📌 MAROKO133 Eksklusif gadget: NVIDIA RTX 50 SUPER Blackwell Terancam Tertunda Akib
Jakarta, Gizmologi – Rumor terbaru dari industri hardware menyebutkan bahwa NVIDIA mungkin akan menghadapi penundaan serius untuk lini GeForce RTX 50 SUPER Blackwell, menyusul krisis pasokan DRAM yang tengah melanda pasar semikonduktor global.Â
Sumber seperti Uniko’s Hardware dan BenchLife.info mengindikasikan bahwa kekurangan modul GDDR7 berdensitas tinggi bisa mengacaukan jadwal peluncuran bahkan berpotensi menggagalkan seluruh rencana seri SUPER. Jika benar, hal ini akan menjadi kemunduran besar bagi NVIDIA, terutama karena persaingan dengan AMD dan Intel di pasar GPU konsumen semakin ketat.
Rencana awalnya, seri RTX 50 SUPER Blackwell dirancang untuk menjadi penyegaran di pertengahan siklus hidup produk, menghadirkan peningkatan kapasitas memori hingga 50% dibanding versi standar. Namun kini, situasinya berbalik: NVIDIA dikabarkan hanya akan melanjutkan produksi RTX 50 reguler yang menggunakan modul GDDR7 2 GB per chip, karena versi 3 GB lebih sulit diperoleh akibat lonjakan permintaan dari sektor AI.Â
Krisis DRAM kali ini memperlihatkan realitas baru di industri teknologi: AI bukan hanya mengubah tren pasar, tapi juga memengaruhi rantai pasokan secara langsung. NVIDIA, yang kini mendominasi pasar chip AI global, mungkin tengah “menyimpan” modul GDDR7 untuk lini RTX PRO Blackwell atau akselerator Rubin CPX, yang diklaim menggunakan hingga 128 GB GDDR7.
Baca Juga: ASUS GeForce RTX 5090 ROG MATRIX Hadir dengan Fitur Anti-Sag “Level Sense”
Rencana “SUPER” yang Kini Jadi Tanda Tanya
Sebelumnya, BenchLife.info sempat melaporkan bahwa NVIDIA menargetkan peluncuran refresh RTX 50 SUPER Series pada kuartal pertama hingga kedua 2026, dengan pengumuman awal di ajang CES 2026. Ada tiga model yang disebut akan menggantikan seri lama: RTX 5070 SUPER, RTX 5070 Ti SUPER, dan RTX 5080 SUPER. Ketiganya disebut membawa peningkatan utama di sisi kapasitas memori—dari 12 GB menjadi 18 GB untuk RTX 5070 SUPER, dan dari 16 GB menjadi 24 GB untuk dua model lainnya.
Namun, rumor dari RTX 50 SUPER terbaru membuat semua rencana tersebut tampak goyah. Dengan krisis DRAM yang masih berlanjut, besar kemungkinan NVIDIA akan menunda, atau bahkan membatalkan sepenuhnya rencana “SUPER refresh” ini. Bagi sebagian pengamat, langkah ini masuk akal secara bisnis, NVIDIA tentu akan lebih memilih mengalokasikan chip dan memori GDDR7 berkapasitas tinggi untuk produk server dan AI, yang memberikan keuntungan jauh lebih besar daripada GPU gaming.
Meski begitu, hal ini bisa memicu kekecewaan di kalangan gamer dan kreator konten. Seri SUPER selama ini dikenal sebagai “sweet spot” antara harga dan performa, menawarkan peningkatan signifikan tanpa harus menunggu generasi baru. Jika benar dibatalkan, pengguna PC enthusiast mungkin akan menghadapi masa jeda cukup panjang sebelum melihat evolusi nyata dari lini GeForce generasi berikutnya.
Fokus Beralih ke AI, Pasar Gaming Terancam?
Melihat tren saat ini, langkah NVIDIA memang semakin condong ke arah pasar enterprise dan AI. Produk seperti Rubin CPX GPU, yang dikembangkan khusus untuk model AI berskala besar, disebut menggunakan 128 GB GDDR7 memory, jumlah yang jelas jauh di atas kebutuhan gaming biasa. Dari perspektif bisnis, keputusan ini rasional: permintaan chip AI melonjak tajam, dan setiap modul GDDR7 berdensitas tinggi kini menjadi aset berharga yang lebih menguntungkan di segmen tersebut.
Namun, dari sisi konsumen, ini bisa jadi pukulan telak. Gamer yang selama ini menjadi basis loyal NVIDIA mungkin merasa diabaikan karena prioritas perusahaan bergeser dari kebutuhan gaming ke komputasi AI. Jika seri SUPER benar-benar batal, hal ini juga dapat memberi ruang bagi AMD Radeon RX 8000 Series untuk mengambil momentum pasar lebih cepat, apalagi AMD dikenal lebih stabil dalam strategi harga.
Meskipun semua informasi ini masih sebatas rumor, NVIDIA tengah menghadapi dilema besar antara menjaga reputasi di pasar gaming dan memenuhi permintaan masif di pasar AI. Hasil akhirnya bisa terlihat dalam beberapa bulan ke depan, dan mungkin di CES 2026, di mana perusahaan diharapkan memberi kejelasan soal masa depan lini GeForce “Blackwell”. Sampai saat itu, gamer tampaknya harus bersabar, atau mulai mempertimbangkan opsi lain di luar ekosistem hijau milik NVIDIA.
Artikel berjudul NVIDIA RTX 50 SUPER Blackwell Terancam Tertunda Akibat Krisis DRAM Global yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id
đź”— Sumber: www.gizmologi.com
📌 MAROKO133 Hot gadget: iPhone 18 Pro Rumornya akan Usung Kamera Selfie 24MP, Appl
Jakarta, Gizmologi – Persaingan smartphone kelas premium tampaknya akan semakin sengit tahun depan. Setelah rumor sebelumnya menyebutkan bahwa iPhone 18 Pro dan Pro Max akan membawa desain layar baru dengan punch hole lebih kecil serta teknologi under-display Face ID, laporan terbaru dari analis JP Morgan kini menambahkan satu informasi penting: peningkatan resolusi kamera depan menjadi 24MP.
Langkah ini menandai peningkatan signifikan dibandingkan generasi sebelumnya yang masih menggunakan sensor 18MP. Apple tampaknya ingin memberikan kualitas foto selfie dan video call yang lebih tajam, sekaligus memperkuat posisinya di tengah persaingan kamera depan yang semakin ketat dari Samsung dan Google.
Menariknya, rumor mengenai kamera 24MP ini sebelumnya sudah beredar untuk lini iPhone 17, namun tidak terealisasi hingga akhirnya ditunda ke seri iPhone 18. Jika benar, ini akan menjadi kali pertama Apple melakukan lompatan resolusi kamera depan sebesar itu dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Vivo X300 Ultra Siap Meluncur Secara Global!
Teknologi Kamera Baru dan Inovasi Layar
Menurut laporan yang sama, iPhone 18 Pro dan iPhone 18 Pro Max akan mengadopsi sistem kamera depan 24MP dengan aperture lebih besar untuk menangkap cahaya lebih optimal, terutama dalam kondisi minim cahaya. Kombinasi antara sensor baru dan algoritma pemrosesan gambar Apple diharapkan menghadirkan kualitas foto yang lebih natural tanpa kehilangan detail.
Selain itu, Apple disebut tengah menguji teknologi Face ID di bawah layar yang memungkinkan area sensor tidak lagi terlihat secara kasat mata. Hal ini akan memberikan tampilan layar lebih bersih dan simetris, sebuah langkah yang disebut-sebut sebagai transisi menuju desain layar penuh di masa depan.
Namun, inovasi semacam ini juga membawa tantangan baru. Teknologi under-display sensor dikenal sulit diterapkan tanpa mengorbankan kualitas gambar, terutama pada area yang menutupi kamera. Oleh karena itu, analis memperkirakan Apple masih akan melakukan pengujian intensif agar hasil akhirnya tetap sesuai standar tinggi perusahaan tersebut.
Model Foldable dan Varian Lain Masih Jadi Teka-Teki
Selain lini utama iPhone 18, laporan JP Morgan juga menyebutkan bahwa Apple tengah menyiapkan iPhone Fold, perangkat lipat pertama yang akan menggunakan kamera depan 24MP di bawah layar lipatnya. Jika benar, ini menjadi indikasi bahwa Apple semakin serius menjajaki pasar foldable yang saat ini dikuasai oleh Samsung.
Sementara itu, model iPhone 17e dan iPhone 18e yang diposisikan sebagai varian lebih terjangkau disebut masih akan menggunakan kamera selfie 12MP. Keputusan ini dianggap sebagai upaya Apple menjaga diferensiasi antara seri Pro dan non-Pro, sekaligus mempertahankan harga jual yang kompetitif di segmen menengah atas.
Adapun iPhone Air 2, iPhone 18 Pro, dan iPhone 18 Pro Max dijadwalkan rilis pada September 2026, mengikuti pola tahunan Apple. Sementara iPhone 18 dan iPhone 18e baru akan hadir pada musim semi 2027. Jadwal yang terpisah ini memperlihatkan strategi bertahap Apple dalam memperkenalkan inovasi, terutama pada varian premium lebih dulu sebelum diadaptasi ke model reguler.
Analisis dan Ekspektasi Pasar
Jika laporan ini akurat, langkah Apple meningkatkan resolusi kamera depan menjadi 24MP bukan sekadar peningkatan spesifikasi teknis, tetapi juga bentuk respons terhadap tren penggunaan kamera selfie yang kini mencakup kebutuhan content creation, video conference, hingga streaming.
Beberapa analis menilai bahwa strategi ini akan memperkuat posisi Apple di pasar Asia, termasuk Indonesia, di mana kamera depan sering menjadi faktor utama dalam keputusan pembelian. Namun, di sisi lain, pengguna mungkin berharap peningkatan signifikan ini tidak dibarengi kenaikan harga yang terlalu tinggi, mengingat iPhone generasi terbaru sudah dikenal dengan banderol premium.
Dengan berbagai rumor dan bocoran yang terus bermunculan, iPhone 18 tampaknya akan menjadi salah satu peluncuran paling ditunggu dalam sejarah produk Apple. Baik dari sisi inovasi desain maupun teknologi kamera, perusahaan asal Cupertino itu kembali dihadapkan pada ekspektasi besar dari publik — sesuatu yang selalu menjadi tantangan sekaligus ciri khas Apple di setiap generasi produknya.
Artikel berjudul iPhone 18 Pro Rumornya akan Usung Kamera Selfie 24MP, Apple Siapkan Lompatan Teknologi Layar yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id
đź”— Sumber: www.gizmologi.com
🤖 Catatan MAROKO133
Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.
✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!
