MAROKO133 Eksklusif gadget: Strava Dukung Pelari Indonesia di Acara Jakarta Running Festiv

šŸ“Œ MAROKO133 Eksklusif gadget: Strava Dukung Pelari Indonesia di Acara Jakarta Runn

Jakarta, Gizmologi – Strava, aplikasi yang mendukung gaya hidup aktif, mendukung gelaran acara Jakarta Running Festival (JRF) 2025. Acara lari tersebut sudah diselenggarakan rutin tiap tahunnya.

Strava pun tak hanya mendukung gelaran JRF 2025, melainkan juga memberikan laporan mengenai rahasia latihan dari pelari di Indonesia. Dengan adanya kerja sama ini, menegaskan komitmen Strava untuk terus mendukung dan memperkuat komunitas aktif di Indonesia.

ā€œSaya pikir olah raga lari itu sangat demokratis, dan kita melihat ada momentum besar di JRF 2025. Sekitar 30.000 lebih pelari akan bertanding, membuat kerja sama ini menjadi kesempatan awal yang baik untuk Strava di Indonesia,ā€ ujar Rosana Fortes, Strava Country Lead (Brazil & Indonesia), saat ditemui di acara Shake Out Run JRF 2025, di Jakarta Selatan, Jumat (24/10).

Baca Juga: Strava Gugat Garmin Terkait Paten, Menuntut Stop Penjualan Hampir Semua Perangkat

Bagaimana Pelari Indonesia Berlatih untuk Jakarta Running Festival 2025?

Rosana Fortes, Strava Country Lead (Brazil & Indonesia).

Jakarta Running Festival merupakan salah satu ajang lari terbesar di Indonesia, dan data terbaru Strava memberikan perspektif unik dari masyarakat yang berlatih selama tiga bulan terakhir. Laporan tersebut mencakup temuan terkait perbedaan pola aktivitas antar generasi dan gender, interaksi sosial yang terjadi selama sesi latihan, serta berbagai aspek menarik lainnya.

Dari data Strava menunjukkan selama tiga bulan terakhir (Juli-September 2025), masyarakat menempuh jarak rata-rata per minggu sejauh 16 kilometer. Berdasarkan generasi, data mengungkapkan bahwaĀ BoomerĀ mencatatkan jarak rata-rata terjauh per minggu, yakni lebih dari 20 kilometer, sementara Gen Z rata-rata berlari 14 kilometer.

Untuk mencegah cedera dan menjaga kebugaran, 65% orang melengkapi aktivitas lari mereka dengan olahraga lain. Aktivitas paling populer adalah berjalan kaki, yang menunjukkan pentingnya pemulihan aktif, diikuti oleh latihan beban, bersepeda, dan berenang. Selain itu, pengguna wanita lebih mungkin melakukanĀ cross-trainĀ (latihan silang) dibandingkan pria – hampir 3 dari 4 wanita (74%) melakukannya, dibandingkan dengan hampir 1 dari 3 pria (62%).

Lalu, dari dataĀ Mid-Year Year in Sporty ang baru dirilis oleh Strava mengonfirmasi bahwa masyarakat aktif di Indonesia memiliki tingkat interaksi sosial yang kuat. Hal ini tercermin dari peningkatan jumlahĀ Clubs hampir 6x lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Serta tren latihan berbasis interaksi sosial ini semakin terlihat dalam tiga bulan terakhir. Hampir 1 dari 3 orang (33%) lebih memilih berlari bersama orang lain dibanding sendiri. Gen Z tercatat sebagai kelompok yang paling sering mencatat aktivitas lari bersama dibandingkan generasi lainnya.

Bentuk Dukungan Strava untuk Jakarta Running Festival 2025

JRF 2025 menjadi ajang lari pertama di Asia Tenggara yang mendapat dukungan resmi dari Strava. Dalam kerja sama ini, Strava bertindak sebagaiĀ Official Course Map PartnerĀ sekaligus menghadirkan berbagai kesempatan bagi pelari dan suporter untuk meramaikan acara tersebut.

Strava memberikan inisiatif unik di ajang Jakarta Running Festival, sepertiĀ Strava Cheering Zone,Ā sebuah zona dukungan yang enerjik di mana para pelari bisa mendapatkan dorongan motivasi melalui sorak-sorai yang kencang, musik, dan semangat komunitas. Lalu juga adaĀ Strava Segments ChallengeĀ – untukĀ Half Marathon danĀ Full Marathon.

Pemenang dariĀ challengeĀ tersebut akan mendapatkan tiket untuk Jakarta Running Festival di tahun berikutnya. Selain itu, Strava juga meresmikanĀ Strava Indonesia Club, ruang khusus bagi para anggota untuk saling terhubung dan berbagi perjalanan latihan mereka. Klub ini akan menumbuhkan semangat komunitas dengan mendorongĀ progress, merayakan pencapaian, serta memberikanĀ kudos kepada sesama pegiat olahraga yang memiliki minat serupa.

Artikel berjudul Strava Dukung Pelari Indonesia di Acara Jakarta Running Festival 2025 yang ditulis oleh Zihan Fajrin pertama kali tampil di Gizmologi.id

šŸ”— Sumber: www.gizmologi.com


šŸ“Œ MAROKO133 Update gadget: NUS Perkuat Kolaborasi Inovasi antara Singapura dan Ind

Jakarta. Gizmologi – National University of Singapore (NUS) resmi menggelar NUS Innovation Forum (NIF) di Jakarta pada 24 Oktober 2025. Forum ini mempertemukan lebih dari 250 peserta, terdiri dari alumni, akademisi, mitra industri, dan perwakilan pemerintah untuk membahas kolaborasi riset dan pengembangan inovasi di bidang kecerdasan buatan (AI), ekonomi digital, serta teknologi mendalam (deep tech).Ā 

Acara ini menjadi langkah strategis NUS dalam memperkuat hubungan dengan Indonesia, khususnya dalam memperluas jangkauan riset dan kewirausahaan di kawasan Asia Tenggara.

Mengusung tema ā€œAI, Inovasi, dan Pertumbuhan Ekonomiā€, NIF Jakarta menegaskan peran universitas sebagai katalis yang menghubungkan dunia akademik dan industri. Kehadiran Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng, yang juga alumni NUS, semakin menekankan pentingnya kerja sama lintas negara dalam menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan. 

Penyelenggaraan forum di Jakarta menjadi kelanjutan dari seri global NIF yang sebelumnya telah digelar di Manila, San Francisco, Shanghai, dan Tokyo. Melalui forum ini, NUS berharap dapat mempercepat pengembangan inovasi berbasis riset dan membuka peluang pertumbuhan ekonomi bersama antara Singapura dan Indonesia.

Baca Juga: Strava Dukung Pelari Indonesia di Acara Jakarta Running Festival 2025

Universitas sebagai Pusat Penggerak Ekosistem Inovasi

Salah satu bagian penting dari NIF Jakarta adalah sesi diskusi panel yang menghadirkan pemimpin inovasi dari Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, dan NUS. Diskusi ini menyoroti bagaimana universitas dapat menjadi motor penggerak riset AI dan kewirausahaan yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi regional. Para pembicara juga membahas pentingnya kolaborasi antara riset akademik dan industri dalam menciptakan inovasi yang dapat diterapkan secara nyata.

Presiden NUS, Profesor Tan Eng Chye, menegaskan bahwa kolaborasi riset lintas disiplin merupakan kunci dalam menghadapi tantangan teknologi masa depan. Ia juga menyoroti ekosistem digital Indonesia yang dinamis sebagai peluang besar bagi pengembangan inovasi berbasis AI dan deep tech. Melalui inisiatif seperti BLOCK71 — jaringan inkubator NUS yang hadir di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta, universitas ini terus memperluas kerja sama dengan sektor swasta dan start-up di Indonesia.

Keterlibatan berbagai universitas Indonesia menunjukkan komitmen bersama untuk menjembatani dunia riset dan industri. Dalam jangka panjang, kolaborasi ini diharapkan mampu melahirkan generasi baru inovator dan peneliti yang mampu bersaing di tingkat global.

Kolaborasi Strategis dan Peran Alumni di Ekosistem Inovasi

Selain memperkuat hubungan antaruniversitas, forum ini juga menyoroti peran penting jaringan alumni NUS sebagai penggerak kolaborasi lintas sektor. Indonesia sendiri memiliki komunitas alumni NUS yang cukup aktif di bidang teknologi, pemerintahan, media, hingga keuangan. Melalui jaringan ini, banyak inisiatif dan proyek inovasi yang lahir dari kerja sama antarprofesional lintas negara.

Ms. Ovidia Lim-Rajaram, Chief Alumni Officer NUS, menyampaikan bahwa forum seperti NIF tidak hanya membahas perkembangan teknologi, tetapi juga membangun pola pikir global yang menumbuhkan kemajuan sosial dan ekonomi berkelanjutan. Ia menilai Indonesia sebagai mitra strategis sekaligus sumber inspirasi bagi NUS dalam mengembangkan inovasi berorientasi dampak sosial.

Sementara itu, David Suwarto, Ketua NUS Alumni Network Jakarta sekaligus CEO Sinemart dan MOJI, menekankan bahwa jaringan alumni menjadi penghubung kuat antara dunia akademik dan industri. Ia berharap NIF Jakarta dapat menjadi wadah bagi kolaborasi baru yang mampu menghasilkan riset terapan, proyek kewirausahaan, dan model bisnis inovatif di kawasan Asia Tenggara.

Forum NIF Jakarta menjadi bukti nyata komitmen NUS dalam memperkuat ekosistem inovasi regional melalui sinergi antara riset, industri, dan komunitas akademik. Dengan semakin kuatnya hubungan antara Singapura dan Indonesia, kehadiran forum ini diharapkan mampu melahirkan terobosan baru dalam AI, deep tech, serta ekonomi digital yang berorientasi pada masa depan.

Artikel berjudul NUS Perkuat Kolaborasi Inovasi antara Singapura dan Indonesia Lewat NIF yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id

šŸ”— Sumber: www.gizmologi.com


šŸ¤– Catatan MAROKO133

Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.

āœ… Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!

Author: timuna