📌 MAROKO133 Update gadget: RayBan Meta Gen 2 Punya Daya Tahan Baterai Hingga 8 Jam
Jakarta, Gizmologi – Selain memperkenalkan smart glasses terbaru yang dilengkapi layar terintegrasi pada lensanya, Meta tetap memperbaruinya kacamata pintarnya yang sudah lebih populer alias RayBan Meta. Masih tampil dalam desain sama persis, RayBan Meta Gen 2 tawarkan masa pakai dua kali lebih lama, plus kamera 3K Ultra HD yang lebih berkualitas.
Ya, hadirnya Meta RayBan Display memang tidak untuk menggantikan posisi RayBan Meta, melainkan menambah opsi kacamata pintar Meta, terutama ketika dibanderol dengan harga cukup fantastis, yakni mulai Rp13 jutaan. Sementara harga RayBan Meta Gen 2 masih jauh lebih terjangkau—walaupun sejatinya naik sedikit dibandingkan generasi pertama.
Untuk penggunaan sehari-hari, RayBan Meta Gen 2 tentu lebih cocok, karena dimensi bingkai kacamata yang tak terlampau besar dibandingkan kacamata konvensional. Selain itu, Meta juga rilis kacamata serupa yang dirancang khusus mereka yang lebih aktif berolahraga. Lewat seri Oakley Meta Vanguard, bawa integrasi khusus dengan platform olahraga seperti Garmin dan Strava, hingga sertifikasi IP67 untuk skenario cuaca lebih ekstrem.
Baca juga: Meta RayBan Display Jadi Kacamata Pintar Terbaru dengan Layar Terintegrasi, Harga Mulai Rp13 Jutaan
Kamera RayBan Meta Gen 2 Bisa Rekam Video Lebih Berkualitas
Lantas apa saja perbedaan RayBan Meta Gen 2 dibandingkan versi pertamanya? Sejatinya terkait hardware, hanya ada dua poin saja, yakni baterai dan sensor kamera. Selebihnya kurang lebih sama, meski ketika ditilik lewat situs resminya, generasi kedua punya bobot 3 gram lebih berat, baik pada ukuran standar maupun ukuran large alias yang lebih besar.
Sama-sama tersedia dalam tiga opsi bentuk frame yakni Wayfarer, Skyler, dan Headliner, khusus RayBan Meta Gen 2, Meta merilis varian edisi terbatas dengan bingkai transparan, namun finisihing-nya kali ini dibuat matte. Kabar baiknya, kini daya tahan baterai RayBan Meta Gen 2 dua kali lipat lebih lama, yakni hingga 8 jam untuk penggunaan standar secara kontinyu. Plus, mendukung fast charging untuk mencapai 50% dalam waktu 20 menit saja.
Sementara charging case RayBan Meta Gen 2 yang punya desain dan bobot sama persis, bisa menambah masa pakai hingga 48 jam, versus 36 jam pada generasi sebelumnya. Tetap menggunakan sensor ultra-wide 12MP, kamera RayBan Meta Gen 2 kini bisa rekam video sampai 3K UHD 30fps, termasuk ultra-wide HDR. Dan lewat software update, bakal ada dua mode perekaman tambahan, yakni hyperlapse dan slow motion.
Selain resolusi 3K, juga mendukung video 1080p+ dalam 30/60fps. Selebihnya bisa dibilang kurang lebih sama, punya banyak fitur AI yang memang semakin komplit, namun juga dibawa ke generasi pertama. Semua peningkatan yang dibawa, juga dengan kenaikan harga. Di mana harga RayBan Meta Gen 2 kini mulai dari USD379 (Rp6,2 jutaan), tak lagi mulai USD299.
Masih Punya Banyak Kesamaan Selain Aspek Desain
Lewat peningkatan pada aspek baterai dan perekaman video, Meta tak sebutkan secara gamblang konfigurasi chipset yang digunakan. Bila memang masih sama, berarti masih gunakan cip Qualcomm Snapdragon AR1 Gen 1, dipasangkan bersama penyimpanan internal 32GB yang diklaim cukup untuk simpan lebih dari 1000 foto atau 100 video berdurasi 30 detik.
Masing-masing tangkai pada kacamata RayBan Meta Gen 2 tetap disematkan speaker open-ear yang volume-nya bisa dibuat adaptif, lengkap dengan total 5 mikrofon yang tersebar di beberapa sudut bingkai kacamata. Fitur baru yang siap dibawa adalah “conversation focus”, memanfaatkan speaker untuk tingkatkan volume suara orang yang sedang diajak bicara. Membantu penggunanya untuk berbicara lebih nyaman dalam situasi keramaian.
Meta juga siap untuk ekspansi fitur live translation, menambahkan dua negara yakni Jerman dan Portugis. Fitur ini disebut bisa berfungsi secara offline sekalipun, asalkan sudah mengunduh data yang dibutuhkan untuk masing-masing bahasa. Apakah Gizmo friends menantikan kehadirannya secara resmi, atau lebih tertarik dengan Meta RayBan Display?
Artikel berjudul RayBan Meta Gen 2 Punya Daya Tahan Baterai Hingga 8 Jam, Harga Lebih Mahal yang ditulis oleh Prasetyo Herfianto pertama kali tampil di Gizmologi.id
🔗 Sumber: www.gizmologi.com
📌 MAROKO133 Eksklusif gadget: Logitech G Play 2025 Pamer Banyak Inovasi, AI hingga
Jakarta, Gizmologi – Logitech G PLAY 2025 yang digelar di Shanghai, Madrid memperkenalkan berbagai produk baru di lini PC gaming, konsol, esports, sim racing, hingga tools untuk streaming. Tidak hanya soal perangkat, Logitech G juga menekankan filosofi desain inklusif, kolaborasi dengan mitra besar seperti McLaren Racing dan NVIDIA, serta integrasi teknologi berbasis AI.
Fenomena sekarang memang menunjukkan perusahaan teknologi berlomba menghadirkan perangkat yang lebih imersif, responsif, dan mendukung beragam gaya bermain, baik untuk gamer kasual, kompetitif, maupun kreator konten. Dalam konteks inilah Logitech G mencoba memperlihatkan langkah terbesarnya tahun ini.
Namun, setiap gebrakan teknologi tentu hadir dengan pertanyaan lanjutan: sejauh mana perangkat ini benar-benar dibutuhkan oleh gamer? Di satu sisi, inovasi seperti haptic trigger pada mouse esports atau AI co-host untuk streamer terdengar revolusioner. Di sisi lain, tantangan harga, ketersediaan, serta penerimaan pasar akan menentukan apakah produk-produk ini hanya jadi hype sesaat atau mampu bertahan dalam jangka panjang.
Baca Juga: Roblox Hadirkan Inovasi AI dan Monetisasi Baru untuk Kreator
Inovasi di Sim Racing dan Esports
Salah satu sorotan utama ada di kategori sim racing. Logitech G memperkenalkan GRS50 Base, motor direct-drive dengan torsi puncak 8Nm yang dipadukan dengan teknologi TRUEFORCE untuk menghadirkan sensasi fisik dari tiap detail di lintasan. Dipasangkan dengan RS Pedals berbasis load cell 75 kg yang bisa diatur posisinya, perangkat ini ditujukan bagi pengguna yang ingin merasakan realisme lebih tinggi saat balapan virtual. Selain itu, kolaborasi dengan McLaren Racing melahirkan headset nirkabel GA50, setir Formula Wheel edisi khusus, serta kursi balap cockpit-style yang meniru posisi duduk mobil F1.
Di ranah esports, Logitech G bekerja sama dengan pemain profesional untuk merancang mouse gaming baru. PRO X2 SUPERSTRIKE hadir dengan sistem pemicu haptic induktif yang menggantikan switch tradisional, memberi pengalaman klik lebih cepat dan presisi. Sementara itu, PRO X SUPERLIGHT 2c ditujukan bagi gamer yang membutuhkan mouse ringan dengan desain kompak. Logitech menekankan bahwa perangkat ini dikembangkan lewat masukan langsung dari atlet esports, meski tantangan berikutnya adalah bagaimana gamer non-profesional melihat nilai tambah dari inovasi tersebut.
Bagi sebagian gamer, perangkat sim racing premium dan mouse esports eksperimental bisa menjadi daya tarik tersendiri. Namun bagi yang lain, pertanyaan soal harga dan kompatibilitas dengan perangkat yang sudah ada bisa menjadi faktor penentu. Inilah dilema klasik inovasi gaming: antara kebutuhan real dan gimmick teknologi.
AI Streaming, Periferal PC, dan Konsol
Di luar hardware, Logitech juga memperkuat lini software dengan gebrakan dari Streamlabs. Perusahaan memperkenalkan AI Streaming Agent, co-host virtual bertenaga NVIDIA ACE yang bisa melakukan switching scene otomatis, membuat highlight, hingga membantu troubleshooting saat siaran langsung. Bahkan, streamer bisa menambahkan avatar digital berbasis Audio2Face untuk tampil lebih interaktif. Fitur ini menjanjikan efisiensi bagi kreator konten, meski tetap memunculkan perdebatan soal keaslian dan keterlibatan manusia dalam streaming.
Untuk PC gaming, Logitech menambah headset G321 LIGHTSPEED Wireless dan keyboard G515 RAPID TKL. Headset ini ditujukan bagi pemain harian dengan harga lebih ramah, sementara keyboard ultra-tipis 22 mm hadir dengan switch analog magnetik dan teknologi KEYCONTROL yang memungkinkan pengaturan presisi hingga 0,1 mm. Dari sisi fungsionalitas, produk-produk ini bisa menjawab kebutuhan gamer kasual maupun kompetitif. Pertanyaannya, apakah inovasi seperti rapid trigger akan jadi standar baru atau sekadar opsi eksklusif?
Tak ketinggalan, Logitech meluncurkan headset A20 X Wireless untuk gamer konsol. Headset ini dilengkapi teknologi PLAYSYNC AUDIO yang memungkinkan perpindahan audio lintas perangkat hanya dengan satu tombol. Dukungan Bluetooth, LIGHTSYNC, serta mikrofon 48 kHz ditujukan untuk memperluas pengalaman bermain di ekosistem PlayStation, Xbox, hingga mobile. Meski demikian, headset premium selalu berhadapan dengan kompetisi ketat dari brand lain yang menawarkan produk dengan harga lebih terjangkau.
Melalui rangkaian produk baru di ajang G PLAY 2025, Logitech G memperlihatkan ambisinya untuk merangkul semua segmen gamer dari pembalap virtual, atlet esports, kreator konten, hingga gamer kasual konsol dan PC. Inovasi yang ditawarkan mulai dari motor direct-drive hingga AI co-host untuk memperlihatkan arah masa depan yang lebih imersif dan serba terhubung.
Artikel berjudul Logitech G Play 2025 Pamer Banyak Inovasi, AI hingga Esports yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id
🔗 Sumber: www.gizmologi.com
🤖 Catatan MAROKO133
Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.
✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!