📌 MAROKO133 Eksklusif gadget: Direktur Assassin’s Creed Tinggalkan Ubisoft, Tolak
Jakarta, Gizmologi – Game Assassin’s Creed ditinggalkan Marc-Alexis Cote, yang dikenal sebagai direktur dari franchise mayor tersebut. Keputusan tersebut diambil setelah Cote menyelesaikan pengabdiannya selama lebih dari dua dekade di kantor Ubisoft.
Berita tentang pengunduran diri Cote dari pucuk pimpinan Assassin’s Creed pun mendatangkan kekecewaan dari jajaran manajemen. Dikutip dari IGN, Cote pergi setelah menolak tawaran untuk mengepalai Vantage Studio yang baru saja dibuat.
“Bersamaan dengan restrukturisasi organisasi sejak Maret 2025, Marc-Alexis Cote memilih untuk mengejar mimpinya di luar Ubisoft. Meski kami bersedih melihatnya pergi, namun kami yakin talenta dalam tim tetap dapat membawa kemajuan berbekal fondasi kuat yang telah dia bangun,” tulis keterangan resmi dari Ubisoft.
Perubahan besar terjadi di Ubisoft pada Maret sejak perusahaan besar Tencent hadir untuk berinvestasi senilai US$1,8 miliar. Hasilnya Ubisoft memecah struktur organisasi yang membawahi franchise Assassin’s Creed, Far Cry, dan Raibox Six, untuk dimasukan dalam studio baru bernama Vantage Studios.
Kucuran dana dari Tencent membuatnya memiliki total saham 25% di Vantage Studio. Dengan ditolaknya tawaran menjadi kepala studio tersebut oleh Cote, maka Ubisoft perlu segera memutuskan kandidat potensial untuk mengisi posisi strategis tersebut.
Baca juga: Kenalan dengan MD Engine, Software Kreator Game Sega untuk Awam!
Peran Cote dalam Franchise Assassin’s Creed
Dibenci tapi disuka, begitulah nasib franchise Assassin’s Creed di mata gamer. Game dengan tingkat popularitas sebesar itu memang selalu saja punya aspek yang bisa dikritisi. Entah karena mode permainan yang dianggap monoton, jenuhnya gamer karena rilisnya seperti sekadar mengejar uang, sampai isu budaya yang belakangan menyelimuti. Meski pada akhirnya tetap saja judul ini dibeli dan dimainkan.
Jejak Cote dalam membangun Assassin’s Creed pun terhitung panjang. Semua dimulai sejak seri Brotherhood pada 2010 ketika dirinya ditunjuk sebagai Mission Director. Kemudian berlanjut menjadi Co-Director di seri III (2012), Creative Director dalam The Tyranny of King Washington (2013), Syndicate (2015), dan DLC-nya Dreadful Crimes (2016). Lalu menjadi Senior Producer dalam Odyssey (2018). ‘Campur tangan’ Cote menjadikannya paham bagaimana franchise ini dibangun.
Cote juga terlibat dalam pengembangan Prince of Persia: The Forgotten Sands (2010) dan juga dalam game Immortals Fenyx Rising tahun 2020. Dirinya baru ditunjuk menjadi Direktur Assassin’s Creed pada tahun 2022 sampai kemudian mengundurkan diri.
Wajar jika kemudian manajemen berharap pada dirinya untuk terus mengembangkan franchise utama dari studio tersebut. Charlie Guillemot dan Christophe Dennes selaku Co-CEO Ubisoft dikabarkan menjadi pihak yang turut kecewa dengan keputusan yang diambil Cote.
Artikel berjudul Direktur Assassin’s Creed Tinggalkan Ubisoft, Tolak Tawaran Jadi Bos Studio Baru! yang ditulis oleh Ronggo pertama kali tampil di Gizmologi.id
🔗 Sumber: www.gizmologi.com
📌 MAROKO133 Eksklusif gadget: Light of Moritam Diklaim Meniru, Sony Ingin Hakim Be
Jakarta, Gizmologi – Judul game Light of Moritam dari Tencent mendadak jadi pembicaraan ketika hadir dalam visual yang mengingatkan orang pada franchise seri Horizon dari Sony. Sejak trailer dan visualnya dirilis pada November 2024 lalu, publik memang langsung membandingkannya dengan game dari Sony tersebut. Hal yang kemudian diamini dan membuat Sony melakukan langkah hukum secara serius.
Laporan hukum berupa gugatan dari Sony diajukan melalui Lembaga Pengadilan di Distrik California, Amerika Serikat pada Juli 2025. Keberataan perusahaan pada Light of Moritam mengarah pada kemiripan desain game tersebut dengan seri Horizon. Khususnya konsep mesin-binatang dan juga desain karakter utama.
Tencent memberikan respons berupa mosi untuk membatalkan gugatan dari Sony. Hal itu disebabkan apa yang diributkan berada pada ranah terbuka. Bahwa ide tentang konsep dan karakter semacam itu sudah ada sejak lama, sekadar inspirasi, hal yang menurut Tencent juga dilakukan oleh seri Horizon.
Buntutnya ialah pengajuan lanjutan agar hakim segera memberi keputusan sementara (preliminary injunction) yang diserahkan pada 15 Oktober 2025. Sony meminta Hakim Jacqueline Scott Corley memaksa Tencent membuat ulang desain karakter utama di Light of Moritam. Sehingga publik tidak bingung mana karakter orisinil dari Horizon atau dari game Tencent tersebut.
Baca juga: Direktur Assassin’s Creed Tinggalkan Ubisoft, Tolak Tawaran Jadi Bos Studio Baru!
Light of Moritam Belum Juga Rilis dan Masih Dapat Berubah
Setelah meminta untuk diturunkannya keputusan sementara. Sony pun meminta agar respons dari permintaan tersebut dapat dilakukan setidaknya sampai tanggal 20 November. Hakim berhak untuk memutuskan sesi dengar pendapat, menundannya, atau bahkan menolaknya.
Hanya saja ada ketergesaan dari Sony dalam hal ini. Menurut analisis terkait IP Game dari Florian Mueller, dikutip dari Gamerant.com, permintaan keputusan itu jadi tidak realistis. Poin utamanya sebab Light of Moritam sendiri belum juga dirilis dan masih dalam tahap pengembangan. Bisa jadi akan ada perubahan ketika game itu dirilis nanti.
Tencent pun terus melakukan perubahan yang dibutuhkan sebelum game andalannya itu rilis di pasaran. Sambil tetap mempertimbangkan langkah hukum. Di mana itu hal wajar mengingat perusahaan sebesar Tencent pastilah tidak akan tinggal diam terutama menyangkut legalitas produk yang dibuatnya.
Menarik kita nantikan perkembangan kasus ini. Kalau menurut Gizmo Friends, apakah Light of Moritam itu meniru Horizon?
Artikel berjudul Light of Moritam Diklaim Meniru, Sony Ingin Hakim Beri Keputusan Segera! yang ditulis oleh Ronggo pertama kali tampil di Gizmologi.id
🔗 Sumber: www.gizmologi.com
🤖 Catatan MAROKO133
Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.
✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!