini mampu “mengubah masa depan”.
Pendekatan cerita ini memberi ruang bagi narasi yang lebih kompleks, menghadirkan konflik antartokoh serta intrik moral yang lebih dalam. Namun hal ini juga berpotensi membuat gameplay terasa terfragmentasi jika eksekusi tidak rapi.
Catalyst sepertinya ingin menghadirkan skala yang lebih besar, yang bisa jadi menarik bagi gamer modern, tetapi mungkin terasa berjarak bagi penggemar Tomb Raider klasik yang lebih menyukai petualangan intim dan puzzle lingkungan.
Legacy of Atlantis: Reimagining yang Menggoda
Crystal Dynamics dan Amazon juga mengumumkan Tomb Raider: Legacy of Atlantis, sebuah reimagining dari gim Tomb Raider pertama yang rilis pada 1996. Hadir pada 2026 untuk merayakan ulang tahun ke-30 franchise, proyek ini dikerjakan oleh Flying Wild Hog dengan dukungan Crystal Dynamics dan dibangun sepenuhnya di Unreal Engine 5.
Legacy of Atlantis tidak disebut sebagai remake, memungkinkan perubahan gameplay maupun narasi yang lebih bebas. Dari trailer-nya, fokus platforming tampak lebih kuat dibanding Catalyst, memberi petunjuk bahwa proyek ini ingin menghadirkan nuansa nostalgia sekaligus menyegarkan mekanik lama. Meski begitu, ketidakpastian tetap ada: seberapa jauh perubahan yang akan diterapkan? Dan apakah Flying Wild Hog bisa menjaga tone klasik tanpa kehilangan spirit originalnya?
Bagi penggemar, ini adalah masa yang menarik sekaligus penuh pertanyaan untuk franchise Tomb Raider. Dua proyek besar dalam dua pendekatan berbeda menjadi pertanda ambisi besar Amazon dan Crystal Dynamics. Namun sebesar apa pun klaimnya, kualitas akhir tetap akan diuji ketika gimnya akhirnya meluncur.
Artikel berjudul Tomb Raider: Catalyst Siap Hadir 2027, Cerita Terbaru Lara Croft! yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id
đź”— Sumber: www.gizmologi.com
🤖 Catatan MAROKO133
Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.
✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!
