MAROKO133 Hot gadget: Pimax Resmikan Lini Headset Micro-OLED, Siap Bawa VR ke Level Baru E

📌 MAROKO133 Hot gadget: Pimax Resmikan Lini Headset Micro-OLED, Siap Bawa VR ke Le

Jakarta, Gizmologi Pimax mengumumkan Dream Air SE, Dream Air, dan Crystal Super Micro-OLED yang merupakan perusahaan menegaskan ambisinya menghadirkan headset VR berbasis Micro-OLED dalam skala komersial, bukan sekadar prototipe. Kehadiran ini diyakini bisa menjadi titik balik bagi standar kualitas visual di dunia VR.

Meski begitu, langkah Pimax tidak datang tanpa tantangan. Pasar headset VR masih terbilang niche, dengan pengguna terbatas pada gamer, kreator, dan kalangan profesional. Persaingan juga semakin ketat, mengingat raksasa seperti Meta, Apple, hingga Sony memiliki strategi dan ekosistem masing-masing. Pertanyaannya, apakah Pimax bisa bertahan sekaligus menarik perhatian publik yang lebih luas?

Baca Juga: Nothing Ear 3 Bawa Fitur Super Mic, Inovasi Baru dalam Sebuah Earphone TWS

Tiga Model dengan Pendekatan Berbeda

Pimax memperkenalkan tiga model sekaligus, masing-masing dengan spesifikasi yang disesuaikan untuk segmen berbeda. Dream Air SE, misalnya, hadir sebagai opsi paling ringan dengan bobot di bawah 140 gram. Headset ini membawa resolusi 2560 Ă— 2560 per mata, dilengkapi Tobii eye-tracking, dynamic foveated rendering, 6DOF SLAM tracking, serta spatial audio. Dibanderol $899, perangkat ini ditujukan untuk gamer dan kreator yang ingin mencoba Micro-OLED VR tanpa harga terlalu tinggi.

Model berikutnya, Dream Air, menempati posisi unik dengan klaim sebagai headset VR 8K terkecil di dunia. Resolusi yang ditawarkan mencapai 3840 × 3552 per mata, menghasilkan lebih dari 27 juta piksel gabungan. Dengan bobot hanya 170 gram dan FOV horizontal 110° serta diagonal 120°+, Dream Air mencoba menggabungkan portabilitas dengan kualitas visual maksimal.

Sementara itu, Crystal Super Micro-OLED menjadi flagship Pimax. Model ini menghadirkan sudut pandang lebih luas, yakni 116° horizontal dan 128°+ diagonal—terlebar yang pernah dicapai headset Micro-OLED. Dengan dukungan sistem modular, pengguna dapat mengganti optical engine sesuai kebutuhan, baik untuk ultrawide, kejernihan 57 PPD, maupun Micro-OLED. Produk ini tampaknya lebih ditargetkan bagi penggemar berat dan pengguna profesional seperti komunitas sim racing atau simulasi penerbangan.

Tantangan Pasar dan Prospek Industri

Pimax membuka pre-order untuk ketiga model tersebut, dengan pengiriman dijadwalkan mulai akhir tahun ini. Sebagai insentif, pembeli awal akan mendapat aksesori tambahan seperti frame lensa resep dan salinan gratis gim Le Mans Ultimate. Selain itu, perusahaan menawarkan dukungan berkelanjutan melalui program Pimax Prime, yang mencakup layanan serta pembaruan perangkat lunak.

Bagi industri VR, langkah Pimax ini bisa dipandang sebagai bukti bahwa Micro-OLED bukan lagi sekadar konsep. Teknologi yang selama ini hanya diperlihatkan lewat prototipe akhirnya hadir dalam produk komersial. Jika berhasil, ini bisa membuka jalan bagi adopsi lebih luas, termasuk pada segmen arus utama. Namun, tantangan tetap ada—mulai dari harga yang relatif tinggi, keterbatasan konten yang benar-benar mendukung VR, hingga daya tarik pasar yang masih terbatas dibanding perangkat konvensional.

Selain itu, Pimax harus bersaing dengan nama besar yang sudah lebih mapan. Meta dengan Quest, Apple dengan Vision Pro, hingga Sony dengan PlayStation VR2 memiliki ekosistem yang kuat, baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunak. Dalam konteks ini, Pimax berada pada posisi underdog, dengan fokus lebih pada spesifikasi teknis dan komunitas enthusiast. Keberhasilan mereka akan sangat bergantung pada bagaimana membangun dukungan ekosistem dan menjawab kebutuhan nyata pengguna.

Pimax mungkin belum sebesar kompetitornya, namun upaya membawa Micro-OLED ke ranah VR komersial adalah langkah yang patut dicatat. Dengan lini Dream Air SE, Dream Air, dan Crystal Super, perusahaan menempatkan diri sebagai pionir dalam menghadirkan pengalaman visual yang lebih tajam dan imersif. Kini tinggal menunggu apakah strategi ini cukup untuk membuat pasar melihat VR bukan hanya sebagai eksperimen, melainkan kebutuhan hiburan dan produktivitas masa depan.

Artikel berjudul Pimax Resmikan Lini Headset Micro-OLED, Siap Bawa VR ke Level Baru yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id

đź”— Sumber: www.gizmologi.com


📌 MAROKO133 Hot gadget: Nothing Ear 3 Bawa Fitur Super Mic, Inovasi Baru dalam Seb

Jakarta, Gizmologi – Selain merevisi penamaan produknya yang sempat membuat para konsumen bingung lewat generasi sebelumnya, akhirnya Nothing meresmikan TWS kelas flagship-nya lewat kehadiran Nothing Ear 3. Tampil dalam desain serupa, wearables satu ini membawa fitur kunci yang belum pernah ada di segmennya, yakni Super Mic khusus pada charging case.

Sejak awal merilis earphone TWS hingga smartphone, Carl Pei selaku founder Nothing sebutkan bila ia ingin menghadirkan produk pilihan yang berbeda sekaligus tidak membosankan, namun juga memiliki tujuan utama tertentu. Kalau di smartphone berikan fungsi ekstra lewat permukaan bodi belakang, pada Nothing Ear 3, dihadirkan fungsi tambahan yang mempermudah obrolan dalam semua situasi.

Selain untuk mendengarkan musik, tak jarang kita menggunakan earphone TWS untuk melakukan panggilan suara—membuat kualitas mikrofon dalam sebuah perangkat audio nirkabel satu ini menjadi penting, bahkan salah satu faktor utama dalam memilih TWS. Lantas bagaimana cara kerja Super Mic pada Nothing Ear 3 terbaru?

Baca juga: Nothing Headphone 1 Bawa Desain Unik, Pesaing AirPods Max dalam Harga Lebih Terjangkau

Super Mic Mungkinkan Pengguna Nothing Ear 3 Untuk Telepon dalam Keramaian

Lewat acara peluncurannya yang ditayangkan secara daring, Nothing sebutkan bila dimensi hingga desain case Nothing Ear 3, masih sama persis seperti generasi sebelumnya. Hanya saja ada dua perbedaan utama, yakni penggunaan komponen metal yang lebih dominan untuk durabilitas tinggi, serta adanya tombol baru plus lubang khusus untuk fitur Super Mic.

Sesuai namanya, fitur ini sematkan sistem mikrofon ganda ke dalam bodi charging case Nothing Ear 3, membawa teknologi ambient-filtering khusus yang secara otomatis bisa memaksimalkan penerimaan suara dan meredam noise di sekitar. Fitur ini diklaim bisa mengurangi noise sampai 95dB, yang diilustrasikan bisa ngobrol tetap jelas meski di depan hembusan angin kencang atau duduk dalam sebuah bar yang ramai dengan suara orang lain hingga musik.

Untuk mengakses Super Mic, cukup dengan menekan tombol “talk” pada bodi Nothing Ear 3. Selain bisa dimanfaatkan untuk panggilan suara, juga bisa untuk merekam ide instan yang kemudian tersimpan bahkan dengan transkrip otomatis lewat Essential Space—sebuah fitur khusus yang tersedia hanya untuk smartphone Nothing. Lantas bagaimana dengan mikrofon yang terintegrasi ke dalam earbud? Nothing juga sudah melakukan sejumlah penyempurnaan.

Kini masing-masing earbud dilengkapi dengan tiga mikrofon plus sebuah Voice Pickup Unit (VPU) khusus yang bisa mendeteksi getaran mikro dari gerakan dagu dan kanal telinga. Sistem komplit terebut dipadukan dengan algoritma noise-cancelling berbasis AI, disebut hasil dari kumpulan lebih dari 20 juta hal rekaman audio, untuk memberikan kualitas suara yang lebih superior.

Waktu Pemutaran Musik Ikut Ditingkatkan

Selain mikrofon yang lebih mantap baik dari earbud maupun dengan Super Mic, Nothing juga tingkatkan kualitas audio pada Nothing Ear 3. Kini ukuran driver dinamisnya lebih besar, mencapai 12mm, dengan respons bass plus treble lebih baik—disebutkan bisa hasilkan soundstage lebih lebar. Penggunaan material baru juga membuat sambungan dengan smartphone lebih baik.

Dengan baterai Nothing Ear 3 yang berkapasitas 55 mAh pada setiap earbud, kini daya tahannya meningkat hingga 10 jam untuk mendengarkan musik non-stop tanpa ANC. Sementara kemampuan pengisian dayanya juga ditingkatkan—cukup 10 menit untuk mendengarkan musik sampai 10 jam. Dukungan wireless charging juga tetap hadir, meski dengan tambahan fitur Super Mic.

Lengkap dengan standar Bluetooth 5.4 dan dukungan LDAC untuk hi-res audio, harga Nothing Ear 3 sedikit alami kenaikan, yakni dibanderol mulai USD179 atau sekitar Rp2,96 jutaan. Mulai dijual resmi secara pre-order sejak 18 September kemarin, umumnya produk earphone Nothing bakal hadir resmi ke Tanah Air lewat Erajaya sebagai distributor resmi.

Artikel berjudul Nothing Ear 3 Bawa Fitur Super Mic, Inovasi Baru dalam Sebuah Earphone TWS yang ditulis oleh Prasetyo Herfianto pertama kali tampil di Gizmologi.id

đź”— Sumber: www.gizmologi.com


🤖 Catatan MAROKO133

Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.

✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!

Author: timuna