📌 MAROKO133 Eksklusif gadget: Galaxy Z Fold7, Desain Foldable yang Lebih Tipis dan
Jakarta, Gizmologi – Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2019, kategori smartphone foldable atau ponsel lipat sering kali dihadapkan pada satu tantangan besar: dimensi yang tebal dan bobot yang berat. Namun, tahun 2025 menjadi titik balik signifikan. Samsung kembali menggebrak pasar lewat kehadiran Galaxy Z Fold7, sebuah perangkat yang tidak hanya menjawab keresahan pengguna akan ergonomi, tetapi juga langsung menorehkan prestasi gemilang.
Berkat inovasi radikal pada rancang bangunnya, Galaxy Z Fold7 sukses menyabet gelar bergengsi Best Foldable Smartphone Design di ajang Indonesia Gadget Award 2025 yang diselenggarakan oleh Gizmologi. Penghargaan ini bukanlah apresiasi tanpa dasar. Galaxy Z Fold7 hadir sebagai manifestasi dari misi panjang Samsung untuk menghadirkan pengalaman layar besar dalam balutan desain yang ringkas.
Baca juga: Indonesia Gadget Award 2025 Rayakan Sinergi AI & Perkembangan Teknologi Terkini
Dengan serangkaian rekayasa teknik yang rumit, perangkat ini diklaim sebagai foldable paling ramping, ringan, dan canggih yang pernah diciptakan raksasa teknologi asal Korea Selatan tersebut. Lantas, inovasi desain seperti apa yang membuatnya layak dinobatkan sebagai ponsel lipat dengan desain terbaik tahun ini? Mari kita bedah lebih dalam.
Desain Tipis, Diet yang Berhasil
Aspek paling mencolok dari desain Galaxy Z Fold7 adalah profil tubuhnya yang mengalami diet ketat. Samsung berhasil merancang Galaxy Z Fold7 dengan ketebalan hanya 4,2 mm saat kondisi terbuka (unfolded) dan 8,9 mm saat dilipat (folded). Angka ini bukan sekadar statistik di atas kertas, melainkan sebuah lompatan signifikan. Jika dibandingkan dengan generasi Galaxy Fold pertama, Z Fold7 kini 48% lebih tipis.
Penipisan dimensi ini secara langsung mengubah pengalaman ergonomi pengguna, sebuah faktor kunci dalam penilaian desain. Saat digenggam dalam kondisi terlipat, perangkat ini terasa jauh lebih natural di tangan, mendekati ketebalan ponsel bar-type pada umumnya.
Kenyamanan ini semakin disempurnakan dengan rasio layar baru 21:9 pada layar penutup (cover screen). Rasio ini memberikan proporsi yang lebih familiar dan intuitif, memungkinkan pengguna mengetik atau mengoperasikan aplikasi dengan satu tangan tanpa merasa canggung.
Armor FlexHinge, Engsel yang Kuat
Rahasia di balik tubuh ramping Galaxy Z Fold7 terletak pada mekanisme engsel yang didesain ulang sepenuhnya. Samsung memperkenalkan generasi ketiga dari Armor FlexHinge, yang kini tampil 27% lebih tipis dan 43% lebih ringan dibandingkan pendahulunya.
Inovasi pada engsel ini melibatkan penggunaan material Grade 4 Titanium Lattice yang sangat kokoh. Struktur internalnya disederhanakan dengan elemen pemutar dan penyangga yang lebih tipis, namun tetap mempertahankan integritas struktural yang kuat.
Samsung memisahkan fungsi penyangga dan rotasi di dalam engsel, yang memberikan stabilitas lebih baik sekaligus fleksibilitas desain. Dampaknya sangat terasa pada visual layar utama; wingplate yang terbuka lebih lebar menghasilkan permukaan layar yang lebih datar dan minim efek lipatan (creasing).
Material Tangguh dalam Balutan Estetika Ringan
Menciptakan ponsel setipis 4,2 mm tentu menimbulkan pertanyaan besar mengenai durabilitasnya. Namun, Samsung menjawab keraguan ini dengan pendekatan material science yang agresif, sebuah poin plus yang memperkuat posisinya sebagai juara desain.
Perpaduan Corning® Gorilla® Glass Ceramic 2 pada layar depan yang 30% lebih kuat, serta Gorilla® Glass Victus 2 di bodi belakang, memberikan perlindungan menyeluruh. Rangkanya pun menggunakan Advanced Armor Aluminum yang meningkatkan kekokohan hingga 10%, menjadikannya tangguh sekaligus elegan.
Kecermatan desain Galaxy Z Fold7 juga terlihat dari bagaimana Samsung menyiasati ruang sempit. Unit layar dipangkas ketebalannya hingga lebih dari 39% dengan mengganti lapisan serat karbon menjadi kisi berbasis titanium (titanium grid), yang justru meningkatkan durabilitas hingga 64%.
Di sektor optik, Samsung melakukan hal yang nyaris mustahil: menanamkan kamera wide-angle 200 MP ke dalam bodi super tipis. Modul kamera ini menyusut 18% berkat aktuator baru, hasil dari hampir 30.000 simulasi desain. Kemampuan memasukkan spesifikasi ‘monster’ ke dalam bodi ramping tanpa tonjolan berlebih inilah yang menjadi salah satu faktor penentu keunggulan desainnya.
Layak jadi Sang Juara
Galaxy Z Fold7 membuktikan bahwa “tipis” tidak lagi identik dengan “ringkih”. Dengan memadukan material kelas dirgantara seperti titanium, rekayasa ulang engsel Armor FlexHinge, serta optimalisasi ruang komponen yang presisi, Samsung berhasil menyajikan sebuah perangkat produktivitas yang benar-benar pocketable.
Kombinasi antara estetika futuristik yang ramping, ergonomi yang memanjakan tangan, serta ketangguhan material yang teruji, menjadi alasan kuat mengapa Gizmologi menobatkan Galaxy Z Fold7 sebagai peraih Best Foldable Smartphone Design di Indonesia Gadget Award 2025. Perangkat ini bukan sekadar ponsel lipat tercanggih, melainkan sebuah karya seni teknologi yang menetapkan standar emas baru bagi industri smartphone global.
Artikel berjudul Galaxy Z Fold7, Desain Foldable yang Lebih Tipis dan Tangguh yang ditulis oleh Tim Editor pertama kali tampil di Gizmologi.id
🔗 Sumber: www.gizmologi.com
📌 MAROKO133 Breaking gadget: Ini Strategi Perusahaan Manfaatkan AI Bisa Raih Profi
Jakarta, Gizmologi – NTT Data dalam laporan terbaru 2026 Global AI Report: A playbook for AI leaders, membagikan strategi perusahaan dalam memanfaatkan kecerdasan buatan atau AI. Menurut hasil riset mereka, perusahaan yang sudah menggunakan AI atau pemimpin AI bisa lebih unggul jika memiliki strategi dan eksekusi yang tepat.
“Riset kami menunjukkan bahwa sebagian kecil pemimpin AI sudah menggunakan AI untuk membedakan diri, tumbuh, dan menciptakan cara baru di mana manusia dan mesin menghasilkan nilai bersama,” ujar Yutaka Sasaki, President and CEO, NTT DATA Group.
Analisis NTT Data bersumber dari survei terhadap 2.567 eksekutif senior di 35 negara dan 15 industri. Hanya 15% perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai pemimpin AI, yaitu memiliki strategi AI yang jelas, model operasional matang, dan eksekusi yang fokus. Kelompok pemimpin ini melaporkan pertumbuhan pendapatan dan margin keuntungan yang jauh lebih tinggi dibanding perusahaan lain.
Baca Juga: NTT Data Prediksi Konsumsi Energi Data Center AI Capai 50% pada 2028, Serukan Kampanye Hijau!
Strategi Perusahaan Manfaatkan AI untuk Bisnis
Dalam hasil riset NTT Data, para pemimpin dalam strategi perusahaan mereka memperlakukan AI sebagai mesin pertumbuhan inti dan mengubah strategi bisnis mereka untuk mendukung hal tersebut. Mereka bisa menjadi unggul diperkirakan karena bisa menyelaraskan AI dengan strategi bisnis, serta mengubah fokus dan kecepatan eksekusi menjadi hasil finansial yang besar.
Para pemimpin perusahaan ini memilih area bernilai tinggi yang memberi dampak ekonomi besar dan mendesain ulang workflow secara menyeluruh. Selain itu, mereka telah membangun investasi awal yang mendorong keberhasilan cepat, hasilnya bisa memicu reinvestasi untuk pertumbuhan lebih lanjut.
Strategi perusahaan lainnya ialah membangun ulang aplikasi inti dengan AI yang tertanam, bukan hanya menambah fitur AI di permukaan.
Di samping strategi perusahaan, para pemimpin AI unggul melalui fondasi yang kuat, pemberdayaan manusia, adopsi yang berjalan mulus, tata kelola yang jelas, dan dukungan mitra ahli. Mereka telah membangun stack AI yang aman dan dapat diskalakan, melokalkan atau memindahkan infrastruktur untuk kebutuhan private/sovereign AI, dan berinvestasi agar tidak terjadi bottleneck infrastruktur.
Mereka juga menggunakan AI untuk memperkuat kemampuan karyawan berpengalaman dan berkeahlian tinggi, bukan untuk menggantikan mereka. Menurut laporan NTT Data, mereka memperlakukan adopsi AI sebagai program perubahan organisasi secara menyeluruh dan menerapkan manajemen perubahan yang konstruktif untuk mengurangi resistensi.
Tata kelola AI dipusatkan, pengawasan perusahaan diformalkan, dan Chief AI Officers (CAIOs) diberi mandat penuh untuk mengelola risiko dan menyelaraskan inovasi. Serta mereka bekerja sama dengan mitra strategis eksternal dan terbuka pada model outcome-based gain-sharing untuk mempercepat nilai dari AI.
“Setelah strategi AI dan bisnis selaras, langkah paling efektif adalah memilih satu atau dua domain yang benar-benar memberikan nilai besar, lalu mendesain ulang seluruh prosesnya dengan AI. Ditopang oleh tata kelola kuat, infrastruktur modern, dan mitra terpercaya, para pemimpin AI saat ini berhasil mengubah proyek pilot menjadi profit dan melaju lebih cepat dari pasar,” kata Abhijit Dubey, CEO dan CAIO, NTT DATA, Inc.
Artikel berjudul Ini Strategi Perusahaan Manfaatkan AI Bisa Raih Profit Tinggi yang ditulis oleh Zihan Fajrin pertama kali tampil di Gizmologi.id
🔗 Sumber: www.gizmologi.com
🤖 Catatan MAROKO133
Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.
✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!
