📌 MAROKO133 Eksklusif gadget: Google Luncurkan Gemini 3 Flash, Tidak Secepat 3 Pro
Jakarta, Gizmologi – Google kembali merombak strategi AI-nya dengan meluncurkan Gemini 3 Flash. Setelah sebelumnya memperkenalkan Gemini 3 Pro, kini Google mendorong model yang lebih ringan dan cepat untuk menjangkau penggunaan harian. Pendekatannya jelas: AI harus terasa secepat pencarian Google itu sendiri.
Gemini 3 Flash langsung dijadikan model default di aplikasi Gemini, baik untuk mode Fast maupun Thinking. Ini menandakan perubahan prioritas Google, dari sekadar mengejar kecanggihan maksimal ke pengalaman yang responsif dan praktis. Untuk sebagian besar pengguna, kecepatan kini menjadi faktor utama.
Namun, langkah ini juga memunculkan pertanyaan. Ketika Google semakin agresif menyederhanakan pengalaman AI, apakah pengguna masih punya kontrol yang cukup untuk memilih model terbaik sesuai kebutuhannya, atau justru dibuat bingung oleh banyaknya opsi yang ada?
Baca Juga: Avatar: Fire and Ash Tayang di Bioskop, Libatkan 1.500 Kru saat Proses Produksi
Gemini 3 Flash, Cepat dan Efisien untuk Kebutuhan Harian
Gemini 3 Flash diklaim dibangun dari nol dengan fokus kecepatan. Google menyebut responsnya terasa setara dengan melakukan pencarian biasa, sesuatu yang krusial jika AI ingin dipakai secara massal. Dari sisi performa, Flash disebut jauh melampaui Gemini 2.5 Flash dan bahkan bisa menyaingi GPT 5.2 dalam sejumlah benchmark.
Menariknya, Flash juga diklaim mampu mengungguli Gemini 2.5 Pro dalam beberapa pengujian, meski dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi. Ini memperkuat posisi Flash sebagai model serba bisa, meskipun Google tetap menempatkan Gemini 3 Pro sebagai pilihan utama untuk matematika kompleks dan pemrograman tingkat lanjut.
Integrasi di Search dan Kompleksitas Pilihan
Gemini 3 Flash kini menjadi tulang punggung AI Mode di Google Search secara global. Google menjanjikan pemahaman konteks yang lebih baik dan jawaban yang lebih terstruktur, terutama untuk pertanyaan bernuansa dan bertahap. Ini memperlihatkan ambisi Google menjadikan Search sebagai pusat pengalaman AI.
Di sisi lain, kehadiran Gemini 3 Pro dan Nano Banana 3 Pro yang hanya tersedia di AS justru membuat ekosistem terasa rumit. Pengguna harus memilih model, lalu memilih mode tambahan untuk fitur tertentu. Untuk perusahaan sebesar Google, pengalaman ini terasa belum sepenuhnya matang. Gemini 3 Flash memang cepat dan efisien, tetapi Google masih perlu merapikan cara pengguna berinteraksi dengan seluruh opsi AI yang tersedia.
Artikel berjudul Google Luncurkan Gemini 3 Flash, Tidak Secepat 3 Pro tapi Lebih Cepat dari Biasanya yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id
🔗 Sumber: www.gizmologi.com
📌 MAROKO133 Breaking gadget: Review Xiaomi 15T: Pengalaman Kamera Leica yang Semak
Jakarta, Gizmologi – Setelah mereka memperkenalkan Xiaomi 15 Series sebagai smartphone flagship mereka, sudah menjadi tradisi juga mereka menghadirkan opsi yang sedikit lebih terjangkau, dengan keunggulan serupa. Bisa dikatakan, Xiaomi 15T merupakan smartphone mid-range mereka yang juga sudah terintegrasi dengan teknologi Leica dari segi kameranya. Menjadikannya diferensiasi yang nampak berhasil menarik minat konsumen.
Kolaborasi Xiaomi dan Leica sendiri sudah dimulai sejak 2022 silam, dan terlihat bila antusiasme baik dari pengguna smartphone hingga para photography enthusiast, terus tumbuh bersama kehadiran smartphone Xiaomi dengan teknologi Leica yang terus diperbarui dari generasi ke generasi. Sembari memberikan inovasi tambahan, untuk sempurnakan bagaimana penggunanya menangkap momen keseharian.
Memang, untuk Xiaomi 15T Series, opsi terbaru hadir dalam wujud Xiaomi 15T Pro. Lantas bagaimana kualitas versi standarnya, apakah tetap menggoda? Berikut adalah review Xiaomi 15T selengkapnya.
Baca Juga: Xiaomi 17 Ultra Dapatkan Sertifikasi untuk Rilis Global
Desain
JIka melihat dari segi desain memang Xiaomi 15T ini menampilkan desain yang cukup baru dan segar jika kamu bandingkan dengan Xiaomi 14T sebelumnya. Nah, dari Xiaomi 14T terbilang cukup mengotak, sedangkan desain Xiaomi 15T ini terkesan lebih “curvy” atau membulat. Kemudian, dari perubahan ini justru menghadirkan kesan yang berbeda dari segi handling.
Salah satu yang membedakan Xiaomi 15T dengan 14T sebelumnya adalah dari segi berat atau bobot. meski hanya turun 5 gram menjadi 190 gram, tetapi yang dirasakan cukup signifikan bedanya. Menjadi lebih nyaman ketika sedang berselancar di sosial media atau melakukan scrolling. Materialnya sendiri tetap didominasi plastik, dengan permukaan belakang yang sudah diperkuat.
Sertifikasi IP68 tetap hadir, bersama dengan lapisan Gorilla Glass 7i di sisi depan. Pada bagian bawah Xiaomi 15T menghadirkan port Type-C yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, dan salah satu yang utama adalah untuk mengisi daya. Kemudian, kamu juga bisa melihat adanya slot SIM Card, speaker, dan microphone.
Kemudian, pada bagian kanan kamu bisa melihat beberapa tombol. Mulai dari tombol power, dan juga media button. Ketebalan Xiaomi 15T ini mencapai 7,5mm. Dari ketebalan tersebut jika dibandingkan Xiaomi 14T mencapai 8mm sudah menjadi salah satu aspek yang membuat Xiaomi 15T menjadi lebih ringan dibandingkan pendahulunya.
Masuk pada bagian belakang, kamu bisa melihat adanya modul kamera yang terisi dari lensa wide, telephoto dan kamera ultrawide. Kemudian, mereka juga menawarkan flashlight, sehingga modul kamera memang mirip dengan Xiaomi 14T. Tulisan Leica pada modul kamera juga sudah menjadi ciri khas smartphone Xiaomi, karena memang mereka menggunakan teknologi Xiaomi untuk menghadirkan kualitas yang mereka klaim seperti flagship.
Layar
Membahas layar, mereka menghadirkan layar sebesar 6,83” AMOLED 120Hz. Layar yang dihadirkan memang cukup besar jika kamu bandingkan dengan smartphone sebelumnya, tetapi justru refresh rate yang diberikan merupakan hal yang downgrade. Memang mereka menghadirkan smartphone yang lebih ringan dan layar yang sedikit lebih besar, tetapi untuk refresh rate sendiri memang Xiaomi 14T lebih unggul di angka 144Hz.
Meski ada sedikit penurunan, panel layar Xiaomi 15T tetap tergolong superior, karena sudah mendukung hingga 68 milyar warna, dengan tingkat kecerahan maksimal hingga 3200 nits. Tentunya selain visual yang memanjakan mata, nilai kecerahan tersebut sudah lebih dari cukup untuk penggunaan luar ruangan–mempermudah Gizmo friends ketika harus beraktivitas di luar, seperti street photography saat siang hari, misalnya.
Panel yang digunakan berjenis flat, yang mungkin bisa dianggap sebagai kelebihan tersendiri bagi Gizmo friends, terutama untuk memilih proteksi layar tambahan. Keempat sisi bezel terbilang sudah flagship-grade karena relatif tipis, sehingga dimensi layar Xiaomi 15T yang lega masih relatif nyaman dalam genggaman sehari-hari.
Standar HDR10+ dan Dolby Vision juga sudah dibawa. Dan untuk melengkapi panelnya, fitur keamanan Xiaomi 15T sudah termasuk sensor sidik jari in-display yang terbenam di balik kaca layar. Tergolong responsif dan akurat, dengan posisi atau peletakkan yang sudah pas.
Kamera
Sekarang saatnya membahas tentang komponen yang paling ditonjolkan, yakni kamera. Xiaomi 15T menggunakan triple camera yang terdiri dari 50MP untuk wide lens, 50MP untuk telephoto, dan 12MP untuk ultrawide. Gimik? Tentu tidak. Saya pribadi menggunakan Xiaomi 15T untuk mengabadikan beberapa momen cukup tergolong effortless.
Sensor Light Fusion 800 kembali menjadi jantung dari setup kamera Xiaomi 15T, di mana ini merupakan sensor berukuran cukup besar dan memang sempat digunakan di generasi flagship Xiaomi sebelumnya. Menemani sensor utama tersebut, dihadirkan sensor telefoto 50MP dengan 2x optical zoom yang, memang secara jarak, tidak memberikan zoom cukup jauh. Meski begitu, beberapa opsi focal length yang diberikan sudah sangat pas terutama untuk pengambilan foto portrait (hingga 75mm).
Hasil foto lengkap dari kamera Xiaomi 15T, bisa kamu akses lewat album berikut ini.
Kombinasi sensor utama kelas flagship dan campur tangan Leica, membuat kamera Xiaomi 15T mampu mengabadikan beragam skenario berbeda dengan kualitas tinggi. Seperti seri Xiaomi x Leica lainnya, pengguna “terpaksa” memilih pewarnaan Leica Vibrant dan Leica Authentic. Kalau opsi pertama lebih mendekati pewarnaan kamera smartphone pada umumnya, opsi kedua membuat warna lebih kontras khas Leica. Yang saya perhatikan, dibandingkan generasi sebelumnya, opsi pertama berikan racikan lebih natural sekaligus eye-pleasing.
Xiaomi 15T juga sudah membawa lensa optik Leica Summilux yang terdiri dari sejumlah komponen khusus, memastikan kejernihan lebih maksimal dan reproduksi warna lebih akurat. Peningkatan menarik lainnya, ada pada aspek perekaman video. Di mana Xiaomi 15T mendukung resolusi hingga 4K30 pada semua sensor kamera (termas…
Konten dipersingkat otomatis.
🔗 Sumber: www.gizmologi.com
🤖 Catatan MAROKO133
Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.
✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!
