📌 MAROKO133 Update gadget: Review Samsung Galaxy A07: Entry-Level Praktis dengan F
Opsi smartphone entry-level kini semakin banyak, namun tidak membuat brand smartphone yang sudah lebih dikenal seperti Samsung jadi kurang kompetitif. Agar bisa memenangkan hati konsumen yang sedang mencari smartphone Rp1 jutaan, hadir Samsung Galaxy A07 dengan peningkatan fitur, sekaligus membawa nilai plus yang bahkan tidak dimiliki oleh sejumlah flagship terbaru: dukungan pembaruan software jangka panjang.
Ya, ketika membeli smartphone murah dengan harga Rp1 jutaan, bukan berarti masa pakainya jadi hanya sebentar—tidak jarang konsumen membelinya baik sebagai smartphone cadangan, maupun untuk para orang tua. Dengan kata lain, opsi yang bisa digunakan hingga jangka panjang, tentu lebih diminati. Dan rasanya Samsung berhasil menargetkan segmen pasar tersebut lewat pilihan terbarunya.
Tentu, mengingat ini adalah opsi smartphone Samsung paling terjangkau sekaligus terbaru tahun ini, ada beberapa fitur yang mungkin belum dimiliki. Tetapi bisa jadi fitur pelengkap lainnya, justru lebih cocok untuk Gizmo friends. Dan berikut adalah review Samsung Galaxy A07 selengkapnya.
Desain
Bahasa desain Samsung Galaxy A07, sejatinya masih tergolong mirip dengan Galaxy A06 sebelumnya. Mulai dari dimensi, penggunaan desain Key Island untuk menandai peletakkan tombol di sisi samping kanan bodi, hingga bodi belakang yang dibuat flat dengan aksen garis tertentu, sampai peletakkan sensor kamera dan lampu kilat.
Yang dibuat berbeda, adalah desain modul kamera yang lebih segar (plus lebih kontras dalam beberapa opsi warna), opsi warna bodi baru, hingga profilnya yang sedikit lebih tipis di 7,6mm. Sejatinya saya sangat suka dengan desain dan warna hijau pada Samsung Galaxy A07. Sayangnya, Samsung tidak memberikan lapisan anti-fingerprint coating khusus. Sehingga permukaan bodi belakang benar-benar mudah terlihat kotor atau membekas sidik jari.
Sehingga kalau kamu ingin menggunakan smartphone tanpa case, harus sering-sering mengelapnya supaya terus terlihat bersih dan stylish, atau mungkin ambil opsi warna ungu yang sedikit lebih cerah, sehingga bisa lebih samar. Bodinya terasa cukup solid meski materialnya didominasi plastik, dan bobot 184 gram membuatnya masih nyaman dalam genggaman meski sedikit terasa bongsor berkat dimensi layar lega.
Kabar baiknya, di dalam bodi Samsung Galaxy A07, disematkan mekanisme triple slot SIM. Plus, sertifikasi IP54 yang membuatnya aman dari cipratan air hingga debu. Overall, desainnya terlihat cukup stylish di segmennya. Masih pas ketika disandingkan dengan smartphone utama pada kelas lebih tinggi.
Layar
Sisi depan Samsung Galaxy A07 didominasi oleh layar flat berukuran 6,7 inci, yang sayangnya masih terlihat identik seperti pendahulunya. Artinya, kamera depan belum berjenis punch-hole, dan memiliki bezel cukup tebal terutama di sisi bawah. Untuk bagian ini, bukan kekurangan yang berarti bagi saya pribadi. Masih lumrah di segmen harganya.
Aspek yang ditingkatkan, adalah refresh rate yang kini mencapai 90Hz. Tidak hanya bisa tampilkan visual lebih mulus, tetapi juga bersifat adaptif alias bisa turun ke 60Hz saat konten statis—memberikan dampak positif terhadap konsumsi daya. Dan mengingat chipset sudah lebih kencang, gerakannya terasa konsisten mulus, tidak patah-patah.
Panel layar Samsung Galaxy A07 tetap berjenis PLS LCD dalam resolusi HD+. Untuk poin resolusi, masih wajar di segmennya, masih aman digunakan dalam jarak pandang normal dan agar tidak memberatkan kinerja chipset. Tetapi menurut saya, sudah waktunya Samsung meningkatkan kualitas panelnya. Karena sejumlah kompetitor sudah bisa hadirkan panel IPS dengan reproduksi warna lebih kaya dan lebih cerah.
Bukan berarti layarnya jelek. Masih aman digunakan di luar ruangan walau mungkin agak sedikit sulit saat benar-benar terik, dengan sudut pandang yang tidak begitu lebar, dan warna yang bakal terlihat sedikit lebih pucat—terutama Gizmo friends yang sudah terbiasa gunakan smartphone kelas menengah ke atas dan memutuskan untuk membeli Samsung Galaxy A07 sebagai smartphone kedua.
Kamera
Kalau sebelumnya hadir dengan dua lingkaran terpisah, kini kedua lingkaran tersebut berada di dalam satu “rumah” berwarna hitam. Ya, kamera Samsung Galaxy A07 dibekali sensor 50MP ISOCELL JN1 di belakang, dipasangkan dengan depth sensor 2MP. Sementara di depan, disematkan kamera selfie beresolusi 8MP. Dan bisa ditebak, kualitasnya terbilang sekadar oke saja, layaknya smartphone Rp1 jutaan kecil pada umumnya.
Ketika digunakan di luar ruangan dengan pencahayaan yang melimpah, Samsung Galaxy A07 bisa hasilkan foto cukup vibrant dengan detail cukup baik—asalkan pencahayaan tidak terlalu ekstrem, karena dynamic range yang terbatas bisa membuatnya terlalu terang (over-exposure). Mode potretnya juga bisa dimanfaatkan untuk membuat subyek utama lebih dominan, walaupun separasi dengan latar, lagi-lagi, sekadar oke saja.
Mengingat dimensi sensor utama sebatas 1/2,76 inci, kualitas kamera saat pencahayaan berkurang bakal langsung terlihat berbeda, yakni lebih soft dengan noise yang mulai muncul. Disediakan mode malam untuk membuat hasil tangkapan gambar sedikit lebih baik. Dan menyoal mode kamera, sejatinya Samsung berikan mode cukup komplit untuk eksplorasi lebih jauh, termasuk mode makanan, hyperlapse, sampai mode profesional.
Hasil foto lengkap dari kamera Samsung Galaxy A07, bisa kamu akses lewat album berikut ini.
Bagaimana dengan perekaman videonya? Baik kamera depan maupun kamera belakang Samsung Galaxy A07, mampu merekam video hingga resolusi 1080p 30fps. Tidak ada stabilisasi sama sekali, sehingga baiknya tidak bergerak begitu banyak saat perekaman berlangsung. Footage-nya sendiri sudah oke di kelasnya, dengan setup dua mikrofon yang bisa tangkap suara cukup baik.
Fitur
Sayangnya Samsung Galaxy A07 belum dilengkapi dengan sensor NFC maupun setup speaker stereo (meski volume speaker mononya sudah cukup untuk sekadar memutar video sesekali). Selama penggunaan, kurang lebih hanya dua poin tersebut yang saya rasakan sebagai kekurangan, selain absennya giroskop yang tak begitu berdampak bagi saya untuk absen di sebuah smartphone kelas entri.
Selebihnya, banyak nilai positif yang ditawarkan. Pertama, Samsung Galaxy A07 hadir dengan One UI 7 (bukan lagi versi “Core” yan…
Konten dipersingkat otomatis.
đź”— Sumber: www.gizmologi.com
📌 MAROKO133 Breaking gadget: Strategi Lazada Menjadi eCommerce Terpercaya di Indon
Jakarta, Gizmologi –Â Dalam menyambut festival belanja online 12.12, Lazada umumkan strategi mereka agar bisa menjadi eCommerce terpercaya di Indonesia, Kamis (27/11). Strategi Lazada yang dimaksud berfokus pada brand.
“Strategi yang berpusat pada brand memungkinkan Lazada untuk menjadi katalisator nilai yang sejati bagi eCommerce Indonesia dengan mengubah kapabilitas platform menjadi manfaat nyata dan nilai tambah bagi brand maupun konsumen,” ujar Carlos Barrera, CEO Lazada Indonesia.
Ia mengatakan, menempatkan brand–khususnya yang berada di LazMall, kanal toko dan distributor resmi Lazada—sebagai inti dari platform adalah respons strategis terhadap perubahan perilaku konsumen. Menurut Lazada konsumen kini lebih cerdas dan berorientasi pada kualitas serta autentisitas.
Baca Juga: Lazada 9.9 Catat Rekor Pertumbuhan 30%, Ini Produk Pilihan Konsumen!
Hal ini juga didukung oleh laporan Cube Asia 2025, yang mengatakan eCommerce yang didasari oleh autentisitas, yakni pembelian produk bermerek melalui lingkungan mal yang terverifikasi, telah berkembang dari 12% dari total penjualan eCommerce pada 2020 menjadi 30% pada 2025, dengan nilai pasar sekitar US$40 miliar. Pada 2030, segmen ini diperkirakan akan mencakup 55% pasar ritel eCommerce Asia Tenggara, mencapai estimasi penjualan sebesar US$150 miliar.
Strategi Lazada Mencakup Tiga Pilar Inti Mendukung Brand
Strategi Lazada ini didukung oleh tiga pilar inti yang mencakup peningkatan signifikan pada teknologi, operasional, dan dukungan pemasaran. Dari sisi peningkatan teknologi, Lazada mengaku telah berinvestasi besar dalam menghadirkan fitur berbasis AI.
Fitur tersebut membantu pengguna dalam menemukan produk, mengoptimalkan konten, dan mengotomatisasi operasional untuk brand. Fitur ini membantu brand meningkatkan performa toko online mereka, sementara pembaruan di kanal LazMall meningkatkan visibilitas brand dan memperkuat pengalaman berbelanja di toko resmi.
Pilar kedua ialah mengenai pengalaman konsumen yang terus Lazada tingkatkan. Strategi Lazada dalam meningkatkan pengalaman ialah mulai dari hadirnya layanan pelanggan, logistik hingga program keanggotaan.
Peningkatan ini termasuk layanan pengiriman dan instalasi untuk barang berukuran besar, seperti yang terdapat di kategori furnitur dan peralatan rumah tangga, yang diantarkan melalui jaringan logistik Lazada. Selain itu, program Keanggotaan Lazada (Lazada Membership) menawarkan manfaat dan keuntungan eksklusif, menjadikan belanja di Lazada lebih menguntungkan dan hemat biaya.
Pilar ketiga ialah soal memberikan nilai tambah melalui perluasan pemasaran. Strategi Lazada dalam hal ini ialah memberikan dukungan pemasaran yang kuat agar brand bisa menarik konsumen dan mendorong konversi penjualan.
Ini termasuk menggelar festival belanja di mana Lazada memberikan subsidi voucher dan promosi, serta menghubungkan brand ke jaringan afiliasi untuk memperluas pasar. Bagi konsumen, mereka akan menikmati penawaran brand yang lebih menarik untuk mendapatkan produk yang mereka inginkan.
”Ketika pengalaman berbelanja meningkat, brand akan memperluas kehadiran mereka dan konsumen akan memperluas ragam pembeliannya,” ungkap Commercial Director Lazada Indonesia, Nanang Ariswibowo.
Artikel berjudul Strategi Lazada Menjadi eCommerce Terpercaya di Indonesia: Fokus pada Brand yang ditulis oleh Zihan Fajrin pertama kali tampil di Gizmologi.id
đź”— Sumber: www.gizmologi.com
🤖 Catatan MAROKO133
Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.
✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!
