MAROKO133 Update gadget: Corsair Perkenalkan SABRE v2 PRO, Mouse Gaming Ultralight Nirkabe

📌 MAROKO133 Update gadget: Corsair Perkenalkan SABRE v2 PRO, Mouse Gaming Ultralig

Jakarta, Gizmologi – Corsair merilis SABRE v2 PRO Ultralight Wireless Gaming Mouse. Produk ini menjadi mouse paling ringan yang pernah diproduksi Corsair dengan bobot hanya 36 gram, namun tetap dibekali teknologi terbaru termasuk polling rate 8.000 Hz serta sensor MARKSMAN S dengan resolusi hingga 33.000 DPI.

Dalam kompetisi esports, perangkat periferal kerap menjadi faktor penentu performa seorang pemain. Mouse gaming, misalnya, tidak lagi hanya soal desain menarik atau fitur tambahan, melainkan soal presisi, kecepatan, dan daya tahan. Dengan makin ketatnya persaingan di ranah gim tembak-menembak (FPS), tuntutan akan perangkat yang mampu merespons sepersekian detik semakin tinggi.

Beberapa tahun terakhir, tren mouse gaming ultralight atau berbobot super ringan terus berkembang. Perangkat jenis ini dirancang untuk memberikan kelincahan dan meminimalkan beban tangan pemain selama sesi permainan panjang. Namun, bobot ringan saja tidak cukup. Produsen dituntut menghadirkan kombinasi antara ketahanan, sensor akurat, serta koneksi stabil agar produk benar-benar relevan di level kompetitif.

Corsair, salah satu merek ternama di dunia periferal, mencoba merespons kebutuhan ini dengan merilis SABRE v2 PRO Ultralight Wireless Gaming Mouse. Produk ini menjadi mouse paling ringan yang pernah diproduksi Corsair dengan bobot hanya 36 gram, namun tetap dibekali teknologi terbaru termasuk polling rate 8.000 Hz serta sensor MARKSMAN S dengan resolusi hingga 33.000 DPI.

Baca Juga: LIAN LI Perkenalkan Layar Sekunder 8,8 Inci Universal Screen

Performa dan Teknologi yang Ditawarkan

Corsair menyebut SABRE v2 PRO dirancang langsung bersama atlet esports profesional. Tujuannya, menciptakan perangkat yang bukan hanya ringan, tapi juga bisa diandalkan dalam situasi turnamen yang penuh tekanan. Dengan bobot 36 gram, mouse ini ditujukan untuk mendukung gerakan cepat mulai dari flick shot hingga pergerakan 180 derajat secara instan.

Polling rate 8.000 Hz, baik dalam mode kabel maupun wireless memang menjadi salah satu nilai jual utama. Angka ini delapan kali lebih cepat dibanding standar 1.000 Hz pada mouse gaming biasa, memungkinkan input lebih responsif dan latensi yang lebih rendah. Corsair juga menyertakan dongle extender untuk memastikan koneksi stabil tanpa gangguan interferensi.

Sensor MARKSMAN S yang terpasang diklaim sebagai sensor paling presisi buatan Corsair sejauh ini. Dengan deteksi 33.000 DPI, akurasi 99,7%, dan kecepatan pelacakan hingga 750 IPS dengan akselerasi 50G, mouse ini diposisikan untuk gamer yang membutuhkan presisi tingkat tinggi. Tambahan lain mencakup baterai dengan daya tahan hingga 70 jam penggunaan nirkabel, serta switch mekanis yang diklaim mampu bertahan hingga 100 juta klik.

Respons Pasar dan Posisi di Segmen Kompetitif

Corsair memasarkan SABRE v2 PRO dengan harga $99,99 / €109,99, menempatkannya di kelas menengah atas dalam kategori mouse gaming. Harga ini relatif sejalan dengan perangkat kompetitif lain yang menawarkan fitur serupa, meski bobot super ringan 36 gram bisa menjadi keunggulan tersendiri untuk menarik perhatian pemain FPS profesional maupun penggemar casual yang menginginkan kenyamanan ekstra.

Dari sisi penerimaan, sejumlah pemain profesional yang terlibat dalam uji coba menyatakan kesan positif. Ryujehong, misalnya, menilai bobot ringan dan responsivitasnya membuat permainan terasa lebih mudah. Sementara Suruga Monkey menyebut kelincahan mouse ini membantu meningkatkan reaksi dalam permainan cepat. Kendati demikian, faktor preferensi tetap menjadi pertimbangan penting, karena tidak semua pemain nyaman dengan mouse ultralight—beberapa justru lebih menyukai perangkat dengan bobot lebih berat untuk kestabilan gerakan.

Tantangan bagi Corsair adalah bagaimana menjaga relevansi produk ini di tengah pasar yang sarat kompetisi. Beberapa merek lain seperti Logitech, Razer, hingga Glorious juga memiliki lini mouse ultralight dengan harga dan spesifikasi yang tak kalah menarik. Dalam konteks ini, kombinasi bobot 36 gram, polling rate tinggi, dan sensor baru akan menjadi pembeda, tetapi keberhasilan jangka panjang tetap ditentukan oleh respons komunitas gamer.

Peluncuran Corsair SABRE v2 PRO Ultralight Wireless Gaming Mouse menegaskan arah baru industri periferal gaming yang semakin menekankan bobot ringan, presisi, dan koneksi cepat. Dengan harga di bawah $100 dan teknologi yang diklaim paling canggih dari Corsair sejauh ini, produk ini berpotensi menjadi opsi menarik bagi gamer kompetitif maupun pengguna yang mengutamakan kenyamanan.

Namun, pertanyaan tetap terbuka: apakah gamer akan lebih menghargai bobot super ringan ini sebagai keunggulan nyata, atau justru melihatnya sebagai kompromi terhadap kestabilan dan daya tahan? Bagaimana menurut kalian, Gizmo Friends, apakah 36 gram cukup untuk menjadi senjata andalan di ranah esports?

Artikel berjudul Corsair Perkenalkan SABRE v2 PRO, Mouse Gaming Ultralight Nirkabel 36 Gram yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id

🔗 Sumber: www.gizmologi.com


📌 MAROKO133 Eksklusif gadget: Xiaomi Siap Gulirkan HyperOS 3 Stabil, Dimulai Oktob

Jakarta, Gizmologi – Xiaomi kembali membuat gebrakan di dunia sistem operasi smartphone. Setelah beberapa bulan menguji versi beta HyperOS 3 berbasis Android 16, perusahaan asal Tiongkok ini bersiap meluncurkan versi stabilnya. Dimulai dari pasar domestik, Xiaomi menargetkan perangkat-perangkat unggulan mereka untuk menerima pembaruan ini sebelum akhir tahun 2025.

HyperOS 3 sendiri hadir dengan sejumlah peningkatan performa dan antarmuka yang lebih halus. Menurut rilis resmi Xiaomi ini menunjukkan ambisi Xiaomi untuk menciptakan ekosistem perangkat yang lebih terintegrasi, mirip dengan pendekatan yang dilakukan Apple dengan iOS dan macOS.

Meski begitu, pembaruan sistem operasi besar seperti ini biasanya datang dengan tantangan. Pengguna global Xiaomi harus menunggu beberapa minggu hingga bulan setelah rilis di Tiongkok. Perbedaan hardware dan regionalisasi fitur sering menjadi alasan delay tersebut. Namun, langkah ini tetap memberikan indikasi jelas mengenai roadmap Xiaomi untuk HyperOS 3.

Baca Juga: Xiaomi Konfirmasi Peluncuran Xiaomi 15T Series, Kamera Zoom Lebih Jauh

Peluncuran Bertahap Dimulai dari Oktober 2025

Melansir dari postingan di Weibo, Xiaomi akan memulai distribusi HyperOS 3 stabil di Tiongkok pada paruh pertama Oktober 2025, dimulai dengan lini Xiaomi 15 dan Redmi K80 series. Perangkat yang akan menerima pembaruan pertama antara lain Xiaomi 15 Ultra, 15S Pro, 15 Pro, dan 15 standar, serta Redmi K80 Pro dan K80 Extreme Edition. Rollout ini akan berlangsung bertahap hingga perangkat lain menerima pembaruan paling lambat awal 2026.

Selain smartphone, beberapa tablet dan TV Xiaomi juga masuk daftar pembaruan awal. Misalnya, Xiaomi Tablet 7 series, Xiaomi TV S Pro Mini LED, hingga jam pintar Xiaomi Watch S4. Ini menunjukkan Xiaomi ingin memastikan pengalaman HyperOS 3 yang konsisten di seluruh perangkat. Pengguna perangkat-perangkat ini diharapkan merasakan peningkatan performa multitasking, antarmuka lebih intuitif, dan optimisasi baterai.

Di sisi lain, rollout bertahap memang memiliki keuntungan dan risiko. Keuntungan utamanya, Xiaomi bisa mendeteksi bug atau masalah kompatibilitas di perangkat tertentu sebelum skala global. Namun, bagi pengguna yang menantikan update, proses ini bisa terasa lambat, terutama bagi pemilik perangkat yang masuk dalam fase pembaruan terakhir.

Jadwal Lengkap dan Implikasi untuk Pengguna Global

Berikut ini gambaran jadwal pembaruan HyperOS 3 stabil di Tiongkok: mulai dari 15 Oktober 2025 untuk Xiaomi 15 dan Redmi K80 Pro, 31 Oktober untuk MIX Flip 2, Civi 5 Pro, tablet seri 7, hingga 15 November untuk seri Xiaomi 14, MIX Fold 4, dan Redmi K70. Perangkat lain termasuk Redmi TV, Xiaomi Band 10, hingga MIX Fold 3 dijadwalkan menerima update hingga Desember 2025, sementara beberapa model lama baru akan mendapatkannya pada Januari 2026.

Bagi pengguna global, rilis ini biasanya datang dengan sedikit keterlambatan. Xiaomi menyebutkan daftar lengkap perangkat global yang mendukung HyperOS 3 baru akan diumumkan setelah 24 September. Hal ini menunjukkan perusahaan masih menyesuaikan fitur dan kompatibilitas agar sesuai dengan pasar internasional. Bagi pengguna di luar Tiongkok, penting untuk memahami bahwa pengalaman awal HyperOS 3 bisa sedikit berbeda, terutama dalam hal layanan lokal dan integrasi fitur.

Di sisi positif, HyperOS 3 menawarkan potensi besar untuk meningkatkan ekosistem Xiaomi secara keseluruhan. Dengan kemampuan sinkronisasi lintas perangkat yang lebih mulus, pengguna bisa mengakses konten dan notifikasi dengan lebih efisien. Namun, tantangan tetap ada. Pembaruan sistem operasi besar kerap menghadirkan bug awal, sehingga pengguna dianjurkan melakukan backup data sebelum upgrade.

Dengan HyperOS 3, Xiaomi memperkuat ambisinya sebagai pemain besar di ranah ekosistem Android. Pengguna perangkat Xiaomi, baik smartphone, tablet, jam pintar, maupun TV, kini bisa menantikan pembaruan yang menjanjikan kinerja lebih cepat, fitur lebih lengkap, dan integrasi yang lebih erat antar perangkat. Namun, kesabaran tetap diperlukan bagi mereka yang berada di luar Tiongkok, karena rollout global baru akan mengikuti setelah rilis domestik stabil.

Artikel berjudul Xiaomi Siap Gulirkan HyperOS 3 Stabil, Dimulai Oktober 2025 yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id

🔗 Sumber: www.gizmologi.com


🤖 Catatan MAROKO133

Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.

✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!

Author: timuna