MAROKO133 Update gadget: Sony Dikabarkan Uji Fitur Cross-Buy untuk Sinkronisasi Game PS5 d

📌 MAROKO133 Hot gadget: Sony Dikabarkan Uji Fitur Cross-Buy untuk Sinkronisasi Gam

Jakarta, Gizmologi – Sony dilaporkan tengah menguji fitur baru bernama Cross-Buy, yang memungkinkan game yang dibeli di konsol PlayStation juga otomatis tersedia di PC. Fitur ini pertama kali terungkap lewat temuan pengguna X (Twitter) dengan nama @yAmethxst, yang menemukan tag “crossbuy” dan aset toko bertuliskan “PS5/PC” di sistem PlayStation Network pada Juni 2025. Indikasi tersebut memperlihatkan bahwa Sony sedang mempersiapkan integrasi lintas platform yang mirip dengan program Play Anywhere milik Microsoft untuk Xbox.

Jika benar, langkah ini bisa menjadi perubahan signifikan dalam strategi bisnis Sony, yang selama ini menjaga ekosistem PlayStation agar eksklusif. Melalui Cross-Buy, pemain cukup membeli satu judul game untuk bisa dimainkan di dua platform berbeda, tanpa harus membeli ulang versi PC. Bagi pemain dengan GPU mumpuni, fitur ini jelas menguntungkan karena memungkinkan pengalaman bermain dengan performa yang lebih optimal.

Namun, Sony masih menghadapi berbagai tantangan teknis sebelum fitur ini benar-benar bisa diimplementasikan. Salah satunya adalah soal platform distribusi. Tidak seperti Microsoft yang memiliki ekosistem Windows Store dan Xbox App, Sony belum memiliki toko digital sendiri untuk PC. Ini menimbulkan pertanyaan: apakah Sony akan menggandeng Steam atau Epic Games Store, atau justru membangun sistem toko sendiri untuk mendukung Cross-Buy di masa depan.

Baca Juga: Gamers to Gamers(G2G) Festival 2025 Kembali Digelar, Siap Jadi Wadah Perkembangan Game Lokal

Tantangan Teknis dan Implikasi Bisnis

Menghadirkan sistem lintas platform bukan perkara mudah. Sony perlu mengelola entitlement servers, sistem verifikasi lintas akun, serta integrasi kebijakan DRM dari berbagai platform pihak ketiga. Selain itu, perusahaan juga harus memastikan kompatibilitas antara game PS5 dan versi PC, baik dari sisi performa maupun stabilitas jaringan. Kesalahan kecil dalam implementasi bisa berakibat pada pelanggaran lisensi, kebocoran data pengguna, hingga duplikasi pembelian.

Meski begitu, potensi manfaatnya bagi pemain cukup besar. Fitur Cross-Buy bisa menghemat biaya sekaligus menyederhanakan pengalaman bermain lintas perangkat. Hal ini juga sejalan dengan tren industri game yang semakin mengarah ke cross-platform ecosystem, di mana batas antara konsol dan PC semakin kabur. Jika sukses, Sony bisa memperkuat loyalitas penggunanya tanpa harus meniru model langganan seperti Xbox Game Pass milik Microsoft.

Dari sisi bisnis, strategi ini juga bisa membantu Sony memperluas jangkauan pasar tanpa harus mengorbankan pendapatan dari penjualan perangkat keras. Dengan semakin banyak judul PlayStation yang sudah dirilis di PC seperti God of War, Horizon Zero Dawn, dan The Last of Us Part I, fitur Cross-Buy dapat menjadi langkah logis berikutnya untuk memperkuat integrasi ekosistem PlayStation.

Belum Ada Tanggal Peluncuran Resmi

Hingga kini, Sony belum memberikan pernyataan resmi terkait fitur Cross-Buy ini. Menurut laporan Bloomberg, fitur tersebut kemungkinan baru akan diluncurkan pada musim liburan akhir tahun atau bertepatan dengan debut konsol generasi berikutnya, PlayStation 6. Jika benar, ini bisa menjadi salah satu inovasi besar Sony untuk memperkuat daya saingnya terhadap Microsoft.

Namun, sejumlah analis menilai bahwa langkah ini juga berisiko terhadap model bisnis eksklusif Sony yang selama ini menjadi daya tarik utama PlayStation. Dengan mengizinkan pemain memainkan judul eksklusif di PC, Sony bisa kehilangan sebagian pendapatan dari penjualan konsol. Meski begitu, pendekatan ini dinilai sejalan dengan perubahan perilaku konsumen modern yang lebih menekankan fleksibilitas dan akses lintas perangkat.

Jika terealisasi, Cross-Buy akan menjadi evolusi penting dalam strategi digital Sony. Tidak hanya memberikan kemudahan bagi pemain, tapi juga memperlihatkan upaya perusahaan untuk beradaptasi di tengah kompetisi ketat industri game global. Dengan semakin tipisnya batas antara platform, keputusan Sony untuk menghadirkan sistem lintas platform bisa menjadi langkah krusial untuk mempertahankan relevansi PlayStation di era gaming modern.

Artikel berjudul Sony Dikabarkan Uji Fitur Cross-Buy untuk Sinkronisasi Game PS5 dan PC yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id

đź”— Sumber: www.gizmologi.com


📌 MAROKO133 Breaking gadget: GTA 6 Resmi Diundur Hingga 19 November 2026, Penggema

Jakarta, Gizmologi – Rockstar Games kembali menunda perilisan Grand Theft Auto VI (GTA 6) ke tanggal 19 November 2026. Pengumuman ini disampaikan melalui pernyataan resmi pada Kamis malam waktu setempat, di mana studio mengklaim butuh waktu tambahan untuk proses polishing demi memastikan kualitas game sesuai ekspektasi penggemar. Penundaan ini menandai kali ketiga sequel dari seri game kriminal open-world tersebut mengalami revisi jadwal rilis sejak pertama kali diumumkan.

“Maaf karena harus menambah waktu menunggu yang sudah cukup panjang,” tulis Rockstar dalam pernyataannya. “Namun, beberapa bulan tambahan ini akan memberi kami ruang untuk menyelesaikan permainan dengan tingkat kualitas yang pantas didapatkan oleh para pemain.” GTA 6 dikonfirmasi akan membawa pemain ke negara bagian fiktif Leonida, dengan latar utama di Vice City versi modern.

Bagi banyak gamer, kabar ini tentu mengecewakan, mengingat hype GTA 6 sudah mengiringi industri game sejak trailer perdananya memecahkan rekor penonton di YouTube. Namun, bagi Rockstar, menjaga reputasi kualitas tampaknya masih menjadi prioritas dibanding terburu-buru memenuhi jadwal rilis.

Baca Juga: Rockstar Games Kedapatan Pecat Pegawai, Berdampak pada Rilis GTA 6?

Dampak Penundaan di Tengah Isu Internal

Penundaan ini diumumkan hanya beberapa jam sebelum laporan keuangan kuartalan dari Take-Two Interactive, perusahaan induk Rockstar Games. Dalam konteks bisnis, langkah ini bisa jadi strategi untuk menenangkan investor dengan menegaskan bahwa proses pengembangan tetap berjalan meski dengan hambatan tertentu.

Namun, penundaan ini juga datang di tengah isu internal. Seperti dilaporkan beberapa hari sebelumnya, Rockstar baru saja melakukan PHK terhadap 30 hingga 40 karyawan di kantor Kanada dan Inggris. Langkah tersebut menimbulkan reaksi keras, terutama dari Serikat Pekerja Independen Inggris (IWGB), yang menuduh Rockstar melakukan praktik union busting atau pemberangusan serikat.

IWGB menyatakan bahwa sebagian besar karyawan yang diberhentikan adalah anggota serikat atau sedang dalam proses bergabung. Meski begitu, Rockstar belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan tersebut. Dalam keterangan terpisah, perwakilan Take-Two hanya menegaskan bahwa keputusan PHK diambil untuk “menyederhanakan proses pengembangan dan meningkatkan efisiensi studio.”

Ketidakpastian yang Terus Berlanjut

GTA 6 awalnya dijadwalkan rilis pada tahun 2025, kemudian diundur ke Mei 2026, dan kini ditetapkan untuk November 2026. Meski belum ada indikasi penundaan lebih lanjut, sebagian analis industri menilai bahwa proyek sebesar ini bisa kembali mengalami pergeseran, terutama jika faktor internal dan tekanan publik belum teratasi.

Terlepas dari penundaannya, antusiasme terhadap GTA 6 tetap tinggi. Game ini dikabarkan akan menghadirkan dua protagonis Lucia dan Jason dengan latar cerita yang lebih realistis dan emosional dibandingkan seri sebelumnya. Dunia open-world-nya disebut akan menjadi yang terbesar dan paling dinamis dalam sejarah Rockstar, lengkap dengan sistem ekonomi dan interaksi sosial yang lebih hidup.

Beberapa pihak melihat keputusan Rockstar untuk menunda rilis sebagai langkah bijak, mengingat reputasi studio tersebut dalam menghadirkan produk yang matang secara teknis dan naratif. Namun, di sisi lain, sebagian penggemar mulai merasa skeptis terhadap transparansi proses pengembangannya, terutama setelah serangkaian kebocoran internal dan spekulasi soal kondisi kerja yang menekan.

GTA 6 kini menjadi salah satu proyek paling ambisius dalam sejarah industri game modern. Dengan jadwal rilis yang kembali bergeser, publik berharap Rockstar bisa benar-benar menepati janjinya kali ini dengan menghadirkan pengalaman bermain yang sepadan dengan penantian panjang selama lebih dari satu dekade sejak Grand Theft Auto V pertama kali diluncurkan pada 2013.

Artikel berjudul GTA 6 Resmi Diundur Hingga 19 November 2026, Penggemar Kecewa & Rockstar Berikan Alasannya yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id

đź”— Sumber: www.gizmologi.com


🤖 Catatan MAROKO133

Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.

✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!

Author: timuna