📌 MAROKO133 Eksklusif gadget: Dukungan Windows 10 Berakhir, Risiko Mengintai Pelak
Jakarta, Gizmologi – Microsoft resmi mengakhiri dukungan untuk Windows 10 pada 14 Oktober 2025. Sistem operasi Windows 10 sendiri telah lebih dari satu dekade menemani berbagai aktivitas kerja dan bisnis di seluruh dunia. Nah, bagaimana pengaruhnya bagi bisnis jika belum melakukan upgrade Windows 10?
Bagi banyak pelaku bisnis, sistem operasi mungkin tampak seperti hal teknis yang tidak mendesak. Tapi faktanya, ketika Windows 10 sudah tidak lagi mendapatkan pembaruan keamanan, setiap perangkat yang masih menggunakannya menjadi pintu terbuka bagi ancaman siber.
Menurut Lie Heng, Direktur Synnex Metrodata Indonesia (SMI), upgrade Windows 10 bukan hanya tentang keamanan tapi juga tentang efisiensi dan penghematan biaya jangka panjang. “Windows 11 Pro dirancang untuk membantu bisnis tetap aman, produktif, dan fleksibel menghadapi tantangan era digital,” ujarnya.
Dijelaskan lebih lanjut, sebagai authorized distributor, SMI menjadi mitra terpercaya untuk perusahaan yang ingin melakukan migrasi ke Windows 11 Pro dengan dukungan menyeluruh mulai dari konsultasi solusi, penyediaan lisensi resmi, hingga layanan purna jual yang komprehensif.
Risiko Jika belum upgrade Windows 10Â
Ada sejumlah risiko mengintai jika pengguna belum melakukan upgrade Windows 10, karena sudah tidak di-support Microsoft. Untuk menghindari risiko tersebut, Microsoft mendorong seluruh pengguna agar segera beralih ke Windows 11 Pro, sistem operasi modern yang dirancang dengan keamanan tingkat lanjut dan pengalaman kerja yang lebih efisien.
Dalam dunia bisnis yang semakin digital, kehilangan data atau downtime beberapa jam saja bisa berdampak besar pada kepercayaan pelanggan dan performa keuangan perusahaan. Selain itu, risiko lain muncul seperti serangan malware dan ransomware yang memanfaatkan celah keamanan lama. Kemudian kebocoran data sensitif akibat sistem yang tidak terlindungi. Biaya perbaikan yang membengkak, akibat kerusakan data dan sistem yang seharusnya bisa dicegah.
Microsoft juga memastikan, setelah tanggal 14 Oktober 2025 setiap perangkat Windows 10 yang digunakan untuk bisnis tidak akan lagi mendapatkan 3 hal utama ini, yaitu:
Security Update (Pembaruan Keamanan)
Salah satu hal yang paling penting adalah perangkat yang masih menggunakan Windows 10 tidak akan lagi mendapatkan pembaruan keamanan, sehingga akan lebih rentan terkena serangan malware, virus, ransomeware yang semakin hari semakin berkembang. Karena sistem operasi yang sudah tidak didukung lagi dari sisi pembaruan keamanan akan lebih sulit untuk mengatasi ancaman cyber yang terus meningkat di setiap harinya.
Feature Update (Pembaruan Fitur)
Microsoft melalui perangkat baru dengan Windows 11 Pro memberikan banyak fitur terbaru yang bisa digunakan untuk mendukung keberlangsungan bisnis di Era Modern seperti saat ini. Salah satunya kemampuan AI yang disebut Copilot terus ditingkatkan untuk bisa memberikan suatu hal yang baru dalam sisi produktifitas dan bisa di akses secara gratis melalui Windows 11 Pro. Selain itu, banyak kemampuan AI yang ditingkatkan dari sisi kamera dengan Windows Studio Effect, kemudian AI untuk menerjemahkan bahasa secara langsung dan realtime melalui Live Captions dan juga untuk menemukan file dengan cepat melalui fitur AI untuk Recall dan Improve Windows Search. Semua ini tidak akan bisa dirasakan oleh pengguna yang masih menggunakan device lama dengan Windows 10.
Technical Support (Bantuan Teknis)
Salah satu yang menjadi hal penting adalah, Microsoft juga tidak akan lagi memberikan bantuan teknis untuk setiap pengguna yang mengalami kendala dengan perangkat mereka yang masih menggunakan Windows 10. Dan dengan berakhirnya masa dukungan tersebut, pengguna disarankan untuk segera melakukan migrasi ke Windows 11 Pro atau versi sistem operasi yang lebih baru guna memastikan keamanan, stabilitas, dan kompatibilitas perangkat dengan aplikasi serta layanan terkini. Langkah ini juga sejalan dengan komitmen Microsoft dalam menghadirkan pengalaman komputasi yang lebih modern, efisien, dan terintegrasi dengan teknologi cloud serta kecerdasan buatan.
Hal ini berdampak pada potensi biaya perawatan dan perbaikan perangkat lama yang cenderung lebih tinggi, mengingat usia komponen serta kompleksitas penanganannya. Selain itu, ketersediaan suku cadang (spare part) di berbagai pusat layanan resmi juga semakin terbatas, sehingga proses perbaikan bisa memakan waktu lebih lama atau bahkan tidak dapat dilakukan sama sekali.
Sehingga, mempertahankan penggunaan perangkat dengan sistem operasi yang sudah tidak didukung tidak hanya berisiko dari sisi keamanan dan performa, tetapi juga dapat menimbulkan beban operasional tambahan bagi organisasi. Oleh karena itu, transisi ke perangkat dan sistem operasi yang lebih modern menjadi langkah strategis yang perlu diprioritaskan, baik untuk mendukung efisiensi kerja maupun menjaga keberlanjutan sistem IT secara keseluruhan.
Catatan sebelum Upgrade Windows 10 ke Windows 11 Pro
Sebelum upgrade, pastikan juga perangkat Anda kompatibel dengan Windows 11 Pro. Caranya dengan mengunduh aplikasi PC Health Check untuk membantu memverifikasi kesiapan perangkat. Selain itu, perangkat lama dengan sistem usang membutuhkan waktu dan biaya lebih besar untuk dipelihara. Menurut studi Microsoft, bisnis yang melakukan migrasi ke Windows 11 mengalami penurunan biaya pemeliharaan IT hingga 64%, sekaligus meningkatkan Return on Investment (ROI) secara keseluruhan.
Berakhirnya dukungan Windows 10 adalah momentum penting untuk memperkuat keamanan dan efisiensi bisnis Anda. Dengan Windows 11 Pro, Anda dapat melindungi data, menekan biaya pemeliharaan, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih modern dan produktif.
Artikel berjudul Dukungan Windows 10 Berakhir, Risiko Mengintai Pelaku Bisnis yang Belum Upgrade yang ditulis oleh Bambang Dwi Atmoko pertama kali tampil di Gizmologi.id
đź”— Sumber: www.gizmologi.com
📌 MAROKO133 Eksklusif gadget: Satspam, Inovasi Anti-Scam dan Spam dari Indosat Rai
Jakarta, Gizmologi – Beberapa bulan terakhir ini, Indosat gencar mengampanyekan perlawanan terhadap spam dan scam melalui fitur IM3 Satspam. Fitur Anti-scam dan Anti-spam dari Indosat tersebut diluncurkan pada 7 Agustus 2025.
Baca juga:Â Indonesia Gadget Award 2025 Rayakan Sinergi AI & Perkembangan Teknologi Terkini
Hadirnya IM3 Satspam tak lepas dari meningkatnya kasus penipuan digital, panggilan spam, dan pesan scam, sehingga perlindungan terhadap pengguna menjadi prioritas yang kian mendesak. Fitur ini bekerja langsung di tingkat jaringan sehingga mampu menyaring ancaman tanpa perlu aplikasi tambahan.
Bagi yang masih belum familiar, IM3 Satspam adalah fitur perlindungan anti-scam dan spam otomatis dari IM3 yang menggunakan teknologi AI dan jaringan 5G untuk melindungi pelanggan dari panggilan dan SMS penipuan.
Inovasi ini terbukti memberikan dampak besar. Sejak diluncurkan, sistem tersebut telah memblokir lebih dari 200 juta panggilan berisiko, memberikan peringatan pada lebih dari 90 juta pesan mencurigakan, dan melindungi rata-rata 11,5 juta pelanggan setiap bulan dari potensi penipuan digital.
Pencapaian ini mengantarkan Indosat meraih penghargaan The Best Telco Provider dalam kategori The Most Innovative Telco Operator pada ajang Indonesia Gadget Awards (IGA) 2025 yang digelar Gizmologi dan Gadgetdiva pada 13 November 2025 di Graha Mandiri, Jakarta.
Indosat Tegaskan Komitmen Lindungi Pelanggan
Eni Nur Ifati, VP Head of External Communication Indosat, menyambut baik penghargaan yang diberikan Gizmologi dan Gadgetdiva. Ia menegaskan bahwa inovasi keamanan jaringan ini adalah bukti komitmen Indosat menghadirkan pengalaman digital yang aman dan nyaman.
“Inovasi ini merupakan terobosan teknologi untuk membantu pelanggan menjelajahi dunia digital dengan lebih percaya diri. Kami berkomitmen menghadirkan pengalaman digital kelas dunia yang memberi rasa aman,” katanya.
Berdasarkan data internal Indosat, lebih dari 290 juta panggilan spam telah teridentifikasi pada jaringan VoLTE. Jika disimulasikan ke seluruh pelanggan, sejak fitur Anti-Spam dan Anti-Scam aktif selama 2,5 bulan, terdapat lebih dari 500 juta SMS dan panggilan scam/spam yang berhasil diidentifikasi. Dari jumlah itu, lebih dari 145 juta pesan telah ditandai sebagai spam atau scam, termasuk 110 juta pesan penipuan.
IM3 Satspam, AI Jadi Fondasi Perlindungan Jaringan
Bambang Dwi Atmoko, Founder and Editor in Chief Gizmologi, menyebut inovasi tersebut sebagai langkah strategis yang menjawab kegelisahan publik. “Indosat berhasil melahirkan terobosan dengan mensinergikan kecanggihan teknologi AI dan kekuatan jaringan 5G dengan melahirkan inovasi Anti-Scam dan Anti-Spam guna memberikan pengalaman yang aman dan nyaman bagi pelanggannya,” ujarnya.
Keberadaan fitur ini menjadi semakin penting jika melihat kondisi keamanan digital di Indonesia. Laporan GASA State of Scams in Indonesia 2025 menunjukkan sekitar 66% orang dewasa mengalami upaya penipuan dalam setahun terakhir. Dari jumlah itu, 14% benar-benar mengalami kerugian finansial dengan total mencapai Rp49 triliun atau sekitar USD3,3 miliar.
Mayoritas modus dilakukan melalui pesan langsung, baik lewat aplikasi pesan instan maupun SMS. Selain kerugian finansial, 51% korban juga mengalami stres akibat menjadi target penipuan. Data ini menegaskan perlunya solusi keamanan digital yang dapat bekerja real-time dan mencakup seluruh lapisan pengguna.
Perlindungan Digital dengan Prinsip Zero Trust
Meski fitur ini belum bisa memblokir seluruh ancaman sepenuhnya, perannya sebagai sistem peringatan dini terbukti efektif. Pelanggan menerima notifikasi sebelum sempat menjadi korban, sehingga dapat mengambil langkah pencegahan lebih cepat. Inilah yang menjadi landasan Indosat dalam menerapkan prinsip Zero Trust—tidak langsung percaya dan selalu melakukan verifikasi.
Indosat juga menekankan bahwa perlindungan teknologi harus berjalan bersama peningkatan literasi digital. Melalui edukasi yang berkelanjutan, masyarakat diharapkan lebih cermat dalam mengenali potensi ancaman.
Layanan IM3 Satspam terdiri dari dua jenis. SATSPAM BASIC, aktif otomatis bagi seluruh pengguna prabayar IM3 dengan paket data aktif. Sedangkan SATSPAM+, menyediakan deteksi lebih mendalam terhadap tautan berbahaya
Untuk pelanggan Tri, fitur serupa hadir dalam bentuk TRI AI: AntiSpam/Scam, yang menggunakan deteksi visual tiga warna: toska untuk nomor aman, kuning untuk nomor tak dikenal, dan merah untuk nomor berisiko. Pelanggan juga dapat mengakses perlindungan tambahan melalui aplikasi myIM3 dan bima+, yang menampilkan ringkasan panggilan mencurigakan, notifikasi visual berwarna, serta peringatan SMS yang lebih jelas.
Dengan perkembangan teknologi AI yang terus meningkat dan komitmen edukasi keamanan siber, Indosat memastikan bahwa inovasi Anti-Spam dan Anti-Scam bukan hanya solusi teknis, melainkan upaya besar dalam membangun ketangguhan digital masyarakat. Indosat ingin memastikan seluruh pelanggan dapat terkoneksi dengan aman di era yang semakin tanpa batas.
Artikel berjudul Satspam, Inovasi Anti-Scam dan Spam dari Indosat Raih Penghargaan IGA 2025 yang ditulis oleh Bambang Dwi Atmoko pertama kali tampil di Gizmologi.id
đź”— Sumber: www.gizmologi.com
🤖 Catatan MAROKO133
Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.
✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!
