MAROKO133 Eksklusif gadget: Red Hat AI 3 Resmi Diluncurkan untuk Percepat Transformasi Bis

📌 MAROKO133 Update gadget: Red Hat AI 3 Resmi Diluncurkan untuk Percepat Transform

Jakarta, Gizmologi – Red Hat resmi memperkenalkan Red Hat AI 3, sebuah platform AI enterprise yang dirancang untuk menyederhanakan alur kerja kecerdasan buatan (AI) di tingkat produksi. Pengumuman ini menjadi langkah penting dalam mendukung perusahaan beralih dari tahap eksperimental menuju implementasi AI yang lebih matang, efisien, dan terukur di lingkungan hybrid cloud.

Dalam lanskap bisnis modern, tantangan utama perusahaan bukan lagi sekadar melatih model AI, melainkan bagaimana menjalankan dan mengelola inferensi atau penerapan model tersebut secara efektif. 

Berdasarkan laporan The GenAI Divide dari MIT, sekitar 95% organisasi belum berhasil meraih manfaat finansial yang signifikan dari investasi besar mereka di bidang AI. Red Hat berupaya menjawab kesenjangan tersebut dengan solusi open source yang fleksibel dan terintegrasi lintas platform.

Melalui Red Hat AI 3, perusahaan dapat memindahkan beban kerja AI dari pusat data hingga ke edge tanpa kehilangan kontrol terhadap privasi dan biaya. Platform ini juga memperkuat kolaborasi antara tim IT dan pengembang AI dalam mengelola model generatif dan agentic AI, dua teknologi yang diprediksi akan mendorong transformasi bisnis di masa depan.

Baca Juga: NUS Perkuat Kolaborasi Inovasi antara Singapura dan Indonesia Lewat NIF

Peralihan Fokus dari Pelatihan ke Inferensi AI di Skala Enterprise

Red Hat AI 3 membawa peningkatan signifikan pada tahap inferensi, atau fase ketika model AI digunakan untuk menghasilkan output di dunia nyata. Dibangun dari proyek komunitas open source seperti vLLM dan llm-d, platform ini menghadirkan inferensi yang terdistribusi, hemat biaya, dan dapat diskalakan.

Dengan integrasi pada Kubernetes, Red Hat memperkenalkan kemampuan baru bernama llm-d yang memungkinkan perusahaan menjalankan model AI besar secara efisien di berbagai akselerator seperti NVIDIA dan AMD. Teknologi ini membantu mengurangi biaya komputasi sekaligus mempercepat waktu respons model dalam skenario bisnis yang dinamis.

Selain itu, Red Hat AI 3 menggabungkan beberapa teknologi open source penting seperti Kubernetes Gateway API Inference Extension, NVIDIA NIXL, dan DeepEP MoE. Kombinasi ini dirancang untuk menjaga keandalan dan performa model AI meskipun dijalankan di berbagai lingkungan hybrid dan multi-cloud.

Dalam konteks enterprise, keunggulan ini berarti perusahaan dapat mengefisiensikan sumber daya hardware yang mahal sambil mempertahankan kecepatan dan akurasi inferensi. Hal ini menjadi kunci dalam mengoperasionalkan AI di sektor yang menuntut performa tinggi, mulai dari finansial, telekomunikasi, hingga industri publik.

Fondasi Utama Red Hat AI 3

Selain peningkatan pada performa teknis, Red Hat juga memperkuat aspek kolaboratif lewat fitur seperti Model-as-a-Service (MaaS) dan AI Hub. Melalui MaaS, perusahaan dapat mengelola model AI mereka secara terpusat dan aman tanpa harus bergantung pada layanan publik, sebuah solusi penting untuk organisasi dengan kebutuhan privasi data tinggi.

Sementara itu, AI Hub menyediakan katalog model yang sudah divalidasi dan siap digunakan, termasuk model open source populer seperti GPT-OSS dan Whisper. Platform ini memungkinkan engineer AI untuk bereksperimen, memantau, dan mengembangkan aplikasi baru melalui Gen AI Studio, lingkungan interaktif untuk pengujian prompt dan pembuatan prototipe aplikasi generatif.

Pendekatan terintegrasi ini membantu tim AI bergerak lebih cepat dari fase uji coba ke implementasi nyata. Dengan satu platform terpadu, perusahaan dapat mengelola seluruh aset AI, mulai dari data, model, hingga infrastruktur, tanpa harus berpindah antar sistem yang terpisah.

Menyongsong Era Agentic AI dan Ekosistem Terbuka

Red Hat AI 3 juga menyiapkan fondasi untuk agentic AI, sistem AI otonom yang mampu melakukan tugas kompleks tanpa campur tangan manusia langsung. Melalui integrasi dengan Llama Stack dan adopsi awal terhadap Model Context Protocol (MCP), Red Hat membuka jalan bagi interoperabilitas lintas model dan tools eksternal yang lebih luas.

Untuk mendukung pengembang, Red Hat juga memperkenalkan toolkit modular berbasis InstructLab dan proyek Docling yang memungkinkan pelatihan model dengan data tidak terstruktur. Framework ini membantu menciptakan data sintetis dan memudahkan pengujian hasil inferensi agar sesuai dengan kebutuhan bisnis nyata.

Joe Fernandes, VP dan GM AI Business Unit Red Hat, menyebut langkah ini sebagai evolusi alami bagi perusahaan yang ingin memindahkan AI dari fase eksperimen menuju fase produksi. “Dengan kemampuan inferensi terdistribusi dan fondasi untuk agentic AI, kami membantu tim IT menjalankan AI generasi berikutnya dengan lebih percaya diri, di infrastruktur apa pun,” ujarnya.

Kolaborasi dengan mitra besar seperti AMD dan NVIDIA juga memperkuat posisi Red Hat dalam ekosistem AI enterprise global. Dengan dukungan teknologi GPU dan prosesor terkini, Red Hat AI 3 dirancang untuk menggabungkan performa tinggi dengan efisiensi energi yang optimal dan dari dua faktor penting dalam pengembangan AI berskala industri.

Artikel berjudul Red Hat AI 3 Resmi Diluncurkan untuk Percepat Transformasi Bisnis Berbasis AI yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id

đź”— Sumber: www.gizmologi.com


📌 MAROKO133 Update gadget: Red Hat AI 3 Resmi Diluncurkan untuk Percepat Transform

Jakarta, Gizmologi – Red Hat resmi memperkenalkan Red Hat AI 3, sebuah platform AI enterprise yang dirancang untuk menyederhanakan alur kerja kecerdasan buatan (AI) di tingkat produksi. Pengumuman ini menjadi langkah penting dalam mendukung perusahaan beralih dari tahap eksperimental menuju implementasi AI yang lebih matang, efisien, dan terukur di lingkungan hybrid cloud.

Dalam lanskap bisnis modern, tantangan utama perusahaan bukan lagi sekadar melatih model AI, melainkan bagaimana menjalankan dan mengelola inferensi atau penerapan model tersebut secara efektif. 

Berdasarkan laporan The GenAI Divide dari MIT, sekitar 95% organisasi belum berhasil meraih manfaat finansial yang signifikan dari investasi besar mereka di bidang AI. Red Hat berupaya menjawab kesenjangan tersebut dengan solusi open source yang fleksibel dan terintegrasi lintas platform.

Melalui Red Hat AI 3, perusahaan dapat memindahkan beban kerja AI dari pusat data hingga ke edge tanpa kehilangan kontrol terhadap privasi dan biaya. Platform ini juga memperkuat kolaborasi antara tim IT dan pengembang AI dalam mengelola model generatif dan agentic AI, dua teknologi yang diprediksi akan mendorong transformasi bisnis di masa depan.

Baca Juga: NUS Perkuat Kolaborasi Inovasi antara Singapura dan Indonesia Lewat NIF

Peralihan Fokus dari Pelatihan ke Inferensi AI di Skala Enterprise

Red Hat AI 3 membawa peningkatan signifikan pada tahap inferensi, atau fase ketika model AI digunakan untuk menghasilkan output di dunia nyata. Dibangun dari proyek komunitas open source seperti vLLM dan llm-d, platform ini menghadirkan inferensi yang terdistribusi, hemat biaya, dan dapat diskalakan.

Dengan integrasi pada Kubernetes, Red Hat memperkenalkan kemampuan baru bernama llm-d yang memungkinkan perusahaan menjalankan model AI besar secara efisien di berbagai akselerator seperti NVIDIA dan AMD. Teknologi ini membantu mengurangi biaya komputasi sekaligus mempercepat waktu respons model dalam skenario bisnis yang dinamis.

Selain itu, Red Hat AI 3 menggabungkan beberapa teknologi open source penting seperti Kubernetes Gateway API Inference Extension, NVIDIA NIXL, dan DeepEP MoE. Kombinasi ini dirancang untuk menjaga keandalan dan performa model AI meskipun dijalankan di berbagai lingkungan hybrid dan multi-cloud.

Dalam konteks enterprise, keunggulan ini berarti perusahaan dapat mengefisiensikan sumber daya hardware yang mahal sambil mempertahankan kecepatan dan akurasi inferensi. Hal ini menjadi kunci dalam mengoperasionalkan AI di sektor yang menuntut performa tinggi, mulai dari finansial, telekomunikasi, hingga industri publik.

Fondasi Utama Red Hat AI 3

Selain peningkatan pada performa teknis, Red Hat juga memperkuat aspek kolaboratif lewat fitur seperti Model-as-a-Service (MaaS) dan AI Hub. Melalui MaaS, perusahaan dapat mengelola model AI mereka secara terpusat dan aman tanpa harus bergantung pada layanan publik, sebuah solusi penting untuk organisasi dengan kebutuhan privasi data tinggi.

Sementara itu, AI Hub menyediakan katalog model yang sudah divalidasi dan siap digunakan, termasuk model open source populer seperti GPT-OSS dan Whisper. Platform ini memungkinkan engineer AI untuk bereksperimen, memantau, dan mengembangkan aplikasi baru melalui Gen AI Studio, lingkungan interaktif untuk pengujian prompt dan pembuatan prototipe aplikasi generatif.

Pendekatan terintegrasi ini membantu tim AI bergerak lebih cepat dari fase uji coba ke implementasi nyata. Dengan satu platform terpadu, perusahaan dapat mengelola seluruh aset AI, mulai dari data, model, hingga infrastruktur, tanpa harus berpindah antar sistem yang terpisah.

Menyongsong Era Agentic AI dan Ekosistem Terbuka

Red Hat AI 3 juga menyiapkan fondasi untuk agentic AI, sistem AI otonom yang mampu melakukan tugas kompleks tanpa campur tangan manusia langsung. Melalui integrasi dengan Llama Stack dan adopsi awal terhadap Model Context Protocol (MCP), Red Hat membuka jalan bagi interoperabilitas lintas model dan tools eksternal yang lebih luas.

Untuk mendukung pengembang, Red Hat juga memperkenalkan toolkit modular berbasis InstructLab dan proyek Docling yang memungkinkan pelatihan model dengan data tidak terstruktur. Framework ini membantu menciptakan data sintetis dan memudahkan pengujian hasil inferensi agar sesuai dengan kebutuhan bisnis nyata.

Joe Fernandes, VP dan GM AI Business Unit Red Hat, menyebut langkah ini sebagai evolusi alami bagi perusahaan yang ingin memindahkan AI dari fase eksperimen menuju fase produksi. “Dengan kemampuan inferensi terdistribusi dan fondasi untuk agentic AI, kami membantu tim IT menjalankan AI generasi berikutnya dengan lebih percaya diri, di infrastruktur apa pun,” ujarnya.

Kolaborasi dengan mitra besar seperti AMD dan NVIDIA juga memperkuat posisi Red Hat dalam ekosistem AI enterprise global. Dengan dukungan teknologi GPU dan prosesor terkini, Red Hat AI 3 dirancang untuk menggabungkan performa tinggi dengan efisiensi energi yang optimal dan dari dua faktor penting dalam pengembangan AI berskala industri.

Artikel berjudul Red Hat AI 3 Resmi Diluncurkan untuk Percepat Transformasi Bisnis Berbasis AI yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id

đź”— Sumber: www.gizmologi.com


🤖 Catatan MAROKO133

Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.

✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!

Author: timuna