π MAROKO133 Update gadget: Kaspersky Perkenalkan Next XDR Optimum, Solusi Keamanan
Jakarta, Gizmologi β Kaspersky resmi memperluas lini produk andalannya dengan menghadirkan Kaspersky Next XDR Optimum dan Next MXDR Optimum, yang diklaim dapat memberikan perlindungan lebih canggih tanpa membebani anggaran maupun tim TI internal.
Namun, di tengah persaingan ketat industri keamanan siber, kehadiran solusi baru ini juga menimbulkan pertanyaan: apakah produk yang ditawarkan memang mampu memberikan perlindungan optimal, atau sekadar menambah pilihan di pasar yang sudah penuh dengan beragam layanan serupa?
Sebagian pihak menilai bahwa XDR (Extended Detection and Response) merupakan standar baru dalam deteksi ancaman modern. Meski begitu, perusahaan berskala kecil biasanya menghadapi kendala dalam implementasi, mulai dari keterbatasan dana hingga minimnya sumber daya manusia yang ahli. Inilah celah yang coba diisi Kaspersky dengan menawarkan produk yang diklaim mudah digunakan, fleksibel, dan relatif terjangkau.
Baca Juga: Pre-Order iPhone Air Global Dibuka, Tiongkok Masih Tertahan Regulasi
Fitur dan Kemampuan yang Ditawarkan
Kaspersky Next XDR Optimum didesain untuk perusahaan dengan infrastruktur TI mapan, namun masih bergantung pada tim internal kecil. Fitur utamanya mencakup perlindungan endpoint dengan teknologi anti-malware berbasis machine learning, deteksi ancaman otomatis, serta integrasi dengan Cloud Sandbox untuk menganalisis file mencurigakan.
Produk ini juga memiliki kapabilitas monitoring terhadap βshadow ITβ, yakni penggunaan aplikasi atau layanan cloud tanpa sepengetahuan perusahaan. Dengan begitu, risiko kebocoran data akibat karyawan menggunakan aplikasi pihak ketiga dapat ditekan. Selain itu, terdapat fungsi system hardening yang membantu memperkuat keamanan sistem melalui patch management serta enkripsi terpusat.
Bagi perusahaan yang membutuhkan layanan lebih menyeluruh, tersedia Kaspersky Next MXDR Optimum. Berbeda dengan XDR yang lebih mandiri, MXDR menyediakan layanan keamanan terkelola dengan deteksi dan respons ancaman 24/7. Pendekatan ini memungkinkan kombinasi antara tim internal perusahaan dan tim Kaspersky dalam menganalisis serangan, memberikan panduan remediasi, hingga merespons insiden secara langsung.
Relevansi dan Tantangan di Pasar
Dalam konteks global, pasar XDR dan MXDR terus berkembang seiring meningkatnya serangan ransomware, phishing, hingga ancaman berbasis AI. Bagi UKM, solusi semacam ini bisa menjadi jalan tengah untuk tetap memiliki pertahanan kuat tanpa perlu investasi besar dalam membangun divisi keamanan internal.
Namun, ada catatan penting: meskipun fitur yang ditawarkan terdengar menjanjikan, implementasi teknologi keamanan siber tetap membutuhkan kesiapan budaya digital di internal perusahaan. Tanpa kesadaran karyawan dalam menjaga keamanan data, secanggih apa pun sistem XDR tidak akan sepenuhnya efektif.
Selain itu, persaingan di pasar keamanan siber juga semakin ketat. Nama-nama besar seperti Palo Alto Networks, CrowdStrike, dan Sophos sudah lebih dulu memiliki lini produk XDR. Keunggulan Kaspersky mungkin terletak pada fokusnya terhadap UKM dengan harga yang diklaim lebih ramah anggaran. Namun, pengguna tetap perlu mempertimbangkan faktor lain seperti dukungan lokal, ketersediaan update reguler, dan integrasi dengan infrastruktur yang sudah ada.
Kehadiran Kaspersky Next XDR Optimum dan MXDR Optimum memperlihatkan bagaimana vendor keamanan siber kini semakin menaruh perhatian pada segmen UKM. Dengan fitur berbasis AI, integrasi cloud, hingga dukungan layanan terkelola, solusi ini berupaya menjawab keterbatasan sumber daya yang sering dihadapi perusahaan kecil.
Namun, seperti biasa, efektivitas sebuah produk keamanan tidak hanya bergantung pada teknologi yang ditawarkan, tetapi juga kesiapan organisasi dalam mengadopsinya. Bagi UKM yang ingin meningkatkan pertahanan digital, Kaspersky Next XDR Optimum bisa menjadi opsi menarik, meski evaluasi mendalam tetap diperlukan agar investasi benar-benar sejalan dengan kebutuhan dan kapasitas internal.
Dengan demikian, peluncuran ini sekaligus menegaskan tren baru: bahwa keamanan siber tidak lagi menjadi urusan perusahaan besar saja, melainkan kebutuhan fundamental semua skala bisnis di era digital.
Artikel berjudul Kaspersky Perkenalkan Next XDR Optimum, Solusi Keamanan Siber untuk Bisnis Kecil dan Menengah yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id
π Sumber: www.gizmologi.com
π MAROKO133 Eksklusif gadget: Neil Druckmann Bicara Soal Masa Depan Naughty Dog: T
Jakarta, Gizmologi – Perhatian gamer tertuju pada proyek terbaru Naughty Dog, Intergalactic: The Heretic Prophet, yang masih dalam tahap pengembangan. Namun, pertanyaan yang terus bergema di komunitas adalah: setelah ini, apa langkah berikutnya bagi studio asal California tersebut?
Neil Druckmann, selaku kepala kreatif Naughty Dog, memberikan sedikit gambaran dalam wawancara bersama Variety. Ia tidak menutup kemungkinan hadirnya The Last of Us 3 ataupun Uncharted 5, meski saat ini fokus utamanya adalah memastikan Intergalactic bisa sukses. Druckmann menyebut, jika game sci-fi tersebut berhasil diterima pasar, peluang untuk melanjutkan kisahnya di sekuel cukup terbuka.
Di sisi lain, ia juga menegaskan bahwa arah masa depan Naughty Dog tidak semata ditentukan oleh kesuksesan finansial semata. Bagi Druckmann, penting bagi seluruh tim untuk merasa antusias terhadap proyek yang mereka kerjakan, bukan hanya mengikuti tren atau sekadar membuat sekuel dari waralaba yang sudah populer.
Intergalactic Jadi Penentu Langkah Selanjutnya
Dalam pernyataannya, Druckmann menjelaskan bahwa Intergalactic: The Heretic Prophet adalah hasil keputusan panjang setelah studio menimbang berbagai opsi pasca menyelesaikan The Last of Us Part II. Menurutnya, Intergalactic dipilih karena dianggap paling sesuai dengan semangat kreatif tim. βItu yang membuat kami bersemangat,β katanya.
Jika game tersebut sukses, Naughty Dog kemungkinan akan kembali melanjutkan ceritanya di Intergalactic 2. Namun, Druckmann belum mau memastikan apakah itu akan menjadi proyek berikutnya secara langsung. βSaya biarkan pintu itu terbuka,β ujarnya. Artinya, meski sekuel Intergalactic berpeluang hadir, tetap ada kemungkinan Naughty Dog beralih ke waralaba lain.
Saat ini, Intergalactic belum memiliki tanggal rilis. Sebuah laporan sebelumnya menyebut game ini tidak akan meluncur sebelum 2027. Hal itu membuat spekulasi soal proyek baru Naughty Dog semakin ramai, apalagi mengingat siklus pengembangan game AAA yang semakin panjang.
Masa Depan The Last of Us dan Uncharted
Bicara soal The Last of Us 3, Druckmann mengaku ide untuk melanjutkan kisahnya sempat muncul sejak lama. Setelah rampung dengan The Last of Us Part II, tim bahkan sempat mendiskusikan sejumlah kemungkinan cerita baru. Namun, mereka memutuskan untuk menahan diri dan melihat pilihan lain. βKami punya periode panjang di mana kami melihat ide-ide untuk apa yang bisa ada di game itu,β jelas Druckmann.
Sementara itu, waralaba Uncharted juga tidak lepas dari sorotan. Druckmann mengungkap bahwa meski Naughty Dog saat ini tidak mengerjakan Uncharted 5, ia tidak menutup kemungkinan studio lain yang akan melanjutkan waralaba tersebut. Pernyataan ini memberi harapan bagi para penggemar Nathan Drake bahwa kisah petualangan baru mungkin saja hadir, meski bukan dari tangan Naughty Dog langsung.
Di luar itu, Druckmann juga menyebut bahwa Naughty Dog sempat menimbang kembali beberapa judul klasik milik mereka, termasuk Jak and Daxter. Meski pada akhirnya tidak dipilih, pernyataan ini memberi sinyal bahwa studio masih terbuka terhadap berbagai opsi, tidak hanya waralaba besar yang sudah populer.
Fokus pada Kreativitas Tim
Lebih jauh, Druckmann menegaskan bahwa Naughty Dog ingin mempertahankan prinsip utama mereka: hanya mengerjakan proyek yang benar-benar didukung penuh oleh tim. Menurutnya, game terbaik lahir ketika seluruh anggota studio memiliki gairah terhadap visi yang sama. Membuat sekuel hanya karena potensi komersial dianggap bukan pendekatan yang sehat dalam jangka panjang.
Pendekatan ini terbukti dari keputusan mereka membuat Intergalactic. Dengan berani meninggalkan dua waralaba besar seperti The Last of Us dan Uncharted, Naughty Dog menunjukkan bahwa mereka ingin terus bereksperimen. Druckmann berharap langkah ini tidak hanya memperluas portofolio, tetapi juga memberi ruang eksplorasi baru bagi para pengembang di studionya.
Meski begitu, kehadiran The Last of Us 3 maupun Uncharted 5 tetap menjadi kemungkinan nyata. Hal ini sejalan dengan permintaan besar dari komunitas, sekaligus nilai komersial yang tidak bisa diabaikan. Pada akhirnya, keputusan ada di tangan Naughty Dog: apakah akan melanjutkan kisah lama atau membangun dunia baru.
Ke depan, perjalanan Naughty Dog akan sangat ditentukan oleh respons publik terhadap Intergalactic: The Heretic Prophet. Jika sukses, sekuel hampir pasti menjadi agenda. Namun, jika tidak sesuai harapan, studio bisa saja kembali ke zona aman dengan melanjutkan The Last of Us atau Uncharted.
Dari semua pernyataan Druckmann, satu hal yang jelas: Naughty Dog tidak ingin sekadar membuat game demi mengejar keuntungan. Mereka ingin membangun pengalaman yang lahir dari antusiasme, baik dari sisi kreator maupun pemain. Bagi para penggemar, yang bisa dilakukan saat ini adalah menunggu sambil menebak-nebak, ke arah mana studio legendaris ini akan melangkah.
Artikel berjudul Neil Druckmann Bicara Soal Masa Depan Naughty Dog: The Last of Us 3, Uncharted 5, atau Intergalactic 2? yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id
π Sumber: www.gizmologi.com
π€ Catatan MAROKO133
Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.
β Update berikutnya dalam 30 menit β tema random menanti!