📌 MAROKO133 Breaking gadget: Sociolla Award 2025 Hadir Kembali, Gabungkan Data dan
Jakarta, Gizmologi – Sociolla kembali menghadirkan program tahunan mereka Sociolla Award 2025, dengan konsep terbaru. Ajang penghargaan kecantikan tahunan ini bisa menjadi tolak ukur industri dan panduan utama bagi para beauty enthusiast di Indonesia.
Sociolla Award pun sudah hadir sejak tahun 2019, dan tahun ini memiliki format 100 Hotlist, yaitu daftar kurasi produk kecantikan dan perawatan diri terfavorit. 100 Hotlist ini dipilih dari tiga pilar utama yaitu Real User Reviews, Strong Brand Performance, dan mengombinasikan data analisis dari SOCO Insight Factory.
”Sepuluh tahun perjalanan Sociolla mengajarkan kami pentingnya menghadirkan pengalaman yang relevan dan inovatif. Tahun ini, kami kembali mengajak seluruh beauty enthusiast Indonesia untuk berpartisipasi agar Sociolla Award menjadi tolak ukur yang relevan,” ujar Ghea Yantra, SVP Marketing Operations Social Bella.
Baca Juga: Sociolla Beauty Museum Hadir, Bukti Semakin Kuat Selama Satu Dekade
Ini Cara Kurasi 100 Hotlist di Sociolla Award 2025
Sejak 2019, Sociolla Award jadi bentuk apresiasi atas pertumbuhan industri kecantikan, merayakan inovasi, kampanye, serta kualitas brand-brand terbaik. Seperti yang dikatakan diawal, kurasi Sociolla 100 Hotlist dilakukan dari tiga pilar dan pada real review berhubungan dengan aplikasi SOCO.
Tim Sociolla memilih produk yang mendapat rating minimal 4,5 yang berasal dari transaksi rill di ekosistem omnichannel Sociolla. Pada pilar kedua, Sociolla melihat performa dari brand sepanjang Juli 2024 – Juni 2025.
Perusahaan tak hanya melihat dari sisi angka penjualan, tapi juga mencakup tingkat popularitas di kalangan konsumen hingga sejauh mana brand mampu menjaga sekaligus mempertahankan produknya secara konsisten. Pilar ketiga ialah berdasarkan analisis dari data yang dimiliki SOCO Insight Factory, pusat riset konsumen milik Social Bella.
Para pengguna SOCO App juga dapat melakukan voting 100 Hotlist lewat aplikasi sampai sekitar akhir Oktober 2025. Sociolla memberikan satu kali kesempatan untuk pengguna dapat menggunakan suaranya untuk mendukung produk favorit mereka menjadi pemenang di Sociolla Award 2025.
”Berbeda dari penghargaan kecantikan lainnya, Sociolla Award 2025 menawarkan perspektif yang kredibel karena didukung ekosistem data lengkap milik Social Bella,” ungkap Amanda Melissa, VP Data Management & Business Intelligence Social Bella.
Sebagai bagian dari rangkaian penutup perayaan 10 tahun Sociolla, Sociolla Award 2025 akan dilengkapi berbagai aktivasi istimewa. Mulai dari Sociolla K-Beauty Land pada 1-5 Oktober 2025 di Central Park Mall menghadirkan pengalaman imersif ala Korea melalui suasana belanja, hiburan, hingga rangkaian produk kecantikan terbaik dengan promo menarik.
Lalu juga ada Sociolla Beauty Wonderland 2025 yang digelar di seluruh ekosistem omnichannel Sociolla. Perusahaan juga akan terus membuka gerai baru di berbagai kota.
”Seluruh rangkaian ini menegaskan komitmen Sociolla untuk terus menghadirkan pengalaman kecantikan yang autentik, terpercaya, dan relevan bagi beauty enthusiast di Indonesia,” jelas Ghea.
 Hingga kini, Sociolla telah terhubung dengan lebih dari 7,6 juta SOCO member dan mengumpulkan lebih dari 3,5 juta review konsumen. Perusahaan juga telah menghadirkan lebih dari 125 toko di 55+ kota di Indonesia.
Artikel berjudul Sociolla Award 2025 Hadir Kembali, Gabungkan Data dan Suara Pengguna yang ditulis oleh Zihan Fajrin pertama kali tampil di Gizmologi.id
đź”— Sumber: www.gizmologi.com
📌 MAROKO133 Eksklusif gadget: OpenAI Resmikan Generator Video AI Sora 2 & Apli
Jakarta, Gizmologi – Ketika mulai banyak video yang dibuat sepenuhnya menggunakan AI, “kompetisi” berikutnya antar penyedia platform adalah kemampuan untuk membuat video yang dihasilkan lebih mendekati asli. OpenAI, melalui hasil pengembangan model AI terbarunya, meresmikan Sora 2 sebagai generator video berbasis AI terbaru. Sekaligus hadirkan aplikasi khusus untuk membagikan video AI bersama teman.
Lewat sebuah rilis resmi Selasa (30/9) kemarin, disebutkan bila keunggulan dari Sora 2 adalah mampu hasilkan video dengan akurasi gerakan lebih tinggi, sehingga terlihat lebih realistis, sekaligus membawa efek suara dan dialog dalam video yang tersinkronisasi. Kemampuan tersebut, dihadirkan juga sebagai metode untuk berinteraksi bersama teman lewat jenis konten video AI pendek, yang saat ini baru diuji coba untuk pengguna tertentu saja.
Kehadiran Sora 2 dan aplikasi berbagi video AI baru dari OpenAI, memang sudah sempat diprediksi oleh Wired sebelumnya, menyebutkan bila perusahaan yang berbasis di San Francisco satu ini siap hadirkan “AI social video app” baru. Lalu apa saja yang benar-benar baru dari model generator video kedua kali ini?
Baca juga: OpenAI dan NVIDIA Jalin Kemitraan Strategis Senilai $100 Miliar untuk Infrastruktur AI
Sora 2 Bisa Hasilkan Video Jauh Lebih Realistis
OpenAI sebutkan bila Sora 2 menjadi hasil pengembangan revolusioner setelah generasi pertamanya debut Februari 2024 lalu—dengan gap sejau antara GPT-1 ke GPT-3.5. Saat pertama kali Sora diluncurkan, kemampuannya disebut jauh lebih simpel. Yakni untuk mengubah letak atau gerakan sebuah obyek dalam gambar, namun akurasinya masih terhitung hit-and-miss.
Setelah meluncur, tim OpenAI terus mengembangkan kemampuan Sora agar bisa hasilkan konten video lebih realistis, dengan terus melatih model AI yang bisa memahami bagaimana cara kerja fisik. Memanfaatkan data video berskala besar, Sora 2 mampu menembus batasan yang sebelumnya menjadi tantangan. Untuk jenis video yang terbilang lebih sulit untuk di-generate menggunakan AI.
OpenAI pun mengunggah sejumlah video yang memperlihatkan kemampuan Sora 2 dalam hasilkan video lebih realistis. Mulai dari peserta olahraga gimnastik yang melakukan gerakan kompleks, orang yang sedang bermain paddleboard, pertandingan voli pantai antar dua grup, sampai gerakan backflip. Jenis gerakan kompleks tersebut dikatakan belum bisa dibuat secara akurat pada model generator video sebelumnya.
“Misalnya, jika seorang pemain basket gagal melempar bola, bola dapat secara spontan berpindah ke ring. Dalam Sora 2, jika seorang pemain basket gagal melempar, bola akan memantul dari papan. “Kesalahan” yang dibuat model ini, meskipun masih belum sempurna, lebih baik dalam mematuhi hukum fisika dibandingkan sistem sebelumnya,” tulis pernyataan resmi dari OpenAI.
Sora 2 mampu membuat video yang realistis, termasuk visual video dalam gaya sinematik hingga gaya anime, lengkap dengan suara latar yang pas, hingga efek-efek suara tambahan. Plus, pengguna akan dapat mengunggah video pribadi ke Sora 2, dan mengubah narasi cerita. Seperti membuat obyek dalam video terbang, atau menentukan kalah/menangnya dalam sebuah pertandingan.
Bakal Diimplementasikan ke Aplikasi Media Sosial Baru OpenAI
Meski punya kapabilitas yang sudah jauh ditingkatkan, OpenAI tetap menyebutkan bila Sora 2 masih menggunakan model yang jauh dari sempurna dan bisa membuat sejumlah kesalahan tertentu. Sembari terus dikembangkan, mereka juga memutuskan untuk rilis aplikasi media sosial yang disebut “Sora”. Memanfaatkan Sora 2, baru tersedia untuk iOS bagi pengguna di Amerika Serikat & Kanada, serta memerlukan kode undangan khusus.
Aplikasi Sora bakal hadir mirip TikTok, namun dengan hasil video AI yang sudah di-generate sebelumnya. Nantinya, pengguna bisa saling menemukan video menarik, termasuk memasukkan wajah sendiri atau teman sebagai “cameos” pada video yang sudah tersedia di dalam platform media sosial tersebut. OpenAI juga menerapkan sejumlah fitur keamanan khusus, di mana pengguna perlu merekam video dengan audio setidaknya satu kali di dalam aplikasi untuk proses verifikasi, agar bisa menjadi cameos.
Plus, menerapkan batasan khusus untuk pengguna remaja, seperti limit t…
Konten dipersingkat otomatis.
đź”— Sumber: www.gizmologi.com
🤖 Catatan MAROKO133
Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.
✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!